Heihoo para readers tersayang, masih ada yang tungguin cerita ini up?? Emang ada yaa... Semoga ada deh, haha. VOTE SEBELUM MEMBACAA!!
SEMOGA SUKAKK, AMINN.Happy Reading!!
>>><<<
"Kill gue udah di rumah dari sejam lalu, nanti gue ceritain soal Arthan. Okee?"
"Mendingan nggak usah ya, gue itu nggak mau lo-"
"Dadah Killaa, sayang kamu banyak banyak!!" Nezy langsung menutup telepon, dan turun ke ruang makan. Disana sudah ada Fera dan saudara tiri Nezy, laptop maksudnya.
"Ma, laptopnya dibawa mulu." kesal Nezy.
"Iya, lagi buat laporan penjualan bulan kemarin." terang Fera, ia makan dan sesekali menulis laporan.
"Makan dulu ma, kerjaan bisa nanti."
"Gak bisa Nezy, laporannya harus selesai hari ini." kukuh Fera, keras kepala Nezy pasti didapat dari Fera. Mamanya ini sangat keras kepala bahkan melebihi Nezy.
"Yaudah berarti Nezy nggak usah makan, drakornya kan harus selesai hari ini."
Fera menghela nafas, lalu meletakkan laptop di meja lain dan mulai makan. Melihat itu Nezy tersenyum puas, hari ini ia menang lagi dari mama Fera.
"Gitu doong, ini baru mama Fera." suasana mendadak hening, rasa canggung mulai menyelimuti keduanya. Dengan cepat Fera mencari topik pembicaraan.
"Gimana sekolahnya hari ini?" Nezy bergumam pelan.
"Agak buruk sii, tapi baik lagi kok. Cuma yang nyebelin banget ma, tante tuh kalo ngasih tugas banyak banget." keluh Nezy, ia dengan semangat menceritakan tante kesayangan mamanya, membuat Fera tertawa keras.
"Kayak nggak tau Evi aja kamu! Tapi bener sih biarin dia kasih tugas yang banyak, HAHA." Fera kembali menyendokkan nasi kemulut.
"Mamaa," Fera kembali tertawa lepas, sudah sejak lama ia terlalu fokus dengan pekerjaan dan hampir lupa bercengkerama dengan putrinya sendiri.
"Yaudah kamu naik langsung tidur, mama mau selesaikan pekerjaan dulu."
"Oke ma," setelah menghabiskan makanannya, Nezy langsung pergi kekamar. Ia menatap jam dinding, ternyata masih jam setengah tujuh.
Dengan semangat ia mengambil tumpukan buku diatas tasnya, pr fisika dan matematika wajib menunggu dengan santai didepan Nezy.
"Kenapa si ada matematika wajib, yang wajib kan sholat." Nezy tiba tiba tertawa mengingat parodi lucu di tiktok yang ia tonton dengan Aldo pagi ini.
"Semangaat Nezy!!" walaupun kelakuan Nezy agak aneh, jangan salah jika gadis ini memiliki otak yang pintar, mungkin menurun dari mama Fera. Nezy selalu giat belajar, 3 jam adalah waktu minimal seorang Neyzometra belajar.
Selain suka memotret, Nezy juga suka mendapat nilai bagus. Saat targetnya sampai, ia akan memberi rewerd bagi dirinya sendiri. Hanya untuk sebagai hadiah karena sudah belajar dengan giat, Nezy ingin menjadi pengusaha sukses agar bisa membalas kerja keras mama Fera selama 10 tahun terakhir.
Selesai mengerjakan semua pekerjaan rumah, kepala Nezy mulai panas. Jika di film kartun maka akan keluar asap mengepul dari kepala, ia segera menutup buku dan mencuci muka. Kegiatan malam selanjutnya yakni skincare, wajah cantik Nezy harus dirawat. Sayang kalau rusak begitu saja.
"Kok gue tiba tiba inget sama Arthan ya." gumamnya sambil mengoleskan serum di wajah.
"Aduh, wajah, senyuman, dan tatapannya bikin gue mleyot!! Gantengnya parah gak ada obatt." pekik Nezy saat mengingat wajah cool Arthan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEYZOMETRA (ON GOING)
Teen FictionPertemuan yang tak direncanakan, membawa suatu perpisahan yang tak dapat dielak. Takdir membawa cinta dan luka, semua satu paket. Namun apakah ia dapat membawa cinta dan luka itu dengan baik? Apakah ia dapat bertahan? Bagaimana jika ia menyerah dan...