S.S - 25

1.2K 93 37
                                    

Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.

[Gulf POV (ON)]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Gulf POV (ON)]

Hari ini, langit tampak cerah.
Ku buka kedua mataku, menatap manik indahnya yang sangat kucintai, tepat didepan mataku. Ia tersenyum padaku tanpa sepatah kata pun dan ku tahu, senyum itu menyimpan ribuan kata yang ingin ia ucapkan dibaliknya. Tidak apa. Aku tidak masalah walau dia tidak bicara padaku sepatah katapun, aku tetap mencintainya.

"Selamat pagi, Sayang" Satu kalimat keluar dari mulutku, menyapa lembut dirinya yang masih terus menatapku dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahnya. Oh, Tuhan. Aku tidak bisa berhenti mengucapkan rasa syukurku karena memilikinya disisiku.

"Tidurmu nyenyak?" Dia tidak menjawab, melainkan mengedipkan kedua matanya sebagai jawaban. Aku pun tersenyum sembari mengusap pipinya yang kian hari memucat dan dingin itu. Ku belai pipinya dengan sangat hati-hati, seolah akan hancur bila sedikit ku tekan.

Ku bawa ia dengan lembut ke dekapanku untuk ku hirup aroma vanilla di ceruk lehernya seperti biasa. "Wangi. Tapi kali ini berbeda. Seperti,,, melati,,,?" Tanyaku padanya dalam kebingungan. Sejak kapan Mew punya wangi seperti bunga melati? Padahal, baru saja kemarin aku masih dapat mencium aroma vanilla dari sana. Kebingunganku lenyap saat ia mengeratkan pelukannya padaku, menempelkan tubuhnya untuk semakin menempel dengan tubuhku.

"Sayang. Kamu kenapa, hm? Kedinginan?" Ia mengangguk lemah, membuatku semakin mengeratkan pelukanku padanya. "Sini Phi hangatkan. Padahal AC sudah Phi matikan dari semalam, tapi, kenapa tubuhmu semakin dingin, hmm? Apa perlu kita tanyakan ke dokter? Phi khawatir" Ia menggelengkan kepala dalam tempo lemah.

Sudah puluhan kali aku menawarkan padanya untuk mengecheck kondisi tubuhnya dan seperti kali ini, ia menolak lagi. Aku pun menyerah dan tidak lagi terlalu memaksa, tentu saja karena aku sangat mencintainya. "Baiklah kalau kamu tidak mau. Selalu bilang pada Phi ya bila kamu merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan pada tubuhmu. Jangan diam saja, hmm" Mengusap bibir ranumnya lalu ku kecup dengan penuh kasih sayang.

CCUUPP

Sedikit usil, aku melumat lalu menggigit bibirnya yang kering dan pucat itu. "Au? Phi baru sadar kalau bibir mu kering, Sayang. Sebentar" Aku mengambil lip balm dari tas lalu ku pakaikan dengan lembut ke bibirnya. "Nah. Selesai" Setelahnya, aku mengecup dan mengecup bibirnya lagi sampai ia kesal. Sungguh wajah kesalnya sangat menggemaskan dimataku.

.

TOK TOK TOK

CEKLEKK

.

Stand By Me || GULFMEW {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang