BAB 1# It's me

71 18 3
                                    

📌Sebelumnya saya ingin mengingatkan lagi bahwa, jangan sampai karakter di cerita ini kalian bawa sampai ke real life idol/visual yang aku pakai ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📌Sebelumnya saya ingin mengingatkan lagi bahwa, jangan sampai karakter di cerita ini kalian bawa sampai ke real life idol/visual yang aku pakai ya. Semua ini hanya fiksi, ini semua hanya karakter yang saya buat.

Kalau ingin tahu informasi update yang baru, jangan lupa follow :
Ig: @sfs_fulsun
Terimakasih, Happy reading ya kawan😊❤

🦋🦋🦋

Pagi ini, aku melakukan kegiatan ku seperti hari-hari sebelumnya. Saat ini aku sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

Pagi yang cerah, dan udara yang segar membuat diriku menjadi akan merasa baik-baik saja. Namun aku tidak berharap jika aku berada di sekolah nanti. Apakah aku akan tetap bahagia seperti saat ini? Atau malah membuat diriku menjadi lemah dan selalu mengalah seperti hari-hari sebelumnya? Tidak tau.

Aku hanya berharap hari ini akan lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Setidaknya hari ini saja.

Seperti biasa aku akan pergi ke sekolah dengan naik bus. Aku selalu memilih untuk duduk di kursi dekat dengan jendela. Udara pagi yang berhembus melewati jendela terasa segar, walaupun ada sedikit asap yang mengepul yang mencampuri udara pagi ini. Namun tidak apa-apa, udara ini sedikit lebih menenangkan daripada udara di dalam sekolah nanati.

Sesampainya di depan gerbang sekolah, aku akan menarik napas panjang. Menyiapkan diri karena mungkin jika anak-anak itu akan berulah lagi kepadaku dan melakukan hal-hal seperti biasanya setidaknya aku sudah sedikit lebih siap.

Ketika Nara memasuki ruang kelasnya, ia sudah di sambut dengan tatapan-tatapan yang menjengkelkan dari gadis itu. Namun ia tak begitu menghiraukan tatapan itu. Ia hanya malas meladeni gadis itu. Tapi di lain sisi ia juga tidak mempunyai kekuasaan jika ingin melawannya.

"Hallo Nara" panggil Sea yang mulai menghampiri tempat duduk Nara.

"Iya, hallo Sea" jawabku singkat, dan tetap meneruskan aktifitasku

"Makin hari makin buluk tuh wajah" Sea memegang pipiku dengan kasar. Nara menghentikan aktifitasnya karena wajah Nara saat ini di cengkeram oleh Sea. Nara hanya akan diam dan menuruti setiap gerak tangan yang masih mencengkeram wajahnya.

"Jangan lupa nanti waktu istirahat beliin gue dan teman-teman gue makanan. Seperti biasa" titahnya kepada Nara.

Setelah ucapan terakhirnya itu selesai, Sea pun melepaskan cengkaraman di wajahku, lalu ia pergi dan meninggalkan tempat duduk ku bersama dengan teman-temannya.

Bel pun berbunyi, tanda kelas akan dimulai. Setelah selang beberapa menit bel itu berbunyi, langkah kaki itu terdengar memasuki kelas. Iya itu Bu Nina, wali kelas ku sekaligus guru Sejarah yang mengajar dikelas ku.
Sepertinya saat ini Bu Nina tidak sendiri memasuki kelas, namun ada seorang laki-laki seumurannya dan memakai seragam miliki sekolah ku itu mengikuti Bu Nina di belakangnya.

Garis Temu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang