[23] Egois?

138 34 2
                                    

"udah gue bilang apa, ga usah sok break!" Wenzhe kesal, beberapa hari ini Caibing hanya mengadu tentang sikap Yujin yang terlihat lebih dingin dan menjauh.

"Iya tau gue salah, tapi apa salahnya sih tegur gue kek"

"Ya karena lu salah!" Ucap wenzhe.

Ya, wenzhe benar. Caibing kini hanya menghela nafasnya pelan. Pesan yang ia kirim beberapa Minggu lalu, hanya dibalas singkat oleh Yujin.

Bahkan, beberapa hari lalu Caibing pun mengutarakan bahwa ia ingin memperbaiki hubungannya seperti sedia kala tapi ditolak secara halus oleh Yujin.

"Nyesel gue" ucap caibing

"Nyesel kenapa?"

"Jadi mantan makin hari makin cakep"

Wenzhe pun tak habis pikir dengan sahabatnya satu ini, "lu tembak lagi aja dah"

"Gamau, dia lagi fokus belajar"

"Bohong, yang ada dia kecewa berat sama lu. Lu liat Xiaoting, tetep ngambis walau pacaran sama Ruiqi"

Caibing menghela nafasnya lagi, "iya tau"

"Usaha dong, lu deketin lagi."

"Gimana?" Tanya Caibing.

"Pikir sendiri"







••••••




Februari kini menjadi bulan yang sepi diantara banyak bulan, Caibing semakin kehilangan semangat belajar. Karena hanya Yujin lah yang membuat dirinya semangat belajar.

Caibing hanya duduk sambil memainkan rubik yang ia pinjam dari Youngeun. Hanya untuk mengalihkan pandangannya terhadap wanita yang duduknya di pojok depan pada saat ini.

"Lu bodoh kenapa tetap maksain main rubik sih?" Tanya Fu Yaning yang hanya melihat Caibing menggerakan rubiknya dengan gerakan yang ngawur.

"Bacot, ini lagi berusaha" jawab Caibing.

"Itu makin ngawur bego" Yaning melihat rubik yang diputar Caibing menjadi sangat runyam. Warnanya sangat berantakan dan terlihat sulit dirapikan kembali.

"Gapapa, nanti dilepas satu satu aja biar sama seperti semula"

Yaning hanya menggeleng kepalanya pelan, "dasar"

Hari hari Caibing berjalan seperti pada saat kelas 10-11, saat dimana ia masih berada di fase gagal move on terhadap cinta pertamanya yang hanya sepihak. Pada saat ini, ia juga merasakan gagal move on terhadap orang yang ia cintai dan juga membalas cintanya pada saat itu. Sayangnya, Caibing ceroboh dalam hubungannya sendiri dan berakibatkan luka pada masing masing dari mereka.

Usaha Caibing mendekati Yujin sebenarnya tidak sia sia, Yujin hanya ingin menjauh sementara bagaimana Caibing menjauh darinya pada saat itu.

"Egois?" Tanya Yujin ke Yurina.

"Iya kalian berdua egois, kenapa ga balikan aja sih?" Yurina menatap temannya itu dengan bingung.

"Percuma balikan kalau nanti endingnya sama"

"Kamu ini Denial banget sih jin, buktinya semua hal yang berbau tentang caibing belum kamu hapus kan?"

Yujin tertawa pelan, "itu termasuk kenangan, sayang banget kalau dihapus"

"Tuh kan, bilang aja masih mau baikkan"

Yujin terdiam, "ga dulu deh, aku udah optimis."

Yujin terus terusan menolak fakta bahwa ia masih menunggu Caibing, hanya saja dia hanya ingin lebih fokus terhadap pendidikannya saat ini. Tujuan utamanya ialah menjadi dokter di perguruan tinggi negeri favoritnya. Maka dari itu ia harus berusaha ekstra untuk cita citanya itu.

When Night is Falling ; YubingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang