🦄Part 10🦄 [It's Okay]

33 9 0
                                    

Drtttt...drtttt...drtttt.... Jal bwa one, two, three, four, five, six, seven. You make me feel lika eleven.

Ponsel Acha berbunyi, ia hanya diam tak berkutik sama sekali tak berpikiran untuk hanya sekedar mengangkatnya. Hingga akhirnya ponsel itu berbunyi berkali-kali, Acha mengusap kasar wajahnya.

Diraihnya kasar ponsel yang tergeletak di atas nakas itu, ternyata panggilan dari Rendi.

"Ada apa, Ren?"

"Acha lo di mana? Lo gak papa?"

Bukan hanya suara Rendi yang terdengar, tapi juga suara Dirga dan Alden.

"Gue di rumah, gue gak papa kok."

"Beneran?"


"Iya."

"Kita ke rumah lo, ya."

"Buat apa? Untuk saat ini biarin gue sendiri."

"Tapi kita mau jelasin sesuatu,"

"Sesuatu? Jelasin di sini aja."

"Owh ok, sebelumnya kita minta maaf banget, Cha. Kita tahu kita salah, maafin ya?"

"Maksudnya?"

"Maaf, Cha. Kita yang ngasih dare itu ke Haruto. Maaf, tapi kita sama sekali gak nyuruh dia mutusin lo depan umum, kita cuma ngasih dare ke dia buat pacaran sama lo selama 2 hari, gak lebih."

"Owh soal itu, gak papa kok kalian gak salah. Gue yang salah kenapa juga ngejar-ngejar cowok yang jelas-jelas gak suka akan kehadiran gue."

"Sekali lagi kita minta maaf, Cha."

"It's okay."


Flashback ....

"Haruto," panggil Rendi saat melihat Haruto di parkiran, ia segera berjalan ke sana dan merangkulnya layaknya teman dekat.

Haruto tak membalas panggilannya, ia hanya mengernyitkan dahinya bingung.

"Nanti malem ke rumah gue yok, ada Alden sama Dirga juga," ajak Rendi dengan posisi masih merangkul Haruto.

"Ngapain?" balas Haruto bertanya, ia juga melepaskan rangkulan Rendi.

"Gak ada sih, cuma nongkrong-nongkrong biasa biar gak suntuk di rumah," jawab Rendi karena memang sejujurnya tidak ada hal penting yang ingin dibahas.

"Kalo gak penting ogah gue, gue sibuk."

"Elah bro masa lo sesibuk itu sih, ayolah gue tahu kok lo pasti kesepian kan karena gak punya temen? Makanya sekarang gue ngajak lo, biar kita bisa akrab." Bujuk Rendi mengambil kunci motor Haruto karena pemuda itu yang bersiap ingin pergi.

"Gak, udah gue bilang gue sibuk, sekarang balikin kunci motor gue," pinta Haruto agar Rendi mengembalikan kunci motornya.

Rendi menggeleng. "Gue gak akan balikin sebelum lo bilang mau."

"Ckkk, iya," decak Haruto mendengus kesal, Rendi tersenyum lalu mengembalikan kunci motor itu.

***

"Eh si Hartono kemana? Katanya ikut." Dirga celingukan ke sana ke mari mencari keberadaan Haruto. Namun, matanya tak kunjung menemukan pemuda berdarah Jepang itu.

Hello My Haru [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang