Vote sebelum baca, biar dapat pahala. Yokk pencet tombol bintangnya yokk💙💙💙
Happy Reading Guyss!!!
>>><<<
Gadis cantik itu tersenyum penuh arti, ia menghembuskan nafas perlahan.
"Terimakasih. Karena udah melahirkan putra yang ganteng banget kayak kamu, sampai aku jatuh cinta."
Damn, setelah mengucap rangkaian kalimat itu jantung Nezy berdegup kencang. Apa ini? Dia yang mengucapkan malah dia sendiri yang baper, sedangkan yang di baperi malah memasang wajah datar.
"Iya, nanti gue sampaikan."
"Awas sampe lo lupa kak!!" garang Nezy.
"Iya."
Setelah angkot berhenti di pangakalan, beberapa ibu-ibu turun diikuti dengan Nezy. Komplek perumahannya sudah bisa dilihat. Ia menyempatkan berpamitan pada Arthan dengan melambaikan lambaikan tangan. Jangan lupa senyum cerahnya secerah matahari siang ini.
>>><<<
Arthan memasuki gerbang rumah yang terlihat menjulang tinggi, tak lupa sapaan ramah pak satpam yang selalu diucap saat ia pulang. Yah, Arthan tengah ada di rumahnya. Halaman rumah yang hijau, ayunan gantung, dan kolam ikan membuat cowok itu tersenyum kecil.
"Bunda, Arthan pulang!" sontak ada suara barang barang berjatuhan dari dapur, seorang wanita yang menggunakan daster keluar dari dapur dengan tergesa.
"Happy Birthday my mom, wish you all the best."
"Thankyou, my bunny boyy."
"Besok malam kamu ikut ke pesta, ya?""Gimana ya bun, Arthan kayaknya gak datang."
"Kok gitu?"
"Iya deh, nanti Arthan pikir pikir lagi ya."
"Yaudah, kamu makan siang dulu."
"Bun, ini." cowok itu menyerahkan kotak yang berukuran lumayan besar.
"Kue ini beneran buat bunda?"
"Bu-bunda gak suka ya." cicit Arthan takut, pasalnya ia hanya memilih kue tanpa tingkat yang simple. Tere menggeleng, dan mengelus rambut Arthan gemas.
"Suka banget kok, makasih ya sayang. Ini hadiah terbaik yang bunda terima." selanjutnya cowok itu menemani Tere makan bersama.
Meja makan tersiap dengan beberapa makanan di atasnya, cowok itu sudah kenyang karena sempat mengisi perut saat di café. Ia pun mengambil camilan dan memakannya, membuat Tere mengernyit tak faham.
"Gak makan?"
"Udah tadi di café."
"Tumben, biasanya juga pesen."
"Pengin aja sih bun, hehe." Tere kembali menyantap makanan, sedangkan cowok itu tengah memikirkan salam dari Nezy untuk bundanya.
"Bunda, dapat salam dari temen, katanya selamat ulang tahun dan semoga panjang umur." ujar nya.
"Oiya? Siapa emang?"
"Ada temen Arthan di sekolah." Tere berfikir menebak teman yang anaknya maksud.
"Daren sama Bisma sih kayaknya enggak, apa mungkin? Besok malem Sesil gak datang ya?" tebak bunda Arthan.
"Bukan Sesil bun,"
"Eh? Terus siapa dong, cewek cowok?" tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.
"Cewek."
Sontak bundanya menganga, baru kali ini Arthan menyampaikan salam dari seorang cewek selain Sesil, sahabat kecilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEYZOMETRA (ON GOING)
Novela JuvenilPertemuan yang tak direncanakan, membawa suatu perpisahan yang tak dapat dielak. Takdir membawa cinta dan luka, semua satu paket. Namun apakah ia dapat membawa cinta dan luka itu dengan baik? Apakah ia dapat bertahan? Bagaimana jika ia menyerah dan...