BAB 18#Di Sebuah Sudut Kota

6 2 0
                                    

Sebelum melanjutkan buat baca cerita ini, follow akun ini dulu ya. Dan jangan lupa mampir dan follow ig aku. Username ig :@adiaryofka

🦋🦋🦋🦋

Lampu kemuning jalanan membuat malam itu menjadi terasa hangat. Dinginnya malam itu tak terlalu terasa. Ditemani satu bungkus batagor yang ada di genggaman Nara. Ia menikmati sebungkus batagor itu.

"Lo beneran gak mau pesen batagor? Enak tahu. Cobain deh" Nara menyodorkan sebungkus batagor itu kepada Nana

"Makan aja"

"Jangan-jangan lo anti ya sama jajan di pinggir jalan kayak gini?"

"Hobi banget seudzon sama gue."

"Emang beneran kan?"

"Sok tahu."

"Lo juga." jawab Nara dengan sorot mata malas untuk meladeni ocehan Nana.

Disudut kota ini, dengan banyaknya orang yang berlalu lalang dengan aktifitasnya masing-masing. Banyak pedagang kaki lima yang berjualan, pengamen jalanan yang setia untuk menyanyikan lagu untuo setiap orang yang melintasi dan singgah di pinggiran jalan.

"Bang-bang kesini bang."pinta Nana kepada pengamen yang ada di seberang jalan. Pengamen itupun mengangguk ke arah Nana

"Lo mau ngapain?"

"Mau pengajian, di pinggir jalan." jawab Nana sewot.

Tak lama setelah itu, pengamen yang tadipun menghampiri Nana dan Nara.

"Bang saya boleh request satu lagu nggak?"

"Sok atuh mas."

"Nanti nyanyiin lagu Kala Cinta Menggoda, lagunya bang Chrisye"

"Bang mas"
pengamen itupun dengan sangat antuas ia menyanyikan lagu yang diminta oleh Nana.

"Seleramu kuno" ejek Nara

"Biarin, selera-selera gue kenapa lo yang bingung"

"Kapan sih lo nggak ngeselin sehari aja."
jengkel Nara memalingkan pandangannya menikmati lagu yang menyanyikan oleh abang pengamen itu.

Dan dengan tidak sengaja ketika reff pada lagu itu dinyanyikan Nana pun ikut bernyanyi dan menatap Nana dengan senyum yang merekah. Seakan-akan hari ini adalah hari yang paling bahagia menurut Nana. Walaupun orang yang disampingnya itu masih jengkel karena perkataan Nana kepadamu, yang selalu membuat Nara jengkel.

Maka izinkanlah aku mencintaimu
Atau bolehkan aku sekedar sayang padamu

"Lo lagi kasmaran sama siapa sih, cengar cengir sambil nyanyi"

"Lo mending ikutan nyanyi aja deh, biar abangnya seneng"

Keduanya pun ikut bernyanyi bersama abang pengamen.

Memang serba salah rasanya
Tertusuk panah cinta
Apalagi aku juga ada pemiliknya
Tapi aku tak mampu membohongi hati nurani
Kutak mampu menghindari gejolak cinta ini

Maka maafkan jika aku mencintaimu
Atau bolehkan aku mengharap kau sayang padaku.

Hingga lagu itu selesai keduanya tersenyum cerah, seakan memang hari ini adalah hari yang bahagia untuk keduanya.

"Makasih bang, kapan-kapan gue mau request lagi. Sekalian gue juga mau ikutan nyanyi." dan tak lupa Nana juga memasukkan uang ke dalam kaleng yang dibawa oleh abang-abang pengamen itu.

"Sama-sama mas. Sok atuh mas kalo mau nyanyi bareng. Yaudah iya mas saya mau pindah tempat lagi."

"Siap bang, semoga lancar terus"

Garis Temu (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang