Spesial Part 1: After Akad

1.2K 145 23
                                    

Halo besti, assalamualaikum semua.... Kalian apa kabar nih? 

Saya kemarin seneng banget waktu promosi di tiktok dan banyak yang udah baca sampai setia nunggu update. Maaf banget, ya, aku lama updatenya. Aku udah mulai masuk PTM 100%. Tapi, aku selalu mengusahakan menulis dan menghasilkan bacaan terbaik buat kalian semua. 

Bagaimana sejauh ini kabar kalian semua? untuk yang baru baca, haloha... Semoga betah dan nggak bosen sampai cerita ini tamat. 

***

Halo, kembali dengan kisah Nizar dan Eliza nih.

Nggak perlu lama-lama interaksinya, kalian langsung baca aja.

Jangan lupa vote+komen ya, kalau mau dipromosiin juga boleh.

Konfliknya akan sangat bahagia kawan.

****

Aku mau ucapin benar-benar terima kasih buat kalian yang udah mampir dan meluangkan waktu buat baca cerita ini.

I'm really really happy, pokoknya terima kasih banyak semua...☺️✌️

****

Aku belum ada pandangan buat visual Irham, Fahrul, Fahry, Asraf, Alena, Kanara sama Sava.

Kira-kira menurut kalian, siapa yang cocok jadi visual mereka?

****

Siapkan hati, jantung, untuk membaca part ini. Kalau bantal di Rumah kalian sobek karena kalian gigit setelah baca ini, aku nggak ikutan hihihi. Aku sangat excited saat menulis part ini kerena momen romantis mereka dengan sikap dingin dan wajah datar Nizar yang jadi ciri khas. 

****

"Kamu akan sangat terlihat cantik jika terus tersenyum. Mulut ini hanya saya izinkan untuk mengucapkan kata-kata indah." Nizar Arcelio Sagara.

-Valuable-

****

Suasana canggung menyelimuti kamar Eliza. Saat ini, Eliza dan Nizar untuk yang pertama, melakukan salat isya' berjamaah dan hanya berdua. Jika dzuhur dan ashar tadi Nizar berjamaah dengan sang ayah dan semua laki-laki di masjid, sekarang dia yang merasakan berjamaah dan diimami langsung oleh Nizar. 

Pipi Eliza merah bak tomat matang. Eliza menghangat dan merasakan kenyamanan saat niat dibaca oleh Nizar dan takbiratul ikhram menjadi pertanda salat dimulai. Setiap bacaan yang Nizar lontarkan sangat merdu dan membuat kulit Eliza merinding. Apakah ini yang dirasakan setiap wanita beruntung mendapatkan suami soleh dan taat agama? 

Salam pertanda salat berakhir. Nizar membalikkan badan dan menatap Eliza sejenk lalu mengulurkan tangan tepat di depan Eliza. Eliza mengerutkan dahi bingung. Eliza mengangguk dan menerima uluran tangan itu. Nizar membacakan doa yang entah Eliza sendiri tidak tau doa apa itu. Tetapi yang jelas, Eliza pernah melihat sang ayah melakukan hal yang sama setelah salat kepada sang bunda. 

Nizar mencium kening Eliza setelah selesai berdoa. Mata Eliza melotot. Eliza memukul bahu Nizar. 

"Lo kurang ajar," kesal Eliza. Dahi Nizar mengerut. 

ValuableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang