🦄Part 11🦄 [Mang Ujang]

32 8 0
                                    

Acha terbangun kala sinar matahari memasuki kamarnya melalui celah-celah jendela, ia menggosok-gosok matanya dan hendak pergi ke kamar mandi. Namun, tiba-tiba pusing menyerangnya, mungkin karena kelelahan sebab menangis semalaman, ia juga tak makan sedari pulang kemarin.

Acha tak terlalu memperdulikan itu, ia berjalan gontai menuju kamar mandi. Dilihatnya pantulan dirinya di cermin, mata yang sembab, wajah yang pucat pasi, ia tersenyum miris.

"Mulai hari ini aku benar-benar berhenti, Haru. Aku nyerah, cukup sampai di sini." Monolognya menyeka air mata yang dengan bodohnya kembali luruh. Tak ingin berlarut dalam kesedihan, Acha membasuh wajahnya di wastafel kemudian merendamkan diri di bathtub.

30 menit berlalu Acha kini duduk termenung di bangku taman belakang rumahnya, sebelumnya ia telah mengabari Qinzie untuk mengizinkannya hari ini. Ia memilih untuk tak masuk sekolah karena masih malu perihal kemarin.

Ting .... Notifikasinya berbunyi.

@Qinzieminimakhlak
"Kita ke rumah lo ya, tunggu aja di rumah ntar kita bawain bakso juga."

Kening Acha mengernyit, apa mereka bolos hari ini? Pikirnya.

@Achantek
"Ngapain? Kalian bolos?"

@Qinzieminimakhlak
"Yakali, tadi kita izin jenguk lo kita bilang lo sakit terus ortu lo juga lagi ke luar kota."


@Achantek

"Njir, jadi kalian do'ain gue sakit?"

@Qinzieminimakhlak
"Ya enggak lah, cuma alesan aja. Maaf ya bohong dikit hehe:)"

@Achantek
"Oh, cepetan ke sini gue tunggu."

@Qinzieminimakhlak

"Ok."

@Achantek
"Baksonya maksud gue tadi btw:/

@Qinzieminimakhlak

"Asu."

Read ....

Karena bosan Acha memilih menonton kartun dua bocah berkepala gundul di ponselnya, yang di mana kartun tersebut merupakan kartun favoritnya. Sama sih:)))

Beberapa menit kemudian terdengar suara Vina yang berteriak memanggilnya, memang tidak ada akhlak di rumah orang teriak-teriak.

Acha bergeges menuju ruang tamu-nya, dan di sana sudah terdapat trio kurcaci yang tengah asik ngerumpi.

"Dari mana aja lo?" Tanya Tasya menyodorkan bakso yang mereka bawa.

"Belakang." Jawab Acha mengambil sodoran bakso tersebut.

"Wah makasih ya teman," girang Acha, ia mencium bau harum khas bakso itu yang membuat siapapun akan ngiler bila masuk ke indra penciuman.

"Sama-sama teman," balas Tasya.

"Eh btw yang itu buat siapa?" Tunjuk Acha pada bungkus bakso yang lain di tangan Vina.

"Ya buat kita lah, yakali buat lo semua," sahut Vina sedikit ngegas.

"Oh, kirain." Acha cengengesan, setelah itu ia mengajak teman-temannya untuk menikmati bakso tadi di taman belakang rumahnya, sebab di sana sangat sejuk, anginnya sepoi-sepoi, berasa di pantai wkwk.

Hello My Haru [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang