7 s2

1.4K 54 4
                                    

"Jika tidak ada tanggung jawab dari keluarga kalian, aku akan melaporkan ini ke polisi! " ucap Mama Amel tegas.

Saat ini semua orang berkumpul di ruang tamu keluarga Rangga. Rangga juga duduk berhadapan dengan Mama Amel setelah dia dicari dan diminta pulang.

"Baik, ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tidak perlu memanggil polisi; " sahut paman Rangga berusaha setenang mungkin.

Sedangkan Rangga dan Amel hanya bisa bungkam dan menunduk sepanjang diskusi kedua keluarga yang pada akhirnya memutuskan untuk menikahkan Rangga dan Amel secepatnya. Amel tidak bisa berbuat apapun, dia tidak memiliki pilihan lain selain menikah. Walaupun wanita itu mencintai Rangga, tapi saat ini perasaan wanita itu telah lenyap bersamaan ketika dia tahu apa yang Rangga perbuat padanya.

.

"Akhir-akhir ini sering ada drama di tempat ini, membuatku muak! "

"Hahahaha ... bukankah dia sudah cocok menjadi aktris? "

"Benar. Pasti filmnya laku seperti dia saat menjual diri! "

"Hahahahaha ... "

Shasha mengepalkan tangannya geram setelah mendengar ocehan beberapa penghuni rumah bordil. Tapi dia juga tidak bisa berbuat apapun, bagaimana pun Shasha juga mengerti perasaan tidak nyaman karena Amel beberapa kali terlibat masalah dan terus menyeret rumah bordil di dalamnya. Shasha hanya bisa menghela napas dan tetap berjalan mengabaikan ocehan mereka.

Setelah drama panjang antara keluarga Amel dan Amel sendiri, pihak keluarga memilih untuk pulang apa lagi setelah lelaki itu dihajar habis-habisan oleh Baron dan Johan. Jelas dia tidak memiliki lagi tenaga untuk melawan dan memilih mundur, tidak jadi menjemput paksa Amel. Sebenarnya Shasha tidak mengerti kenapa lelaki itu kembali setelah sekian lama mencampakan Amel.

"Hei, bayar sebelum kamu pergi! " teriak salah seorang wanita dengan daster berantakan keluar dari kamar mengejar lelaki hidung belang yang baru saja dia layani tapi bertindak nakal.

"Cepat kembalikan uang yang kamu pinjam. Kamu kira aku banyak tamu sampai memiliki uang berlebih! " teriak yang lainnya di depan salah satu kamar.

Ini adalah hari-hari di rumah bordil. Berisik dengan desahan dan teriakan para penghuninya. Hari ini Shasha tidak ada janji temu dengan tamunya, dia memilih mengambil libur dan menikmati harinya tanpa harus pusing melayani tamu yang terkadang permintaannya aneh-aneh.

Shasha berjalan terus melewati lorong rumah, sampai dia berhenti ketika ekor matanya menangkap sosok Amel dengan koper besar yang dia keluarkan dari dalam kamarnya. Shasha segera menghampirinya.

"Kamu mau ke mana dengan koper besar itu? " tanya Shasha bingung.

Amel menatapnya sebentar sebelum akhirnya dia disibukan kembali dengan koper dan juga tas jinjingnya.

"Aku akan pergi ke suatu tempat untuk sementara. Aku terlalu lelah dengan semua yang terjadi akhir-akhir ini, lagi pula banyak orang sudah tidak nyaman berada di sekitarku setelah masalah-masalah yang terus datang; "

"Hei. Kamu tidak perlu pedulikan omongan orang lain! "

"Bagaimana bisa aku mengabaikan mereka. Aku harus pergi, Sha. Bagaimana pun aku juga harus menghindari mereka jika aku ingin hidup tenang. Kamu juga tahu kan apa aku belum sepenuhnya sembuh! "

"Apa kamu sudah membicarakan ini dengan Mami dan Bang Baron? "

Amel mengangguk.

"Lalu bagaimana dengan Justin dan Jullian? "

Kisah Seorang WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang