15. Kekasih

195 18 6
                                    

Haechan tidak paham mengapa Mark begitu marah padanya.

"Kenapa tidak bilang kalau ayahmu itu adalah Bang Chulyong?" tanya Mark.

"Memangnya kau bakal percaya," sahut Haechan, "Dari awal saja kau sudah bilang aku kampungan dan miskin."

"Kau sengaja menyembunyikan identitasmu..."

Haechan menatap kearah Jeno, dan dia juga tidak mengerti mengapa Jeno ikut marah padanya.

"Iya, aku memang sengaja menyembunyikan identitas dan memang di keluarga besar Bang semua anak angkat yang diadopsi secara resmi baru diumumkan saat berusia 17 tahun. Aku kan belum berusia 17 tahun," kata Haechan.

"Kau tahu tidak, aku memutuskan hubungan kita karena ayahku memintaku untuk melamar anak dari bosnya yang tidak lain adalah ayahmu... jadi sebenarnya aku ini disuruh melamarmu!!!" teriak Mark kesal.

Haechan menatap tidak percaya kearah Mark. Ia yang jadi jengkel karena kebodohan Mark tidak bisa menahan diri dengan memukul Mark.

"Ya!!! Kenapa memukulku???" teriak Mark

"Makanya kalau punya mulut itu gunakan untuk bicara!!!" Haechan balas berteriak kesal, "Kau diam saja dan bersikap sok misterius ya jelas aku tidak tahu apa yang kau inginkan dan apa yang terjadi padamu."

"Sekarang sudah jelas kan... kau tahu kan sekarang alasanku," kata Mark dengan senyuman lebar, "Aku tidak benar - benar memutuskanmu... aku mencintaimu."

"Lalu apa yang kau lakukan tadi dengan Ryujin?" tanya Haechan.

"Tidak.. itu... aku tidak berbuat apapun," Mark menggelengkan kepala dengan panik.

"Bohong sekali... aku juga lihat kau ada diatas Ryujin," kompor Jeno.

Mark menatap kesal kearah Jeno, rasanya ingin ia pukul adik kelasnya ini.

"Maaf menganggu pembicaraan kalian yang sepertinya sangat penting," kata Chulyong, "Sudah semakin malam, dan Haechan harus pulang."

"Ayo pulang abeoji.. tinggalkan saja laki - laki tidak berguna ini.." kesal Haechan.

"Tunggu sebelum pulang, ada yang mau aku tanyakan," Chulyong menatap pada Mark dan Jeno, "Siapa diantara kalian yang kekasih Haechan?"

Tanpa keraguan, Mark dan Jeno sama - sama mengacungkan tangan mereka tinggi - tinggi. Haechan hanya bisa mendelik tidak percaya pada dua orang laki - laki dihadapannya ini.

"Aku yang selalu ada untuk Haechan ketika ditindas Mark hyung," kata Jeno.

Chulyong menatap pada Mark, "Kau menindas anakku."

"Menindas dengan cinta..." jawab Mark dengan senyuman lebar.

Chulyong menatap pada Haechan. Yang ditatap karena sudah kepalan tanggung marah dan kesal baik pada Mark dan Jeno melangkahkan kaki dengan cepat kearah Bangchan.

"Ini kekasihku abeoji.... nikahkan kami sekarang juga!!!" teriak Haechan sembari merangkulkan tangannya pada lengan Bangchan.

Bangchan yang panik dengan segera menggelengkan kepala. Dia sih mau saja memiliki istri kaya raya yang warisannya tidak akan habis sampai 20 turunan, tapi... kalau istrinya adalah anak dari mafia terbesar di Asia, dia tentu saja memikirkan resikonya juga.

Haechan yang entah kenapa benar - benar kesal dengan semua yang terjadi akhirnya tidak bisa menahan diri untuk mengigit lengan kekar Bangchan.

Malam yang penuh intrik dan tragedi diakhiri dengan teriakan keras dari Bangchan yang lengannya digigit oleh Haechan.

Mark-Haechan Love Story (Bang's Family Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang