08 - Lebih dekat

4 2 0
                                    

Budidayakan VOTE sebelum bacaa, yok tekan bintang di pojok kiri yokk💙💙💙

Happy readingg guyss!!!

>>><<<

Bekal buatan mama Fera memang terbaik, ia dimakan lahap oleh Arthan ganteng. Sepertinya cowok itu mulai melihat Nezy.

"Killaaaaaa, double L dan A. Sumpah gue seneng banget bekalnya dimakan sama Arthaan ganteng." heboh Nezy saat masuk kelas.

"Eleh, paling dia cuma lapar."

"Laper pun pokoknya dimakan dengan sepenuh hati dan cintaah."

"Apaan sih Ne, gajelas lo." risih Killa karena gadis ini tak berhenti heboh disampingnya.

"Apa jangan jangan Arthan udah mulai jatuh cinta kali sama gue Kill, secara nih yaaaa. Kemaren kemaren gak mau makan pemberian gue, eh tiba-tiba bekalnya dimakaaan dong." Nezy menghembuskan nafas panjang, tenggorokannya sekarang kering.

"Buset lo nge-rap apa Ne? Panjang amat kek sepur." Aldo yang daritadi tidur tiba tiba bangun.

"Aldo sejak kapan lo bangun dari hibernasi?"

"Sejak gue masih didalam kandungan."

"Kandungan, perasaan waktu dikandungan lo masih ngapalin perkalian deh." sahut Nezy.

"Iye, makanya sekarang pinter banget." pungkasnya menyombongkan diri.

"Heem, sampe gede kayak gini pun masih belom hafal perkalian tiga." mendengar penuturan Nezy, Killa tertawa pelan. Sedangkan Aldo mendelik tak percaya pada mulut pedas Nezy.

"Makan apa lo tadi pagi? Pedes amat tuh mulut."

"Makan cabe 100 kilo, dikirimin Asya kemaren." cibir Nezy kesal, berdebat dengan Aldo sepertinya tak akan bisa berhenti.

"Bentar deh, tadi kan gue cerita soal k bekal yang dimakan Arthan. Kok malah ngomongin cabe ya." heran Nezy tak paham.

"Nah kan lo duluan yang mulai Ne, masih muda udah lupa aje." Nezy mendengus kesal.

"Gimana kalo tua, anjir." Nezy langsung melotot pada Aldo, ia bsrsiap memukul lengan cowok itu dengan gemas. Aldo yang tau Nezy akan memukul langsung berlari, disusul Nezy yang tak mau ketinggalan. Benar benar kucing dan tikus.

"ALDOOO, BERHENTI DISANA WOIII." melihat keduanya, Killa menggelang tak percaya.

"Keknya gue ketemu mereka dikandang tikus deh."

***

Susasana kantin SMA Dandelion terbilang cukup ramai, kali ini Nezy pergi ke kantin sambil menarik tangan Asya agar bagkit dari kemageran. Kenapa tidak dengan Killa? Atau Aldo mungkin? Mereka sedang dipanggil pembina osis, untuk apa? Nezy pun tak tahu.

"Asyaaa ayo jangan mager."

"Gimana mau mager? Orang lo udah tarik gue sampe kantin gini." Nezy hanya memasang tampang tak berdosa sambil nyengir.

"Yaudah ayo duduk duluu yokkk." ajak Nezy, sebelum gadis itu duduk. Asya lebih dulu menarik tangan Nezy hingga ke meja Daren.

"Bangg!! Bayarin ya, aku mau beli bakso sama es teh." nyelonong Asya tanpa permisi.

"Gak."

"Aku bilangin mama deh kalo abang kemaren malamm."

"Iya udah pesen aja, sekalian sama Nezy." senyum kemenangan tersungging di bibir Asya, untung saja Nezy memaksa Asya pergi ke kantin.

"Ne, lo makan apa? Dibayarin nih sama abangku ter sayaaang."

"Samain aja deh kayak lo." Asya mengangkat jempolnya tinggi.

NEYZOMETRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang