Kehidupan Haechan baik - baik saja dan bertambah menyenangkan ketika ia diangkat anak oleh pasangan Chulyong - Yuta yang menyanyanginya seperti anak kandung sendiri. Dia tidak menyangka jika badai muncul ketika bertemu dengan sosok kakak kelas berna...
Begitu turun dari pesawat, Mark langsung merasakan hawa panas yang membuatnya ingin melepaskan pakaiannya saat ini juga. Sebagai mahluk yang tinggal di negara 4 musim, Mark cukup terkejut dengan cuaca panas di negara - negara yang dekat dengan garis khatulistiwa.
Beruntung sekali mereka langsung masuk kedalam mobil. Menelusuri jalanan Bangkok, masuk ke daerah permukiman dan sampai dirumah yang cukup besar.
Sebelum di persilahkan masuk, Mark, Haecha, Jeno, Renjun, Changbin dan Felix masuk kedalam rumah. Mereka benar - benar tidak betah dengan cuaca panas yang ekstrim.
"Selamat datang," sapa seseorang.
"Bambam hyung...."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi, lagi, Mark melihat adegan Haechan berpelukan dengan kakak iparnya. Mark mendekat dan menganggukkan kepalanya.
"Kau sudah ditunggu Jackson hyung di belakang, kau yang namaya Mark kan," kata Bambam menatap kearah Mark.
Mark menganggukkan kepala.
"Antarkan ke tempat Jackson hyung," kata Bambam pada salah seorang pelayan.
"Langsung nih?" tanya Mark yang karena takut dan jelas takut, ia memegangi tangan Haechan.
"Iya, langsung dan sendiri," Bambam melepaskan pegangan tangan Mark pada Haechan.
"Sudah tidak apa - apa, Jackson hyung tidak mengigit kok, cuma agak aneh saja," kata Haechan yang mendapat tepukan cukup keras di punggung dari Bambam.
Dengan sangat terpaksa, Mark mengikuti langkah kaki salah seorang pelayan yang membawanya masuk ke bagian sayap kanan rumah. Melewati koridor yang disamping kanan dan kirinya adalah ruangan - ruangan. Langkah kaki Mark berhenti di depan sebuah ruangan, ia menatap pada pelayan yang membukakan pintu dan ternyata sebuah gym. Mark masuk kedalam gym setelah dipersilahkan dan dia cukup terkejut ketika pintu gym ditutup dengan begitu rapat, dia curiga pintunya di kunci.
"Eaaaaah......"
Mark menolehkan kepala, dengan terkejut kearah sumber suara yang tiba - tiba saja terdengar. Matanya melihat sosok Jackson yang sedang mengangkat dumbbel di dua tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
