10 - Kehangatan

3 2 0
                                    

Happy Reading!! Semoga sukakk💙

>>><<<

Nezy membuka pintu rumahnya lemas, tak sadar jika ada mama Fera yang menikmati teh hangatnya.

"Nezy habis darimana kamu?" Nezy menoleh dengan tatapan kaget.

"Mama, kok udah sampe dirumah?" 

"Iya, pekerjaannya udah selasai cepat. Baju kamu basah semua, habis darimana? Kenapa bisa hujan hujanan? Kenapa nggak neduh dulu? Kenapa nggak bawa motor atau mobil?" tanya Fera beruntun.

"Nezy habis dari supermarket, kehujanan waktu pulang dan gak kepikiran mau hujan jadi gak bawa payung, gak bawa motor atau mobil soalnya supermarketnya deket." jawab Nezy tak kalah panjang.

"Kamu itu! Yaudah ganti baju dulu, nanti sakit. Tadi mama sempat beli pasta, kita makan bareng."

"Iya ma, eh Nezy mau tanya. Mama nggak keluar kota lagi kan?" Fera menggeleng membuat gadis itu tersenyum senang. Luka di kaki dan hatinya sedikit terobati saat melihat mamanya pulang.

Malam ini tak begitu membosankan, walaupun masih jengkel dengan sikap Arthan. Tak bisa dipungkiri jika Fera membawa kehangatan pada hatinya.

Satu hal yang harus diketahui

Ada kesedihan,

Selalu ada kesedihan,

Selama hidup, kesedihan tak akan hilang

Hanya saja

Secuil kebahagiaan yang di nikmati akan membuatmu kebih baik.

>>><<<

Hari ini matahari tak berpihak pada Nezy, gadis itu tengah memanjat tembok yang lumayan tinggi di belakang sekolah. Tempat kabur dari osis dan guru BK yang menyebalkan. Ia telat bangun akibat terlalu banyak bercerita dengan mamanya sampai lupa waktu.

"Duh," aduhnya saat berhasil masuk sekolah, tapi tetap saja pergerakannya yang tergesa gesa menyebabkan luka di lututnya kembali mengeluarkan darah.

"Ck, sakit lagi. Mending cepet masuk kelas deh."

"Tunggu," gadis itu menoleh,

"Haii, lo bolos sekolah kak? Tumben banget?" ia langsung ceria saat melihat Arthan.

"Duduk bentar." dengan sedikit takut ia duduk di bangku yang berhadapan dengan Arthan.

Cowok itu mengambil kotak p3k, dan segera mengobati luka di lutut Nezy yang cukup parah. Malam kemarin ia lupa untuk mengobati hingga terjatuh kembali pagi ini, entah darimana kotak p3k itu ada disini namun Nezy sangat gugup.

Dengan telaten, Arthan membersihkan darah yang ada di kaki Nezy, semua rasa sakit saat betadine menyentuh luka itu tiba tiba hilang saat yang mengobati itu cowok yang disuka. Dasar bucin!

"Udah, lo gapapa? Masih sakit? Bisa jalan nggak?" tanya Arthan.

"Makasih ya kak, bisa jalan kok gue, hehe." cowok itu tersenyum tipis membuat Nezy salah tingkah sendiri.

"Gu–gue masuk dulu, daah." pamitnya sambil tertawa canggung.

"Maaf," sontak badan Nezy berbalik 180 derajat.

"Hah?"

"Maaf buat kemaren malam." ujar Arthan sambil menatap langit yang sedang terik.

"Oh–iya gapapa."

"Lo kemaren, takut ya? Sama gue." tanya Arthan hati hati.

"Enggak, ngapain juga takut sama lo kak!" jawab Nezy sedikit berbohong, tentu saja kemarin ia takut, apalagi hujan angin sangat deras.

NEYZOMETRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang