Happy reading❤️
"Halo, Pak Gean?"
Sapaan tersebut lantas membuat Donatella menoleh ke arah ibunya.
"Maaf, Pak. Sepertinya hari ini Donat tidak bisa pergi les vokal."
Donatella mengernyitkan kening bingung. Karena untuk pertama kalinya, Rea membiarkannya absen dari les vokal. Padahal kemarin saat ia sakit, Rea tetap bersikeras agar ia hadir dalam les.
"Iya, Pak. Terima kasih banyak."
Begitu sambungan telepon telah terputus, Rea mengalihkan pandangannya menuju sang supir. "Kita ke rumah, Pak."
"Siap, Nyonya."
"Donat udah sehat," ucap Donatella.
Rea menaikkan sebelah alis sebelum berucap, "Mama enggak ada tanya."
"Terus? Kenapa tiba-tiba telepon Pak Gean bilang enggak les?"
"Loh? Memangnya kamu pikir karena kamu sakit, makanya mama minta izin?"
Donatella tertawa samar dalam hati. Dari awal, ia memang tidak banyak berharap. Namun, rasanya tetap sakit kala mendengar Rea mengucapkannya secara blak-blakan.
"Lagipula, mama enggak percaya kalau kemarin kamu sakit. Ngaku aja kamu. Pasti kamu sengaja cari perhatian ke papa."
"..."
"Papa kamu itu sibuk cari uang. Enggak ada waktu buat ladenin sikap bocah kamu. Jadi, lebih baik kamu gunain waktu kamu buat membanggakan dia, bukannya malah malu-maluin. Paham kamu?"
"Iya."
"Kamu itu udah bukan anak kecil lagi. Berhenti main-main. Mama memang enggak larang kamu pacaran, tapi kamu harus tahu mana yang prioritas."
"Iya."
"Harusnya kamu itu malu. Dulu mama waktu seumur kamu, udah bantu nenek cari uang. Lah kamu? Cuma disuruh sekolah aja, kok enggak bisa jadi yang terbaik?"
Donatella meremas jok mobil sembari berucap dalam hati, "Sabar, Nat. Kamu pasti kuat."
"Iya, Ma. Maaf," cicit Donatella.
Maaf karena selalu jadi anak yang kurang di mata mama, karena enggak pernah bisa menang dari anak lainnya, karena selalu malu-maluin mama dan papa, tambahnya dalam hati.
"Istirahat setengah jam. Setelah itu temui mama di ruang musik. Hari ini kamu latihan sama mama," ujar Rea penuh penekanan kemudian keluar dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Donatella
Teen FictionDonatella Yum, biasa dipanggil Donat Ini tentang Donat yang tumbuh di keluarga toxic. Sedari kecil, Donat selalu dipaksa menjadi nomor satu dalam segala hal, terutama bidang menyanyi. Donat harus mengesampingkan keinginannya semata-mata untuk membah...