Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca 🐼.
.
.
.
"Jangan katakan ini pada siapapun atau kau akan terima akibatnya. Aku mau----"
"OI!!!! BRAKA!!!!!" Teriak Off tanpa rasa bersalah secara tiba-tiba dari arah belakang bersama temannya, Davikah.
Karena bingung dengan panggilan aneh tersebut, Davikah langsung melirik Off. "Braka?" Menautkan kedua alis.
Melirik Davikah. "BRight bAKA (Baka = idiot)" Cengar cengir. Davikah hanya bisa menggelengkan kepala mendengar panggilan yang Off berikan pada temannya itu. Sedangkan di sisi lain, Bright dan Mew terkejut lalu sama-sama melirik ke arah suara. Antensi Off kembali pada Bright. "Apa yang kau lakukan? Jangan ganggu anak orang lagi. Kau lupa dengan pria yang Gun bawa kemarin? Dia sampai trauma melihat wajahmu" Ujar Off.
Berdecak kesal. "Ada pengganggu datang" Gumam Bright pelan yang dapat didengar oleh Mew. Melirik ke arah Mew, "urusan kita belum selesai, sayang. Aku akan beritahu apa mauku di Live Streamingmu nanti. Sampai jumpa, manis"
CUP
Mengecup pipi tembem Mew lalu bangkit berdiri. Mew langsung memegang pipinya yang dicium lalu mengelap bekas ciuman Bright menggunakan punggung tangan dengan kasar sambil menatap tajam. Saat Bright mulai mundur menjauh, matanya tidak sengaja melirik ke arah kaki Mew bagian lutut ke bawah yang terlihat kempes, seperti tidak ada kaki disana. Karena penasaran, langsung saja Bright menggenggamnya dan benar saja. Mew tidak memiliki kaki sama sekali, membuat Bright shock. "Apa yang anda lakukan?? Jangan sentuh" Ucap Mew, sedikit menaikkan nada bicaranya.
Tercengang sambil melirik mata Mew. "Kau cacat?" Menautkan kedua alis.
Off & Davikah yang mendengarnya pun jadi penasaran lalu menghampiri. Memegang langsung area lutut kebawah tanpa izin dan tidak ada apa-apa disana. Mereka shock sambil menutup mulut yang menganga.
Melihat mereka menatapnya seolah jijik, air mata Mew yang sudah tidak terbendung itu langsung tumpah. "Kalau iya, kenapa? Saya menjijikkan, bukan? Hikss,,, kalau kalian merasa jijik, pergi dari hadapan saya segera!" Tangannya meremas jas Gulf sambil menundukkan kepala, menahan sakit di hatinya. Padahal mereka belum mengatakan apa-apa, namun Mew lebih dulu berasumsi yang tidak-tidak.
Gulf yang baru masuk ke ruangan, memandang bingung ke arah 3 orang yang berkumpul menghadap adik manisnya itu. "Ada apa ini?" Mempercepat langkahnya untuk mendekati Mew dengan tatapan bingung di wajah lalu terkejut saat melihat adik manisnya ternyata sedang menangis disana. Melirik ke arah 3 orang itu secara bergantian dengan tatapan tajam. "Apa yang sudah kalian lakukan padanya??! Kenapa adik saya nangis??" Segera memeluk Mew dengan erat dan Mew langsung menyembunyikan wajahnya di dada kekar Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me || GULFMEW {END}
Teen Fiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content . "Setiap kali orang bertanya padaku apakah aku baik-baik saja, hal ini semakin mengingatkan bahwa aku tidak baik-baik saja" - Mew Suppasit.