6. Jeno

181 19 6
                                    

"Itu namanya dia menghinamu Mark...."

Mark diam saja mendengar kompor dari Changbin begitu tersiar kabar jika Haechan berkata bahwa Mark tidak akan bisa memuaskannya.

"Dia menginjak - injak harga dirimu sebagai laki - laki," lanjut Changbin.

"Dan sekarang sudah mulai beredar kabar yang cukup menggelikan tapi juga..." Felix menatap kearah Mark.

Mark balas melirik tajam kearah Felix.

"Tidak usah dipikirkan," kata Felix yang takut temannya itu malah akan sakit mental.

"Apa? Bilang padaku," kata Mark.

"Jadi... begini... mulai beredar kabar kalau katanya penismu kecil..." kata Felix.

Mark bangkit berdiri dari duduknya, nyaris membalikkan meja berisi camilan dan es krim kesukaan Changbin, "Enak saja!!! Punyaku besar!!! Iya kan Changbin!!!"

Changbin kebingungan mendengar ucapan Mark yang tiba - tiba, "Ha???"

"Kau kan pernah lihat," kata Mark.

"Itu kan waktu kita SD, kalau sekarnag tidak berkembang ya kecil berarti," ucapan Changbin dengan sangat sukses membuat Mark semakin marah.

@@@@@

Haechan merasa seperti artis atau idol terkenal begitu memasuki gerbang sekolah. Semua mata menatap padanya. Dengan tatapan yang kompak yaitu jijik, marah dan kesal. Memangnya dia salah kalau melawan Mark. Bukankah yang namanya penindasan itu ya harus di....

Haechan berhenti bermonolog didalam hatinya, karena mendadak seorang murid perempuan menguyurkan seember air padanya. Tubuh Haechan segera basah kuyup. Ia terdiam sejenak, mengambil nafas karena pagi - pagi sudah mendapat kejutan. Kepalanya mendongak, menatap pada seorang anak perempuan dengan nama tag - Ryujin.

"Mampus kau!!! Siapa suruh menganggu Mark oppa ku tersayang," kata Ryujin yang diikuti cekikikan dari sekelompok murid perempuan lainnya.

"Memangnya kau pacar Mark hyung?" tanya Haechan dengan santai, ia menepuk - nepuk lengannya sendiri tapi tentu saja basahnya tidak akan menghilang.

Ryujin terdiam dengan mata menatap aneh kearah Haechan.

"Bukan kan... ngapain ngaku - ngaku," kata Haechan yang melangkahkan kaki menuju kelasnya, dia tidak boleh terlambat kan.

Tapi langkah kakinya terhenti karena mendadak Ryujin menjambak rambutnya. Haechan menjerit kesakitan.

"Ya!!! Lepas!!!" teriak Haechan yang malah membuat jambakan Ryujin semakin kencang.

Haechan bisa saja memukul Ryujin, tapi biar bagaimanapun Haechan laki - laki dan Ryujin perempuan. Haechan memegangi tangan Ryujin dan berusaha melepaskan genggaman Ryujin. Tetapi pegangan anak perempuan ini benar - benar kuat. Haechan sudah merasa pusing dan sakit karena rambutnya ditarik - tarik dengan brutal.

Ryujin yang memang tidak berniat untuk melepaskan jambakannya menyeringai lebar karena melihat Haechan kesakitan. Hingga akhirnya, seseorang datang dan melepaskan tangan Ryujin dengan kasar, mendorong Ryujin hingga terjatuh.

Haechan merasa lega karena jambakan Ryujin terlepas, tetapi tubuhnya limbung beruntung seseorang yang melepaskan tangan Ryujin dari rambutnya segera mendekap tubuhnya agar tidak terjatuh. Haechan mendongakkan kepala dan melihat Jeno ternyata adalah orang yang mendekapnya.

"Sudah kubilang jangan cari masalah..." kata Jeno yang memapah Haechan pergi dari koridor yang berubah mendadak menjadi panggung hiburan di pagi hari.

Mark-Haechan Love Story (Bang's Family Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang