🦄Part 32🦄 [Maaf Atas Segalanya]

30 5 0
                                    

Brakkkk!!!

Terdengar begitu keras, jantung Haruto berdegup kencang. Ia langsung berlari melihat apa yang terjadi di luar, banyak orang sudah berkerumun di sana. Ia menyingkirkan orang-orang itu menerobos masuk kerumunan.

"Acha!"

Dilihatnya tubuh mungil Acha yang tergeletak bersimbuh darah di aspal, Haruto menampar wajahnya memastikan yang ia lihat ini hanyalah mimpi. Namun, saat terasa sakit ia pun langsung terduduk lemas merangkul tubuh kaku Acha dalam pelukannya.

"Enggak, enggak, ini gak mungkin! Acha bangun, kamu gak boleh ninggalin aku, Acha!" teriak Haruto terus menggoyang-goyangkan tubuh Acha, tapi nihil gadis itu sama sekali tak membuka matanya.

Kali ini seakan dibalik, Haruto yang menangis sejadi-jadinya. Ia terus menggoyang-goyangkan tubuh Acha berharap Acha akan bangun, sekarang bajunya telah dipenuhi oleh darah. Ia semakin memeluk Acha dengan erat seperti tak ingin melepasnya.

Sementara orang-orang yang berkerumun semakin banyak, mereka menatap iba pada Haruto.

"Ahhhh! Kenapa semuanya jadi kaya gini!" racau Haruto mengacak rambutnya frustrasi.

"Aku gak mau kehilangan kamu, Cha. Aku gak sanggup, tolong bangun, jangan pergi," lirihnya mengusap wajah Acha yang berlumuran darah. Tak lama terdengar sirine polisi yang semakin mendekat.

Polisi itu meminta izin membawa tubuh Acha untuk diotopsi, Haruto hanya bisa menyerahkannya dengan paksa.

Di sisi lain, Xaira yang baru mendapatkan kabar akan hal itu langsung pingsan karena syok. Ia tak percaya seseorang yang berteriak di telinganya pagi tadi, kini telah pergi untuk selamanya. Ini benar-benar di luar nalarnya, ia tak tahu apa yang harus ia katakan pada orang tua Acha nantinya.

Selesai diotopsi jenazah Acha dibawa kembali ke Indonesia untuk dimakamkan di sana, orang tuanya tak kalah Syok dari Xaira, ibunya pingsan beberapa kali ketika jenazah Acha sampai.

Semua teman-temannya berkumpul di rumah Acha sekarang, termasuk Haruto ia juga ada di sini. Hanya Zian, Rendi, Dirga, dan Qinzie yang tidak karena mereka jauh.

Selesai pemakaman perlahan orang-orang meninggalkan tempat itu, kini tersisa keluarga Acha, Haruto, dan teman-temannya yang lain. Haruto tak bisa memaafkan dirinya, ia terus menyalahkan dirinya sendiri.

Rintik hujan mulai turun perlahan, dengan penuh bujukan akhirnya ayahnya berhasil membawa ibu Acha meninggalkan pemakaman. Karena hujan yang semakin deras teman-temannya juga satu per satu meninggalkan tempat itu. Sekarang tinggal lah Haruto sendiri, ia tak mau pergi, ia masih menyalahkan dirinya sendiri.

Haruto memeluk nisan yang bertuliskan nama Acha dengan erat, ia membiarkan air hujan membasahi tubuhnya.

"Cha, maaf. Andai aja dari awal aku jujur sama kamu ini semua gak akan terjadi, kamu gak akan ninggalin aku. Maaf, aku bener-bener nyesel, aku bodoh banget milih dia dari pada kamu, padahal kamu baik banget. Maaf, Cha, maaf. Aku yang salah, andai aja kalo waktu dapat diulang aku pengen ngulang semuanya. Aku pengen kita baik-baik aja, aku pengen terus bahagiain kamu, dan aku pengen ini semua gak terjadi. Aku sayang kamu, Cha." Tangis Haruto penuh penyesalan.

Memang benar penyesalan selalu datang di akhir, dan saat penyesalan itu tiba seseorang pasti meminta untuk mengulang semuanya, padahal itu mustahil terjadi. Yang pada akhirnya seseorang itu hanya bisa menangis, menangis, dan menangis.

Kini cerita telah selesai, semua telah usai. Tak ada lagi Acha yang ceria, Acha yang bucin Haru, dan Acha yang benci Sean. Acha telah pergi, Acha telah kembali menghadap sang pencipta. Acha meninggalkan goresan penuh penyesalan dalam diri Haruto. Sekarang Haruto tak dapat lagi memanggilnya kesayangannya Haru karena Acha telah hilang, menghilang dari bumi.

Tugas Acha untuk mencintai Haruto juga telah selesai, tugasnya untuk membahagiakan orang tuanya yang belum selesai.

"Acha sama siapa? Sendiri ya? Maafin Haru, tidur yang nyenyak kesayangannya Haru."

Hari ini pelangi kehilangan satu warnanya, selamat tidur warna yang hilang.

_END_

Hi guys, gak nyangka akhirnya cerita ini bisa tamat juga, makasih buat kalian yang udah baca ini dari awal sampe akhir. Sayang kalian banyak-banyak❤














Hello My Haru [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang