19. Rest

146 9 2
                                    

Mark mendengus kesal, ia melangkahkan kaki menuju lantai dua perpustakaan sembari membaca pada kertas yang memuat beberapa judul buku yang harus ia pelajari untuk persiapan ujian semester 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark mendengus kesal, ia melangkahkan kaki menuju lantai dua perpustakaan sembari membaca pada kertas yang memuat beberapa judul buku yang harus ia pelajari untuk persiapan ujian semester 1. Beban peringkat 30 keatas membuat Mark semakin khawatir dia tidak bisa melewatinya.

Tetapi kekhawatiran Mark segera menghilang ketika melihat Haechan yang juga ada didepan rak buku dengan wajah yang sudah ditekuk. Mark mendekat pelan - pelan pada Haechan dan dengan sangat usilnya, Mark menghimpit tubuh Haechan dari belakang.

"Ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya...." teriakan Haechan langsung saja dibungkam oleh bibir Mark yang lebih dulu melumat bibirnya.

Haechan sudah menepuk - nepuk bahu Mark, tetapi kekasihnya ini seperti tidak peduli pada kekhawatirannya kalau ada yang lihat dan malam memperdalam ciumannya. Haechan semakin keras menepuk - nepuk bahu Mark dan akhirnya Mark melepaskan lumatan bibirnya.

"Apa sih chagi?" tanya Mark.

"Apa.. apa... kalau ada yang lihat bagaimana?" Haechan balik bertanya dengan rasa kesal, ia melihat kesekeliling dan tidak ada orang ternyata di lantai dua perpustakaan sekolahnya apalagi di bagian khusus yang dimasuki oleh Haechan dan Mark ini.

"Tidak ada orang kan," Mark mendekat lagi pada Haechan, melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Haechan.

"Aku sudah ditunggu Bangchan hyung," Haechan berusaha mendorong tubuh Mark.

"Kau selingkuh dengan Bangchan hyung," tuduh Mark.

"Tidak ya.. mana mungkin," balas Haechan yang mengerucutkan bibirnya.

"Aku tidak bisa konsentrasi karena wajah manismu terus menerus mengganggu isi kepalaku," Mark dengan sangat usil menggesekkan penisnya yang masih bersembunyi di balik celana pada penis Haechan.

Haechan menatap kearah celana Mark yang memang sudah mengembung, "Blowjob saja ya..."

"Yah...." ucap Mark dengan penuh kekecewaan tapi tidak menolak juga ketika Haechan bersimpuh didepannya dan mulai membuka risleting celananya.

Haechan masih saja terkejut melihat penis Mark. Memang ukurannya agar tidak manusiawi, padahal masih setengah bangun dan hebatnya, bisa masuk sempurna dilubang anal Haechan.

Mark-Haechan Love Story (Bang's Family Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang