30. After Holiday

88 6 7
                                    

Setelah liburan berkeliling dari Geochang, Hongkong, Bangkok, terakhir di Las Vegas akhirnya kembali pada kegiatan sehari - hari, belajar dan belajar. Beruntung di hari pertama masuk sekolah, tidak ada pelajaran, hanya diisi dengan pembekalan untuk materi semester 2. Dan untuk mengisi kekosongan waktu, Mark, Haechan dan yang lain memilih untuk memberikan oleh - oleh untuk Bangchan yang tidak ikut liburan. 

Bangchan terdiam saja melihat oleh - oleh yang dibawa adik - adik kelasnya ini. 

"Ini bagus hyung... kualitas nomor satu... aku langsung beli di Bangkok, di sebelah klub milik kakak Haechan," kata Changbin yang mengulurkan sebuah kotak berisi berbagai macam kondom. 

Ya, tidak salah... Changbin membelikan oleh - oleh berupa kondom. 

"Yang ini bisa menyala dalam gelap. Kalau yang ini baunya bunga melati. Yang ini ada geriginya, biar makin greeeng.... akkkh!!!!" Changbin menjerit keras karena tiba - tiba Bangchan mengeplak kepalanya, "Kenapa sih hyung??"

"Aku kan tidak punya pacar, mau dipakai dengan siapa?" Bangchan balas bertanya dengan kesal. 

"Ya kan... simpan saja dulu," kata Felix yang membela kekasihnya, ia memeluk erat Changbin dan mengelus - elus kepala kekasihnya yang digeplak dengan semena - mena ini. 

"Sudah.. singkirkan hadiah nista ini," Renjun mendorong kotak berisi kondom, "Oleh - oleh dariku dan Jeno adalah ini..."

Bangchan, Mark, Haechan, Changbin dan Felix dikejutkan dengan setumpuk buku yang diletakkan Jeno dengan penuh tenaga diatas meja. 

"Kami belikan berbagai macam literasi untuk membantumu menghadapi ujian masuk ke universitas hyung," kata Jeno. 

"Waaah... terima kasih," kata Bangchan dengan senyuman lebar, ia mengerutkan kening, membaca judul buku yang sepertinya agak aneh, "Kenapa kalian membelikan buku 'cara memanggil setan', 'cara membuat pasangan klimaks'."

Bangchan menatap kearah Jeno dan Renjun yang nyengir lebar. Dengan buru - buru Jeno mengambil dua buku yang baru saja judulnya disebutkan. Bangchan menghela nafas panjang, kenapa oleh - oleh untuknya tidak ada yang benar dari tadi. 

"Oleh - oleh dari kam..."

"Tidak... tidak... kalau aneh - aneh, aku tidak mau," Bangchan memotong ucapan Mark. 

"Tidak aneh - aneh kok hyung," kata Haechan yang mengeluarkan sebuah kartu debit berwarna hitam, "Aku dan Mark hyung bingung mau memberikan apa, jadi kami berikan saja kartu debit mastercard kelas platinum ini. Sudah kami isi sebanyak 300 juta, bisa kau gunakan ketika kuliah di luar negeri nanti."

Changbin, Felix, Jeno dan Renjun terdiam namun memaki dalam hati. 

"Kau tahu saja apa yang aku butuhkan," Bangchan mengambil kartu dari Mark dan Haechan, "Terima kasih ya... akan aku simpan dengan baik - baik untuk kebutuhan dimasa mendatang."

"Hadiah kami bagaimana?" tanya Jeno, "Awas ya kalau di cuekin saja."

"Iya... iya.. nanti akan aku bawa," jawab Bangchan. 

"Permisi...."

Semua kepala menoleh, menatap pada seorang anak laki - laki dengan seragam SMP yang sudah ada didekat meja mereka. 

"Maaf menganggu, aku Kim Seungmin dari SMP Seungri yang ada disebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf menganggu, aku Kim Seungmin dari SMP Seungri yang ada disebelah. Aku mendapat tugas untuk menelaah sebuah buku, tapi... perpustkaannya tidak ketemu," kata Seungmin. 

Bangchan segera bangkit berdiri dengan senyuman lebar, membuat yang lain kaget dengan kesigapan Bangchan. 

"Akan aku antarkan ke perpustakaan," kata Bangchan. 

"Tidak merepotkan kah?" tanya Seungmin. 

"Tidak... tidak... ayo..." Bangchan memimpin jalan menuju perpustakaan dengan senyuman lebar, "Setelah menelaah mau es krim tidak?"

"Eum... eh???"

"Atau lolipop???"

"Eh... tidak usah.. terima kasih..."

Mark, Haechan, Jeno, Renjun, Changbin dan Felix untuk beberapa saat masih terdiam dengan tatap mata mengarah pada Bangchan yang lama kelamaan menghilang. 

"Kenapa berasa ngelihat bapak - bapak godain bocah ya?" tanya Changbin. 

"Iya... serem kayak om - om mesum..." lanjut Jeno. 

"Bisa - bisa Harvard berubah jadi SNU...." komentar Haechan. 

"Doakan saja yang terbaik..." kata Mark. 

"Oleh - oleh kondom kita bakal kepake nih," kata Felix. 

"Astaga Felix... bocah itu masih SMP...." kata Mark sembari geleng - geleng kepala. 

"Enggak apa - apa, kita juga melakukan pas SMP kan sayang..." Felix memeluk lengan Changbin. 

Mark menatap tajam kearah Changbin dan Felix. Sementara yang lain mulai kebingungan karena hawa yang ada disekitar mereka mulai memanas. 

"Kalian kan pacaran baru kelas 1 SMA. KENAPA SUDAH MELAKUKAN SEX SEJAK SMP????" teriak Mark kesal, "KALIAN TIDAK MENGANGGAPKU TEMAN!!!!!"

"Sabar hyung.... sabar..." Jeno yang berbadan paling besar mendapat tugas menahan tubuh Mark agar tidak mengamuk pada Changbin dan Felix. 

Changbin dan Felix memilih untuk kabur daripada digebukin Mark. 

Haechan dan Renjun menghela nafas dalam waktu bersamaan. 

Mark-Haechan Love Story (Bang's Family Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang