23. Hongkong-2-(Jeno - Renjun Couple)

116 3 0
                                    

"makanya jangan aneh - aneh... Baru juga datang sudah masuk kedalam kolam," omel Jeno sembari ikut masuk kedalam kamar mandi memberikan handuk pada Renjun.

Jeno terdiam, begitu saja, ketika matanya melihat tubuh putih dan langsing dan mungil dan menggiurkan milik Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno terdiam, begitu saja, ketika matanya melihat tubuh putih dan langsing dan mungil dan menggiurkan milik Renjun.

"Terima kasih handuknya," kata Renjun yang mengambil handuknya tapi malah dipegangi erat oleh Jeno.

"Kau... Manis sekali," puji Jeno.

Renjun mengerutkan kening, ia melirik kearah penis Jeno yang sudah berdiri meski di dalam celana jeans Jeno, "Bilang saja horny."

"Hehehehe iya..." jawab Jeno dengan begitu jujurnya.

"Ya udah ayo..." Renjun melangkah menutup pintu kamar mandi, bahaya kalau ada yang masuk.

"Eh beneran??" tanya Jeno yang menatap tidak percaya pada Renjun.

Renjun melingkarkan tangannya pada leher Jeno meski harus menjinjitkan kaki karena perbedaan tinggi badan yang lumayan.

Beruntung Jeno mengerti, hingga ia akhirnya mengangkat tubuh Renjun, meletakkan diatas counter di samping wastafel. Jeno mendekatkan wajahnya pada Renjun, melumat lembut pada bibir Renjun.

Renjun balas melumat bibir Jeno. Lidah mereka akhirnya bergulat didalam rongga mulut Renjun yang hangat. Jeno sendiri tidak tinggal diam, tangannya mengelus lembut pada dada bidang Renjun.

Jeno masih terus melumat bibir Renjun, sembari jari jemarinya memilin - milin pada puting milik Renjun.

"Hmmphhh... Engghh..."

Jeno melepaskan ciumannya, ia beranjak menciumi leher Renjun, turun dan terus turun menciumi disekitar dada Renjun sebelum akhirnya memasukkan puting Renjun kedalam mulutnya dan menghisap - hisap puting kenyal milik kekasihnya ini.

"Angghh aaah aah... Jen... Aah..."

Jeno berpindah menghisap - hisap puting sebelah kiri, tangannya yang memang tidak bisa diam mulai mengelus - elus penis mungil Renjun.

"Enggh... Jeno... Aaah... Aku mau penismu," kata Renjun.

Jeno mengeluarkan puting Renjun, ia menatap kearah Renjun dengan tatapan penuh kasih. Jeno mencium lembut pada kening Renjun.

Renjun tersenyum lebar, ia membuka risleting celana Jeno. Karena Renjun masih duduk diatas counter, Jeno membuka celananya sampai benar - benar terlihat semua penisnya yang sudah setengah berdiri.

Renjun menatap cukup terkejut kearah penis Jeno, "Kok besar..."

"Biar kau puas," ucap Jeno dengan suara beratnya.

Renjun tersenyum malu - malu walau ada keinginan untuk meremas penis kekasihnya ini. Tangan Renjun mengelus lembut pada penis Jeno, karena merasa terlalu tinggi tempatnya duduk, Renjun turun dari atas counter, bersimpuh didepan Jeno dan memasukkan penis Jeno kedalam mulutnya. Renjun menghisap - hisap penis Jeno dengan tangan bergerak lincah mengurut batang penis Jeno.

Jeno mengeram penuh rasa nikmat, kekasihnya ini pintar sekali mengulum penisnya. Dia jadi curiga. Jeno menggelengkan kepalanya, tangannya mengelus lembut pada kepala Renjun. Dan usilnya mulai kambuh, tangannya memegangi belakang kepala Renjun dan menggerakkan kepala Renjun lebih cepat hingga penis Jeno keluar masuk dengan lebih cepat.

"Arrghh.. enggh aaah..."

Jeno mengeluarkan penisnya dari dalam mulut Renjun dengan precum keluar dari sudut mulut Renjun. Tangan Jeno terjulur, melepaskan celana yang sedari tadi masih menempel di tubuh Renjun dan menaikkan Renjun kembali keatas counter dengan paha terbuka. Jeno mengelus lembut pada lubang anal Renjun.

"Enghh... Aaah..."

Jeno yang menatap sepertinya lubang Renjun sudah siap, mulai menggesekkan penisnya pada lubang anal kekasihnya.

Jeno perlahan melesakkan penisnya kedalam lubang anal Renjun.

"Aaah... Aaah..." desah Renjun.

Jeni terus menggerakkan penisnya masuk semakin dalam di lubang anal Renjun hingga akhirnya ia melesakkan sempurna penisnya kedalam lubang anal Renjun.

"Aangh... Aaaah...." Renjun kembali melingkarkan tangannya pada leher Jeno.

Jeno yang belum menggerakkan penisnya, melumat terlebih dahulu bibir Renjun. Menghisap - hisap kembali belah bibir Renjun sembari menggerakkan penisnya pelan.

"Hhmph eenghh.." desahan tertahan Renjun kembali terdengar.

Jeno melepaskan ciumannya, menatap pada sosok yang ada dihadapannya. Tanpa meminta persetujuan, Jeno mulai menggerakkan pinggulnya, mengeluarkan masukkan penisnya di lubang anal Renjun yang begitu hangat. Lubang anal Renjun yang menghisap penisnya dengan begitu memabukkan.

"Angghh... Aaah.... Aahh..." Renjun mendesah saja ketika penis Jeno semakin keras menumbuk lubang analnya.

Renjun merasakan kenikmatan yang terus menerus, penis Jeno yang terus menerus menumbuk titik kenikmatannya membuat dia terus mendesah. Renjun bahkan merasakan penisnya berkedut - kedut.

"Aangh Jen... Aku mau keluar... Aaangh..."

Jeno menggerakkan pinggulnya dengan lebih cepat, "Bersamaan...  Kita keluarkan bersama - sama."

Jeno dan Renjun mencapai klimaks mereka bersama - sama. Deru nafas keduanya beradu karena kenikmatan yang baru saja mereka raih. Jeno mengelus lembut pada wajah Renjun, menciumi pipi dan kening Renjun.

"Nikmat sekali, terima kasih," ucap Jeno.

"Iya... Keluarkan penismu dan aku mau mandi," kata Renjun.

Jeno menarik keluar penisnya dari dalam lubang anal Renjun, "Siap... Biar aku siapkan airnya."

Jeno melangkah mendekat pada bathup berbentuk bulat yang ada ditengah kamar mandi,ia membuka keran air hangat untuk mandi.

"Aaah..."

Jeno mengerutkan kening mendengar suara desahan dari arah belakangnya. Dan ketika kepalanya menoleh menatap pada Renjun, ia melihat kekasihnya itu tengah memasukan jari kedalam lubang analnya sendiri.

"Butuh bantuan?" tanya Jeno sembari menaik turunkan alisnya.

"Tidak usah... Jangan mendekat, aku sedang membersihkan lu...ya..." Renjun menatap panik ketika Jeno mendekat kembali padanya.

Dalam sekejap, Jeno sudah kembali melumat bibir Renjun. Dan dalam sekejap pula, suara desahan kembali terdengar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark-Haechan Love Story (Bang's Family Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang