35.Hadiah-(ChangLix Couple)

62 3 0
                                    

Changbin dan Felix berdiam diri didalam mobil dengan tatapan begitu serius mengarah pada toko yang ada di depan mobil mereka.

"Yakin Haechan bakal suka dengan hadiah kalau kita beli di toko ini?" tanya Felix, masih menatap ragu kearah toko 'toys sex'.

"Buat aku saja kalau dia tidak suka...." Changbin dengan penuh semangat hendak keluar dari mobil.

Felix buru - buru menghalangi Changbin, menahan tangan kekasihnya untuk tidak keluar dari mobil, "Kenapa malah kau yang semangat sih?"

Changbin menatap kearah Felix, "Kita coba... kayaknya asyik memakai toys sex."

"Jangan aneh - aneh ya... memangnya selama ini aku kurang memuaskan?" tanya Felix yang mulai manyun - manyun.

"Bukan begitu sayang..." Changbin mendekat dan mencium lembut pada bibir yang manyun.

"Terus kenapa?" tanya Felix lagi.

"Buat variasi aja," jawab Changbin.

"Variasi ya..." Felix mengelus pada penis Changbin, "Kalau mau variasi, kita lakukan disini."

"Heh...." Changbin menatap heran pada Felix yang sudah membuka risleting celananya, dia tidak akan protes dan membiarkan Felix melanjutkan aksinya.

Felix mengeluarkan penis Changbin dari dalam celananya, mengelus lembut pada batang penis yang mulai mengeras. Lidah Felix menjilati lubang kencing Changbin dengan tangan yang masih bergerak aktif mengelus batang penis Changbin.

"Engghh... Lix....nghhh.." Changbin mulai khawatir ketika melihat ada seseorang yang mendekat melalui kaca spion. Keadaan yang sudah mendesak ini seharusnya bisa Changbin hentikan, tetapi begitu penisnya dikulum oleh Felix, dia melupakan niatnya untuk menghentikan Felix.

Changbin mengulurkan tangannya, hendak menutup jendela yang memang tadi sudah ia buka, belum juga kaca jendela tertutup, seseorang yang ada di sekitar mobil dengan segera memegangi jendela hingga batal tertutup.

"Adek - adek... ngapain kalian?"

Changbin dan Felix segera menghentikan semua kegiatan mereka karena terkejut luar biasa, kepala mereka menoleh dengan cepat kearah orang yang memergoki dan semakin terkejut ketika mengetahui kenyataan jika yang memergoki mereka adalah polisi.

@@@@@

Haechan sebenarnya tidak mau berurusan dengan polisi, apalagi kasus yang menimpa dua kakak kelasnya ini cukup memalukan, tapi demi menunjukkan solidaritas akhirnya Haechan ikut ke kantor polisi dengan Mark. Anehnya, suasana berubah menjadi lebih tegang ketika seseorang dengan tubuh besar dan wajah seram masuk kedalam kantor polisi. 

Haechan segera mendekat pada Mark karena ketakutan dengan sosok bapak - bapak yang datang dan dengan tiba - tiba saja memukul kepala bagian belakang Changbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan segera mendekat pada Mark karena ketakutan dengan sosok bapak - bapak yang datang dan dengan tiba - tiba saja memukul kepala bagian belakang Changbin. Dia ngeri membayangkan pukulan yang pasti sakit itu, dia hanya berharap Changbin tidak gegar otak setelah ini. 

"Siapa itu?" tanya Haechan. 

"Ayahnya Changbin," jawab Mark. 

"Ha??? Buset... lebih menyeramkan dari ayahku yang mafia," kata Haechan. 

"Memalukan saja, kenapa tidak melakukan di hotel atau di vila atau di rumah?" tanya ayah Changbin - Dongseok. 

Mendengar ucapan Dongseok, kali ini serentak semua polisi menatap heran kearah laki - laki bertubuh besar itu. 

"Kan kartu kreditku di bekukan sama daddy..." ucap Changbin dengan nada manja yang jujur saja membuat Haechan merinding. 

Atau mungkin... membuat semua orang yang ada di ruang polisi ini merinding. 

Dan tanpa terduga sama sekali, Dongseok mengeluarkan dompetnya, memberikan kartu yang segera disambar oleh Changbin. 

"Sudah sana..." kata Dongseok. 

"Asyek... aku pergi dulu daddy..." Changbin menarik tangan Felix, "Ayo sayang kita lanjutkan."

Haechan dan Mark benar - benar hanya bisa menatap kearah Changbin dan Felix dengan heran. 

"Ehem...." seorang polisi paruh baya berdehem cukup keras, "Seharusnya anda tidak membiarkan anak anda melakukan hubungan sex diluar nikah seperti itu tuan."

"Memangnya kenapa?" balas Dongseok, "Kalau aku melarangnya dan dia malah melecehkan atau memerkosa seseorang itu akan jauh lebih buruk. Lagipula!!!"

Haechan ikut terkejut ketika Dongseok mengebrak meja. 

"Kenapa kepolisian mengurusi hal remeh temeh begini?" Dongseok mendekat pada polisi yang tadi menasehatinya dengan 'bijak', "Memangnya kasus - kasus yang lebih penting lainnya sudah selesai?"

"Akan segera diselesaikan..." ucap si polisi yang segera membalikkan badan dan pergi meninggalkan Dongseok. 

Haechan maasih menatap ngeri pada Dongseok, apalagi ketika laki - laki berbadan besar itu mendengus kesal dan membalikkan badan. Tatap mata mereka bertemu. Dan....

"Aigo.... jadi ini anak bungsu keluarga Bang.... aigo aigo aigo.... lucunya..." Dongseok segera berubah menjadi lemah lembut dihadapan Haechan. 

Tapi Haechan malah semakin takut, dan....

"HUUUUUUUUUWEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE...................................... AKU TAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUT...."

Tangis Haechan pecah di kantor polisi yang sudah tidak tenang menjadi semakin kacau. 

Mark-Haechan Love Story (Bang's Family Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang