Happy Reading yall <3
'Kriing kriing'
Nezy menggeliat, perlahan membuka mata. Kemudian melihat jam dinding, masih jam 4 pagi. Ia bengkit untuk memasang jaket dan kembali tidur. Udara pagi ini sangat menusuk kulit, sisa hujan kemarin malam masih terasa sampai sekarang.
"Nezy!! Mama ada jadwal ke luar kota nih, kamu baik baik ya dirumah." teriak Fera dari luar pintu.
"IYA MAAH, HATI HATI YAA." balas Nezy dengan suara sedikit serak, gadis itu keluar dari selimut. Dengan muka bantal Nezy memaksa untuk bangkit dan keluar kamar. Melihat Fera dengan koper besar diambang pintu.
"Mamah pulang kapan?" Fera terkejut, ia menoleh menatap Nezy yang terduduk lemas di tangga.
"5 hari, langsung pulang. Mama janji."
"Oke, mama udah janjii."
***
Arthan mengusap keringat yang bercucur dari dahinya, pagi ini cowok itu olahraga sambil jogging di keliling kompleks perumahannya. Arthan tak tinggal disini, hanya saja ia menginap dirumah paman dan bibi. Saat asyik olahraga, ponsel Arthan berdering tanpa henti.
"Ish, siapa sih." dengan malas ia mengangkat panggilan dari Daren.
"Apa?" sarkas Arthan.
"Than lo main kerumah dong, gaada orang dirumah." Arthan menengok jam yang melingkar di tangan.
"Masih pagi."
"Ntar siang jam 9, latihan basket di rumah. Kuyy!!"
"Yee." setelah satu kata itu, Arthan langsung menutup panggilan Daren. Cowok itu lelah, lalu memilih duduk dikursi panjang dekat taman, dan yang menjengkelkan taman itu dekat tempat pembuangan sampah.
"Ck, kenapa deket pembuangan sampah!" ia meminum air putih yang sempat ia beli, baru saja menikmati istirahatnya cowok itu dikagetkan dengan suara teriakan.
"KECOAAAK, ULER,HEH PERGI SANAA! JAUH JAUH DARI GUE." Arthan beranjak, berjalan menuju gadis dengan hoodie kebesaran dengan rambut kuncir kuda sedikit berantakan. Cowok itu mengambil sapu dan mengusir kecoak serta ulat yang berada disekitarnya.
"Makasih loh, gue—" Nezy termangu dalam diam, menatap Arthan dengan baju olahraga ditambah keringat yang tersisa di rambut membuat ketampanan cowok itu bertambah dua kali lipat.
"Ganteng banget sih, demi apa bisa ketemu Arthan disini."
Memandang Nezy yang diam saja sambil memandang nya, Arthan berdehem pelan, menyadarkan Nezy dari lamunan. "Ngapain liatin gue."
"Lo ganteng si kak," mendapat jawaban itu Arthan berjalan pergi, dengan sigap Nezy mengikuti cowok itu. Siapa juga yang menolak momen dengan Arthan.
"Kak, tungguin gue. Boleh ikut olahraga juga gakk?" tanya Nezy sambil membuntuti, berusaha berjalan menjajari Arthan.
"Yakin mau bareng? Liat penampilan lo." sontak Nezy memegang rambutnya, membenarkan kuncir rambut seraya menghilangi kotoran di matanya.
"Duh, berantakan ya. Mana baru bangun tidurr! Yaudahlah gapapa." balik ke tujuan berikutnya, Nezy mengejar Arthan yang jaraknya lumayan jauh. Gini ya cogan, maunya dikejar.
"KAK ARTHAN TUNGGUINN," dengan nafas tersenggal senggal, Nezy berhasil menggapai bahu Arthan untuk jadi senderan tangannya.
"Tangan lo!"
"Bentar, lima detik!!" lima detik berlalu dan Arthan langsung melepas tangan Nezy dari pundaknya.
"Kak, beneran gak pengen nonton bareng gue? Ada film bagus banget, asli kalo nonton lo pasti suka deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
NEYZOMETRA (ON GOING)
Teen FictionPertemuan yang tak direncanakan, membawa suatu perpisahan yang tak dapat dielak. Takdir membawa cinta dan luka, semua satu paket. Namun apakah ia dapat membawa cinta dan luka itu dengan baik? Apakah ia dapat bertahan? Bagaimana jika ia menyerah dan...