Budidayakan VOTE sebelum baca, biar gak lupaa. Yok pemcet bintang di pojok kiri bawah💙💙💙
Happy Reading!!
>>><<<
Motor Arthan berhenti didepan gerbang, cowok itu melirik Nezy yang tak segera turun. Wajahnya yang kelewat dingin membuat Nezy kesal sendiri, rasanya seperti diantar pulang tembok.
"Turun,"
"Gak mau."
"Cepetan."
"Kak Arthan, gue suka sama lo."
"Mau gak jadi pacar gue.""Gak!" gadis itu mencebikkan bibir kesal.
Nezy melepas selt bealt dan keluar dari mobil, tentunya dengan kaki yang agak pincang. Hujan sudah reda, hanya rintiknya saja yang masih betah. Ia belum menutup pintu mobil, membuat Arthan kembali mendecak pelan.
"Apalagi?"
"Lo nggak ada niatan buat suka gitu sama gue?" tanya gadis itu sungguh- sungguh.
"Enggak,"
"Yaudah besok kalau udah ada niatan suka sama gue bilang, ya?" ujar Nezy seraya melambaikan tangan, cowok itu tak membalas, ia langsung melajukan mobil menjauh dari gerbang rumah Nezy.
"Hati hati dijalan, jangan lupa hatinya dijaga juga, yaa."
>>><<<
Hari hari berikutnya, Arthan sama sekali tak menyapa Nezy, bahkan melirik. Padahal gadis itu tak pernah absen memberikan bekal atau seledar satu batang coklat kecil.
"Than, lo beneran gak pengen kue ini?" tanya Daren semangat.
"Makan aja."
"Tenang besTAI, gue siyap nampung kue ini di perut." sambung Bisma, kedua cowok itu memakan kue coklat yang dibawakan Nezy dengan lahap.
"Eh, lo gak mau buka hati buat Nezy gitu?" tanya Daren tiba tiba.
"Kenapa tanya gitu."
"Ya, Nezy tuh udah kek adek buat gue. Kasihan aja liat dia buat kue tiap hari tapi malah kita kita yang makan." jelas Daren.
"Jadi kue ini dimasak sama dedek emesh?" tanya Bisma.
"Heem, kemarin Asya cerita sama gue." Bisma hanya mengangguk faham, cowok itu kembali mengambil satu potong kue coklat itu.
"Gimana nih Than? Lo beneran gak mau sama Nezy?" tanya Daren lagi.
"Gue kamar mandi dulu." final Arthan dan cowok itu keluar kelas, ia tak ingin pembahasan menyebalkan ini berlanjut. Sedangkan Daren dan Bisma hanya bisa meng- hedeh.
Koridor kelas 12 sangat sepi, benar saja karena pelajaran masih berlanjut. Cowok itu tak pergi ke kamar mandi, ia malah memilih pergi ke rooftop untuk mendinginkan pikiran.
"Andai bisa lompat," celetuknya, tanpa sadar gadis cantik yang melihatnya langsung melotot.
"LO MAU LOMPAT KAK? JANGAN DULU DEHH, GUE BELOM PACARAN SAMA LO."
Sontak Arthan menoleh, suara cempreng nya sangat dikenal oleh telinga Arthan. Benar saja, Nezy tengah berkacak pinggang sambil memelototkan mata pada Arthan.
"Ngapain disini,"
"Suka-suka gue lah kak, yang harusnya tanya tuh gue. Kak Arthan ngapain mau lompat?"
"Bukan urusan lo."
"Iya bukan urusan Nezy juga sih, tapi kalau ada masalah tuh diselesaikan. Bukan malah lompat dari rooftop." omel Nezy,

KAMU SEDANG MEMBACA
NEYZOMETRA (ON GOING)
Teen FictionPertemuan yang tak direncanakan, membawa suatu perpisahan yang tak dapat dielak. Takdir membawa cinta dan luka, semua satu paket. Namun apakah ia dapat membawa cinta dan luka itu dengan baik? Apakah ia dapat bertahan? Bagaimana jika ia menyerah dan...