Jangan lupa Vote & Comment ya!
Selamat Membaca🌻.
.
.
.
TOK TOK TOK
.
Bunyi ketukan pintu, membuat aktivitas GulfMew berhenti seketika. Sama-sama menengok ke arah pintu lalu melirik satu sama lain. "Sebentar, ya" Ujar Gulf sembari mengusap rambut Mew dan berjalan ke arah pintu.
.
CEKLEKK
.
"Oi, Gulf! Lama sekali kau buka pintunya. Lihat, kulitku kering karena kelamaan nunggu" Ujar Mild sambil menggerutu.
"Sabarlah, bodoh! Kau pikir aku penjaga pintu yang otomatis langsung membukakan pintu setiap kali kau ketuk, hah?!" Melebarkan pintu, membuat kedua temannya langsung masuk seperti biasa.
Menutup pintu lalu berjalan ke arah Mew diatas ranjang dengan mereka yang mengikuti dibelakangnya. Duduk di sisi ranjang, "Nong. Perkenalkan, mereka berdua sahabat Phi. Namanya Mild & Win" Menunjuk bergantian.
"Halo! Nama saya Win Metawin. Orang paling kaya di antara mereka berdua. Tinggal di PENTHOUSE dan baru datang dari AUSTRALIA" Ujar Win dengan senyuman tanpa rasa bersalah.
Gulf dan Mild menatap jengkel. "Kau sedang memperkenalkan diri atau pamer, sialan?" Tanya Mild sambil mendengus kasar.
"Pamer lah, bodoh. Untuk apa aku kaya kalau tidak dipamerkan?" Jawabnya dengan tampang polos.
Menghela nafas berat. "Sebentar lagi aku bisa buat kopi dari darahku yang mendidih" Sarkas Mild. "Seharusnya aku tadi tidak mengajakmu" Win langsung memukul belakang kepala Mild dengan entengnya sampai terdengar erangan kesakitan. "Aw!! Sakit bodoh" Menatap tajam ke arah orang yang memukulnya.
"Maaf, tadi ada serangga di kepalamu"
"Bullshit!"
Gulf hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua temannya yang seperti tom and Jerry itu. Melirik ke arah Mew yang memperhatikan mereka dengan wajah takut namun tampak menggemaskan. Tangan kanan Gulf mulai terangkat untuk mencubit gemas pipi tembem Mew. "Jangan takut. Mereka memang selalu seperti itu kalau ketemu. Jadi, biasakan mulai sekarang, ya"
Melirik Gulf lalu sedikit tersenyum. "Khab. Teman Phi terlihat akrab sekali. Aku jadi ingin punya teman akrab seperti mereka"
Mendengar ucapan Mew, membuat Mild langsung menyela sambil menunjuk ke arah Win. "Jangan mau temenan dengan orang sepertinya. Kau hanya akan makan hati setiap hari nanti--Akh" Pinggangnya dicubit Win.
Mendekati Mew. "Kalau dilihat dari dekat, wajahmu menggemaskan sekali, Nong" Menangkap kedua pipi tembem Mew tanpa izin lalu diulek-ulek karena gemas. Mew hanya bisa pasrah pipinya diperlakukan seperti itu.
"Oihhh,, jangan menguleknya seperti itu" Menarik Mew menjauh dari jangkauan tangan gemas Win lalu mengusap kedua pipi Mew yang memerah.
"Pelit! Anakmu juga bukan. Boleh aku yang rawat saja?"
"Pantatmu!" Sarkas Gulf.
Berdecak kesal. "Kalau gitu aku akan suruh Mommy dan Daddy buat dedek baru, ahh" Jarinya mulai sibuk mengetik sesuatu di layar ponsel.
"Jangan ngadi-ngadi kau, bodoh. Dipikir gampang apa untuk mendapatkan bibit gemas seperti ini" Mencolek dagu Mew, membuat orang yang dicolek tersipu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stand By Me || GULFMEW {END}
Teen Fiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content . "Setiap kali orang bertanya padaku apakah aku baik-baik saja, hal ini semakin mengingatkan bahwa aku tidak baik-baik saja" - Mew Suppasit.