"Eh? Kenapa tidak dengan paman Felix? Dia kan tampan Papa, dan Riri juga suka sama paman Felix."
"Paman Felix akan menjaga Mama dan mobil mobil Papa dirumah. Kalau mengantar kamu sekolah, nanti siapa yang menjaga?"
"Oh iya ya. Baiklah Pa. Riri berangkat sama kakak saja."
{Am I Embarassing Chapter 1}
"Selamat pagi, Ma. Pa. Kakak. Adek," sapa Riri begitu sampai di meja makan.
Sesuai kebiasaannya sejak kecil. Dia mencium pipi semua orang yang ada di meja makan itu dimulai dari Barra, Luna, Bastian, Gio, Gerald, dan terakhir kedua adik kembarnya.
Setelah menyelesaikan ritual cium pipinya, Riri duduk dikursi yang selalu ditempatinya. Yaitu diantara Bastian dan Gio.
Nampak seragam sekolah yang dikenakan oelh Riri senada dengan yang dikenakan ketiga kakaknya. Hanya berbeda pada almamaternya saja.
Bastian memakai almamater berwarna hijau army. Sedangkan almamater yang dipakai Gio, Gerald dan Riri adalah warna navy.
Dan penampilan Riri hari itu sangatlah manis. Bagaimana tidak? Rambut hitamnya yang bergelombang terikat menjadi satu membentuk hairbun yang lucu dengan poni poni yang disisakan.
Wajahnya yang imut sangat cocok apabila dipadukan dengan pakaian yang dikenakannya. Walau sebenarnya, tinggi tubuhnya yang hanya 159 cm itulah yang membuatnya nampak mungil diantara saudara saudaranya.
Gio dengan tinggi 182 cm. Gerald 185 cm. Vero tingginya berkisar 174 cm. Dan yang terakhir Alfa yang tingginya 179. Sangat jauh berbeda dengan dirinya.
Bahkan tinggi Mamanya itu 172 cm. Dengan sang Papa yang tingginya 187 cm.
Entah bagaimana caranya, gen keluarganya yang jangkung itu tidak menurun padanya. Membuatnya menjadi yang terpendek dirumah itu. Bahkan untuk keluarga besar Francesso yang memang rata rata keturunan campuran.
Oke. Lupakan tentang tingginya yang dibawah rata rata.
Segera setelah menyelesaiakan sarapannya, Riri beranjak pamit kepada kedua orangtuanya. Dengan digandeng sang kakak Gio, Riri memasuki Range Rover hitam milik Gio yang kini akan ditumpangi tiga orang. Gio sendiri, Gerald yang biasanya tidak suka berangkat bersama, dan tentunya Riri.
Dengan santai, Gio mengemudikan mobilnya dan sesekali melirik pada Riri yang duduk disampingnya dalam diam.
{Am I Embarassing Chapter 2}
Sebuah mobil Range Rover terlihat memasuki halaman sebuah sekolah megah yang diikuti tatapan penasaran seluruh penghuni sekolah.
Dengan penuh perhitungan, mobil mewah itu terparkir disebelah sebuah Lamborghini. Dan dari sisi berlawanan mobil sport itu, seorang pria dengan almamater hijau army keluar dan berjalan kearah kanan mobil Range Rover hitam itu. Si Pemuda membuka pintu depan mobil itu dan tersenyum begitu melihat orang didalamnya.
"Hai, little girl!" sapa pemuda itu yang ternyata adalah Bastian.
Orang didalam mobil itu yang ternyata adalah seorang gadis mempoutkan bibirnya lucu begitu mendengar sapaan Bastian.
"Riri sudah besar kakak. Kenapa kakak selalu panggil Riri dengan 'little girl'?!" ujar gadis yang tak lain adalah Riri itu dengan kesal. Pasalnya Bastian dan Barra selalu suka memanggilnya dengan little girl.
"Sebesar apapun kamu, Riri itu tetap adik kecil kakak. Dan apakah kamu siap dengan hari pertamamu sekolah?" tanya Bastian bersemangat yang malah menimbulkan raut gelisah Riri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Embarassing?
Teen Fiction"Kamu ngapain? Kok tiba-tiba peluk aku?" tanya Riri bingung. "Memangnya tidak boleh peluk pacar aku?" tanya pria dewasa itu santai. Namun Riri malah bingung mendengarnya. "Pacar itu apa?" tanyanya polos. "Kamu tidak tahu pacar?" tanya pria itu tidak...