S.S - 04

2.1K 160 12
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.

Flashback ON

.

Ddrrrrtttt

Ddrrrrtttt

.

Meraih ponselnya yang sedari tadi terus berdering dengan mata tertutup. "Ya?"

"Selamat malam. Saya Devina, orang yang menghubungi anda kemarin siang dalam rangka memakai jasa anda untuk sesi pemotretan pribadi. Saya ingin mendengar jawaban anda"

Mengucek matanya lalu melirik jam yang sudah menunjukkan 11 malam. "Maaf, apakah tidak bisa besok saja anda menelfon saya? Ini sudah jam tidur"

"Maaf jika saya telah mengganggu waktu istirahat anda. Tapi saya sedang butuh cepat dan dikejar deadline"

Menggaruk belakang kepalanya. "Tapi harganya tidak bisa seperti yang anda ajukan kemarin loh. Price list saya sudah 2x lipat dari itu"

"Baiklah, tidak masalah. Jadi, anda bersedia?"

"Hm. Kapan mau bertemu?"

"Bisa sekarang?"

Terkejut. "HAHH?! ANDA TIDAK SALAH? TENGAH MALAM SEPERTI INI?"

"Benar, Tuan. Bagaimana? Apakah anda bisa datang sekarang? Kalau bisa, saya akan bayar jasa anda saat ini juga melalui transfer serta alamat dimana kita akan bertemu"

Rasanya saat ini ia ingin memakan ponselnya karena gondok. Kalau saja ia tidak butuh uang untuk bayar kos yang sudah lewat jatuh tempo, pasti langsung ia tolak saja sedari tadi. "Baiklah. Kirimkan alamatnya. Saya kesana sekarang"

"Baik. Terima kasih"

Tuttt tutttt tutttt

"SIALAN!" Membuang ponselnya asal karena kesal lalu beranjak siap-siap ditengah ngantuknya.

Setelah siap-siap dengan memakai kemeja rapi, ia meraih ponsel dan kembali terkejut. "GILA! JAUH SEKALI TEMPATNYA!" Membaca alamat dengan teliti. "ALOHA CLUB?! KENAPA HARUS DI CLUB SIH PEMOTRETANNYA?" Menggelengkan kepala tak percaya. Karena ia sudah menerima tawarannya dan uang sudah masuk di rekening, mau tak mau ia terima dengan berat hati. Jarinya mulai mengetik nomor lalu menghubungi seseorang.

"Gila! Kau tak lihat jam untuk menghubungiku?" Kata sambutan yang pria itu dapat setelah panggilannya dijawab.

"Hoi, sialan. Tolong bantu aku"

"Apaan lagi? Kalau menyusahkan, aku tidak mau"

"Temani aku ke Ahola Club"

"Untuk apa?" Tanyanya masih dalam setengah sadar. "Kau akhirnya mau mencari pasangan hidup disana setelah umurmu hampir setengah abad?"

"Kau mau mati, hah? Tentu saja untuk kerja, sialan!"

Terkejut lalu bangkit duduk. "Sahabat. Aku tahu kamu kesusahan tapi, aku mohon, jangan jual keperjakaanm----"

"APA YANG KAU PIKIRKAN, SIALAN??! AKU DAPAT PEKERJAAN UNTUK MEMOTRET DISANA, BUKAN JUAL DIRI!

Menggaruk lehernya karena malu sudah salah sangka. "Oh, begitu. Hehehe, kasih tahu yang jelas dong dari awal"

Stand By Me || GULFMEW {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang