Haloo teman-temann, siapa yang masih semangat tunggu 'Neyzometra' UP?
Semoga sukakk, sama part ini!! Happy Reading guyss💜💜💜
>>><<<
Malam minggu, biasa digunakan para pasangan untuk kencan atau jalan bareng. Buat para komunitas jomlo seperti Nezy, malam minggunya hanya diisi rebahan, maraton movie ataupun mendengkur dibawah selimut tebal.
"Gile, kak Arthan susah banget deh, diajak pacaran." keluh gadis itu, malam ini Nezy memilih mengelilingi kota Jakarta dengan sepeda motor. Katanya, tidak ada film yang bisa ditonton, stok habis.
Ia menepi, membeli telur gulung milik pedagang lima kaki yang ada di pinggir trotoar. Mulutnya tak bisa berhenti mengatakan kata selain 'enak'. Motornya dititipkan di tempat parkir area mall, niat hati ingin pergi belanja tiba-tiba hilang. Sekarang Nezy malah ingin menjajahi jajanan dari penjual kaki lima.
"Nezy!!"
Gadis itu menolehkan kepala, mencari asal suara itu. Seorang pemuda tengah melambaikan tangan, Nezy sedikit kesal. Sebab hatinya masih berharap pemuda itu Arthan, tapi nyatanya bukan.
Dia, Alfaro bagaskara. Kakak kelas Nezy yang sudah mendekatinya selama satu tahun terkahir. Padahal ia sudah menolak dengan sopan saat diajak menjalani hubungan khusus. Tapi sepertinya cowok itu masih kukuh dan berharap pada Nezy.
"Hey, sendirian nih?"
"Iya kak, sama siapa lagi." jawabnya.
"Ajak gue aja, pasti gue antar." Nezy menjawab dengan cengir kuda, seraya menggaruk tengkuk yang tak gatal.
"Yok, lo mau jalan kemana? Gue temenin."
"Eh, gak usah kak ...." belum sampai menolak ajakan Faro, cowok itu sudah menggelengkan kepala.
"Jahat banget sih, segitu gak sukanya ya lo sama gue sampe ...."
"OKE, kita jalan." Faro tersenyum lebar, seraya berjalan mengikuti Nezy ia berusaha menggenggam tangan gadis itu.
Berdasarkan pengalaman menurut cerita-cerita di wattpad, nih cowok keknya mau gandengin tangan gue.
Bak logaritma, pikiran Nezy sudah menerka-nerka apa yang terjadi. Bukan terlalu kepedan, hanya mengantisipasi. Ia memasukkan kedua tangannya pada hoodie, membuat Faro sedikit terkisap.
Mereka berdua membeli banyak jajanan yang Nezy mau, gadis itu tak terlalu merasa risih sebab Faro juga sosok yang humble dan asik saat diajak bicara. Mungkin ia gadis beruntung yang bisa memikat seorang Alfaro. Tampan? Iya, Pintar? Sangat, Kaya? Jangan diragukan, dan Nezy bukan gadis munafik yang tak mengakui itu. Tapi masalahnya, Nezy tak menyukai Faro, ia tak mau menyakiti orang lain apalagi masalah perasaan. Menurutnya, menolak Faro saat ia tak punya perasaan padanya adalah hal yang benar.
"Gimana sosisnya? Enak gak?" tanya Nezy antusias, cowok itu mengangguk serta memberi jempol.
"Cobain!" Faro menyodorkan sosis yang masih utuh pada Nezy, hendak menyuapi.
Gadis itu mengambil, dengan tangan. Lalu buru-buru memakannya dengan canggung lantaran Faro yang sepertinya ... agak kecewa.
"Bentar, gue belikan es krim ya. Dekat sini ada tempat langganan gue."
"Gak usah, lagian aku udah kenyang kok, kak Faro."
"Gue beliin, terus pulang. OKE!" detik berikutnya cowok itu melenggang pergi, kelihatannya keputusan Nezy untuk meng-iyakan ajakan Faro salah. Gadis itu merapatkan hoodie sebab udara malam makin menyeruak, ia memilih duduk di taman bermain. Jaraknya dekat dengan tempat Nezy berdiri saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEYZOMETRA (ON GOING)
Teen FictionPertemuan yang tak direncanakan, membawa suatu perpisahan yang tak dapat dielak. Takdir membawa cinta dan luka, semua satu paket. Namun apakah ia dapat membawa cinta dan luka itu dengan baik? Apakah ia dapat bertahan? Bagaimana jika ia menyerah dan...