AIE 30

2.3K 154 8
                                    

HALOOOO. RIRI DATANG MEMBAWA KEUWUAN😍😍🤪
YANG JOMBLO, KAKAK KAKAK RIRI JUGA PADA JOMBLO KOK. JANGAN KHAWATIR YAA. SELALU SISIPKAN KOMEN KOMEN KALIAN. JANGAN LUPA KLIK BINTANG JUGA😎😎

LOVE U SEMUA DAN SELAMAT MEMBACAAAAAAAAAA.........

"Jangan pernah ulangi hal semacam itu, Aluna!" Barra pada akhirnya tidak kuat untuk memberikan tatapan tajamnya kepada Aluna dan lebih memilih untuk memeluk tubuh kecil istrinya.

Yang tentu saja langsung dibalas dengan senang hati oleh Aluna yang kini tanpa sadar meneteskan air mata dan juga terisak karena merasakan perasaan sesak di dadanya akibat rasa bersalah yang tiba-tiba menyeruak tanpa bisa dikendalikan.

"Tidak akan pernah! Aku minta maaf, Mas!" bisik Aluna sekali lagi yang membuat Barra semakin mengeratkan pelukan mereka berdua.

{Am I Embarrassing? Chapter 30}

'Dia sedang berkeliling Mall dengan dua orang lelaki, Tuan!' Sebuah suara yang terhubung langsung dengan sebuah earpiece di telinga Alfath membuat pria itu seketika langsung menekuk alis tebalnya.

Merasa tidak suka sekaligus terganggu dengan fakta yang baru saja didengarnya dari anak buahnya mengenai gadis kecil yang sudah menarik perhatiannya itu, "Kau tahu siapa identitas pria pria itu?"

Dingin. To the point. Dan jangan lupakan nada penuh ketidaksukaan yang terdengar jelas dari bibir pria itu yang sangat menyaratkan bahwa Alfath dengan terang-terangan menyatakan dirinya tidak suka dengan laporan yang diterimanya dari anak buahnya yang memang secara khusus ditugaskan untuk memata-matai Riri.

'Mereka bertiga terlihat mirip satu sama lain dan menggunakan pakaian yang senada Tuan. Dan apabila dilihat dari profil dan juga beberapa omongan orang-orang yang ada di Mall ini, saya bisa mengatakan kalau mereka berdua adalah adik kembar Nona Francesso, Tuan.' Lagi. Pria yang diperintahkan oleh Alfath itu melaporkan hal yang tanpa saja yang membuat penuh ketidaksukaan pria itu pudar begitu saja.

"Terus awasi mereka dan laporkan ke mana saja mereka berkunjung! Jangan sampai melakukan sesuatu hal yang mencurigakan dan membuat bungsu Francesso itu tahu kalau mereka diikuti!" ujar Alfath sebelum pria dingin itu secara sepihak memutuskan sambungan mereka berdua dan kembali fokus kepada berkas yang ada di layar iPad miliknya.

Tapi itu hanya bertahan kurang lebih 3 menit saja.

Karena setelahnya Alfath seakan memiliki ide gila yang membuat seulas senyum tipis muncul di bibirnya.

"Tunggu aku, Gadis Kecil!"

{Am I Embarrassing? Chapter 30}

"Alfa! Ayo kita beli toys!" seru Riri yang terlihat sangat kegirangan ketika mendapati toko mainan yang ada di salah satu sudut Mall tersebut.

Dan tentu saja itu membuat perhatian Alfa yang semula tertuju kepada layar handphone di hadapannya langsung menoleh kepada kakak perempuannya yang terlihat sangat kehilangan sembari menatap salah satu toko mainan yang ada di sudut Mall ini. Begitupun dengan Verro yang tadinya asik melihat sekeliling langsung teralihkan dan memandang ke arah yang sama dengan Alfa.

Alfa yang memang tidak pernah mengatakan tidak kepada sang kakak tentu saja langsung mengangguk dan menggandeng tangan kecil itu untuk segera melangkah mendekati toko mainan tersebut. Diikuti dengan Riri yang Melangkah dengan senang hati dan juga wajah yang terpasang senyuman lebar karena membayangkan mainan jenis apa yang akan dibelinya kali ini.

Verro tetap mengekor sembari tangannya tidak lepas dari tangan kecil sang kakak. Tapi, bukan Verro namanya kalau tidak iseng.

Remaja lelaki itu berdehem beberapa kali sebelum akhirnya perhatian Riri ditambah juga Alfa teralihkan kepadanya di sela-sela langkah mereka.

"Well, Kakak ingin beli mainan, kan?" tanya Verro kepada sang kakak yang tentu saja langsung dibalas anggukan polos Riri.

Melihat tingkah sang kakak yang sangat menggemaskan saja pada dasarnya sudah membuat Verro tidak tahan. Tapi dia berusaha menguatkan diri karena ada satu misi yang harus dilakukannya saat ini, "Tapi, Aku sama sekali tidak melihat Kakak membawa tas ke sini. Jadi, kalau Kakak mau beli mainan nanti kita siapa yang akan membayarnya?"

Ucapan Verro itu sontak saja membuat Riri menyadari kalau ia tidak membawa tasnya dan dirinya juga sama sekali tidak melihat Alfa maupun Verro membawa perlengkapan ataupun tas mereka yang biasa dilihatnya. Dan kenyataan itu tentu saja membuat Riri yang tadinya menampilkan wajah sumringah seketika langsung murung.

"Em, Riri tidak bawa," gumam gadis itu pelan yang membuat Alfa memutar bola matanya karena dia yakin saudara kembarnya yang idiot itu sedang berusaha menggoda Kakak mereka.

Lain dengan Verro yang masih berusaha menahan tawa sekaligus merasa gemas ketika melihat ekspresi yang ditampilkan oleh Riri.

"Ya sudah. Kita pulang saja, Riri sudah tidak jadi mau beli toysnya," ujar Riri sedih dengan kedua mata bulatnya yang sudah mulai berkaca-kaca karena kecerobohannya kali ini membuatnya tidak jadi beli mainan.

"Berhenti Verro!" desis Alfa yang tidak suka dengan tingkah Verro dan juga mata berkaca-kaca yang ditunjukkan oleh Kakak perempuannya. Bungsu Francesso itu menatap saudara kembarnya dengan tatapan elang dan wajah datar khas Alfa.

Ucapan Alfa yang sepertinya sudah kehabisan kesabaran dengan tingkah Verro dan juga sang kakak yang terlihat sangat menyedihkan dengan wajah seperti itu tentu saja membuat Verro tidak bisa menahan tawanya. Melihat tawa Verro tentu saja membuat Alfa seketika langsung memutar bola matanya dan juga diri yang menetap tidak mengerti kepada adik laki-lakinya ini.

"Jangan pedulikan dia. Kakak bisa pakai uang Alfa. Alfa jauh lebih kaya dari Verro!" ujar Alfa menarik tangan kecil sang Kakak dan membawa Riri masuk ke toko mainan yang sudah menarik perhatian sang Kakak.

Sedangkan Verro melotot tidak terima. Walau memang secara kekayaan mereka sedikit jauh karena Alfa memang faktanya lebih kaya dan memiliki aset lebih banyak dari Verro sendiri.

"Hey! Membawa kekayaan untuk menyombongkan diri, apalagi di depan Kakak adalah hal yang tidak sopan, Alfa!" seru Verro tanpa tahu malu. Menggeleng tidak terima sembari mulai melangkahkan kakinya mengikuti dua orang di depannya itu dengan wajah yang tidak ramah.

Riri yang sudah berada di dalam toko mainan itu pun asyik sendiri dan meninggalkan Alfa di pintu masuk. Gadis itu sibuk mencari mainan yang memang ingin dicarinya.

Alfa yang membuntuti sang Kakak pun dibuat bingung dan sedikit waspada melihat kondisi tidak biasa yang terlihat saat ini. Dimana toko mainan yang dimasuki oleh mereka saat ini keadaanya terlihat sangat sepi.

Bukan sepi dalam artian tidak ada pengunjung sama sekali. Bukan seperti itu. Hanya sepi dimana Alfa merasa ada sesuatu yang tidak beres di tempat ini.

Dan insting tajam yang dirasakannya membuat remaja lelaki ini menoleh ke arah Verro.

Membuat gerakan yang membuat saudara kembarnya itu menoleh dengan raut wajah penuh tanya.

"Suruh para bodyguard berjaga lebih ketat. Ada sesuatu yang tidak beres di sini," ujar Alfa kepada Verro melalui gerak bibir dan tanpa suara.

{Am I Embarrassing? Chapter 30}

Am I Embarassing?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang