8. Persiapan

223 21 8
                                    

Sebenarnya didalam kepala Mark dan Haechan saat ini sama - sama tengah berpikiran hal yang sama.

MEREKA SUDAH GILA!

Keduanya berdiri di depan rak yang menjual pelumas dalam berbagai merk. Mark sebenarnya mau langsung saja, tanpa ada hal - hal seperti ini, tapi Haechan menceramahinya tentang dia yang tidak mau pantatnya sakit atau infeksi. Memangnya Mark mau menusuk Haechan memakai batangan besi sampai takut infeksi.

"Mau yang mana hyung?" tanya Haechan.

"Jangan tanya aku," Mark pusing menatap berbagai macam merk pelumas didepannya.

"Kau belum pernah memangnya?" Haechan mengambil sebuah botol, "Wangi jeruk."

"Jangan... jangan yang jeruk, bikin mual," kata Mark merebut botol pelumas dan mengembalikan ke rak. Ia mengambil acak sebuah botol, "Bagus ini... langsung melancarkan dan bau melati."

"Tidak mau, kalau wangi melati yang masuk nanti bukan penismu tapi kuntilanak," Haechan kali ini merebut botol pelumas dari tangan Mark dan mengembalikan ke rak.

"Pssst anak muda.."

Mark dan Haechan dengan kompak menolehkan kepala mereka dan menatap pada seorang laki - laki bertubuh tinggi dengan senyuman aneh yang menyodorkan botol pelumas pada keduanya.

"Pakai itu saja, enak, tidak lengket, gampang dibersihkan dan benar - benar keset..." kata si laki - laki.

Mark menerima botol pelumas walaupun merasa aneh pada si laki - laki yang ada dihadapannya ini.

"Chanyeol sayang.. sedang apa kau disana?? Ayo pulang..."

"Sebentar Jongdae hyung..." laki - laki bernama Chanyeol itu menatap serius kearah Mark dan Haechan, "Pelan - pelan kalau baru pertama dan ingat harus pemanasan yang benar dan pake pengaman. Tapi enak tidak pake pengaman sih, jadi kulit bertemu ku.... akkkh...."

Chanyeol menjerit keras karena kekasihnya, Jongdae muncul dan memukul bagian belakang kepalanya dengan cukup keras.

"Jangan mengajari yang bukan - bukan.. ayo pulang..." kata Jongdae yang kali ini benar - benar menari pergi Chanyeol dari hadapan Mark dan Haechan yang menatap keheranan.

@@@@@

Mark dan Haechan sedang dalam perjalanan menuju kasir untuk membayar pelumas, ketika mereka melewati sebuah rak yang berisi berbagai macam benda aneh. Keduanya dengan kompak berhenti dan menatap pada rak berjudul 'sex toys'. Mark menatap kearah buntut kucing dengan sebuah vibrator diujungnya. Mau tidak mau dan memang mau, Mark jadi membayangkan Haechan memakai buntut kucing itu dan mengucapkan 'meong' dengan gaya seksi.

Mark merasa aneh dengan dirinya sendiri, terutama pada bagian bawah tubuhnya yang sepertinya bereaksi dengan khayalan liarnya sendiri. Tangan Mark terjulur hendak mengambil buntut kucing yang dengan sukses mendapat pukulan dari tangan Haechan.

"Apa sih?" tanya Mark kesal.

"Apa...apa... jangan pakai begituan," jawab Haechan kesal.

"Bagus lho buat variasi," kata Mark.

"Variasi kepalamu... kita bahkan belum pernah melakukan," kata Haechan.

"Tapi coba lihat..." Mark mengambil sebuah dildo berukuran besar dan tanpa sengaja menekan tombol hingga dildo ditangannya itu berputar - putar.

Haechan dan Mark sama - sama panik melihat dildo yang berputar tidak karuan. Karena panik, keduanya mencoba untuk mematikan dildo bersamaan hingga tanpa sengaja tangan mereka saling mengenggam. Tatap mata mereka bertemu, diikuti dengan detak jantung yang berdebar tidak karuan.

Mark-Haechan Love Story (Bang's Family Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang