Happy Reading!!
>>><<<
Pulang sekolah, dan club fotografi tengah bersiap untuk melakukan pameran. Nezy bertugas memotret anak basket untuk dijadikan poster perlombaan basket tahunan.
"Nezyy!! Ayok cepetan, kita foto anak basket." sambut Asya dengan girang saat melihat Nezy keluar kelas.
"Lo dari tadi nunggu gue disini?"
"Nggak juga, Asya habis nempel pengumuman di mading." ucapnya sambil menunjuk mading pengumuman.
"Oh, yauda yuk." Jawaban Nezy membuat Asya curiga, tumben sekali gadis ini tak merespon dengan cerewet.
"Nezy are you okay?"
"Yaelah Sya, gue nggak apa apa. Cuma capek aja daritadi kena omel bu Evi." elak Nezy.
"Ah, bu Evi emang nyebelin. Dikelas juga sering ngomel." keduanya tertawa lepas, lalu segera pergi ke ruang fotografi untuk mengambil kamera.
Lapangan basket sudah lumayan ramai, peminat ekstrakulikuler satu ini cukup banyak. Apalagi kalau yang menjadi pelatih adalah cogan kelas 12, makin semangat mereka.
"Pak Denni!!" pekik Asya saat ada bola basket melambung mendekatinya, sontak pak Benni langsung menoleh mencari sumber suara.
"Ada apa Asyaa, suara kamu bikin telinga bapak sakit."
"Ini, main basketnya sampe mau kena kepala Asya." aduh Asya seperti anak kecil.
"Maaf ya Asya, ini kayaknya bola Daren nih, ketara banget wujudnya."
"Bang Daren? Pengen aku jambak rambutnya sampe botak, mana dia?" Asya langsung mencari keberadaan Daren. Tak mempedulikan Nezy yang melongo sambil memijat kepalanya yang pusing.
"Pak bisa dimulai nggak fotonya?" tanya Nezy pada pak Denni.
"Bisa, dimulai dari anggota baru aja ya." Gadis itu mengangguk faham.
Dengan cepat ia mengambil kamera dan mulai memotret. Mulai dari foto kelompok, ala candid dan sebagainya. 30 menit Nezy menyelesaikan tugas, tinggal regu Daren dan kawan-kawan. Bagaimana Asya? Tenang saja, setelah menjambak rambut abangnya, gadis itu langsung membantu Nezy.
"Pak sudah, tinggal regunya bang Daren!!" seru Asya semangat.
"Sini lihat dulu, bagus nggak?"
"Kalau Asya yang foto, pasti bagus pakk." Asya langsung menunjukkan fotonya pada pak Benni.
"Oke bagus!! Semangat Asya, Nezy!!" kedua gadis itu tersenyum senang.
>>><<<
Semua anak basket sudah pulang, kecuali regu Daren. Hanya ada lima orang, ditambah Pak Benni, Asya dan Nezy.
"Kok kalian cuma 4? Natan mana?" tanya Asya setelah mendapati anggota mereka kurang.
"Aduh, bang Daren cari Natan dong, gue udah capek nih." keluh Nezy.
"Natan keluar, dia fokus buat olim. Penggantinya anak baru." jawab Daren.
"Anak ba ... baru?" Nezy masih bingung, kenapa anak baru bisa ikut regu senior.
"Iya, namanya—"
"Ren, lo malah ninggalin gue. Berat anjir bawa minuman segini banyaknya!" omel Arthan, Nezy kaget setengah mati. Arthan ikut ekstra basket?
"Ini gue kenapa ketemu Arthan mulu, nggak salah lagi nih pasti gue jodoh!!" lamun Nezy sambil memandang Arthan.
"EH NEZY, NGELAMUN AJA LO!" lamunan Nezy seketika buyar oleh suara Daren.
"Gue gak ngelamun, cuma kaget aja." elaknya cepat, ia tak mau mati malu disini.
"Nih, namanya Arthan. Anak baru."
"Iya, gue dah tauu." balas Nezy.
"Kok?" Nico sepertinya bingung, dimana Nezy mengenal Arthan padahal dia baru masuk sekolah hari ini.
Nezy yang semula sok sibuk dengan kamera kini mengalihkan atensi kepada Nico, dengan senyum manis ia menjawab.
"Iyalah, cowok ganteng kayak Kak Arthan tuh harus gue follow, gitu."
Seruan dan bunyi menggema ditelinga Nezy,
"Tapi kok-" Asya masih mau bertanya, berusaha menginitimidasi Nezy.
"Oh, jadi kalian udah
"Kebetulan ketemu aja." tukas Arthan cepat.
Setelah semuanya tidak terasa canggung, Nezy dapat meraup oksigen sebanyak yang ia mau. Kejadian tadi hampir saja membuatnya malu hingga ke tulang rusuk.
***
"Dadah Nezyy, see u tomorrow!" pamit Asya dan motor Daren sudah melaju cepat.
Daren dan Asya adalah kakak beradik, tapi tingkahnya hampir mirip seperti Tom and Jarry. Bahkan membayangkan saja bisa membuat kepala pusing tujuh keliling.
"Kok bisa ya Arthan ikut ekstra basket, dia kan anak baru." gumam Nezy sambil menunggu ojek datang.
"KAK ARTHAN," pekik Nezy saat motor Arthan lewat disebelahnya.
Arthan langsung menoleh, ia mendapati gadis aneh dengan senyum mengerikan diwajahnya, dan jika dilihat dari sudut pandang Nezy lelaki ini lebih tampan dari jarak dekat. Walaupun tertutup helm, kegantengannya masih bisa dirasakan Nezy. Oke! Mood buruk sudah hilang, suara Arthan dan pesona nya tak bisa Nezy tolak.
"OKE!!Kak Arthan boleh bareng gak?"
"Males."
"Lo kok bisa sih masuk basket, ngikut regu senior lagi." tanya Nezy.
"Pengen aja."
"Lo beneran manusia kan?" tolong siapapun hentikan mulut Nezy, jangan sampai ke randoman nya muncul didepan Arthan.
"Gue malaikat dari khayangan."
"Pantes ganteng." tuh kan, tanpa aba aba lidah, mulut, dan hatinya bekerja sama.
"Random amat sih." keluh Arthan sebal, tak menyangka jika di kehidupannya bertemu orang orang random, gila dan aneh seperti Daren. Dan sekarang Nezy!
"Cuma sama kamu kok babe."
Satu kalimat itu berhasil membuat motor Arthan lari, sedangkan Nezy tengah tersenyum lebar menatap kepergian Arthan.
"Biarin punya pacar, asal bukan suami orang masih bisa di rebut paksa. Semangat Nezyy!!" jelas Nezy dengan semangat membara.
"ARTHAAN, I'M COMIING."
***
VISUAL ARTHAN, NEZY, ALDO, KILLA, ASYA, DAREN BAKAL AKU UP KAPAN YAA. MUNGKIN DI PART SELANJUTNYA!! BTW, NEZY GEMES PARAAH:)
Happy New Year, semoga di tahun ini bisa semakin menjadi pribadi yang lebih baik. Semangaat!!
MAAF BANGET YA GUYS, HARUSNYA UP BEBERAPA HARI LALU. TAPI AKU KENA WRITERS BLOCK, JADI UP TERLAMBATT. I'M SO SORRY GUYSS.
STAY TUNE DAN TETAP DUKUNG AKU YAA. JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAAAK, YOK BISA YOK NULIS SAMPAI ENDING. DOAKAN SEMOGA BISA UP 2 HARI SEKALI.
JAGA KESEHATAN! HAVE A NICE DAYY! Luv you all.
Salam manis,
HIDAYAH
KAMU SEDANG MEMBACA
NEYZOMETRA (ON GOING)
Teen FictionPertemuan yang tak direncanakan, membawa suatu perpisahan yang tak dapat dielak. Takdir membawa cinta dan luka, semua satu paket. Namun apakah ia dapat membawa cinta dan luka itu dengan baik? Apakah ia dapat bertahan? Bagaimana jika ia menyerah dan...