Verro tersenyum puas melihat anggukan persetujuan Kakaknya lalu menggandeng tangan kecil itu mengikuti langkah kakinya.
Riri turut mengikutinya dengan semangat dan wajah berseri.
{Am I Embarassing? Chapter 9}
"Mama. Riri mau bawa bekal, boleh?" Tanyanya lugu begitu semua keluarganya sudah menyelesaikan sarapan mereka.
Pertanyaan gadis itu sontak membuat semua mata langsung menatapnya dengan pandangan bertanya. "Bawa bekal?" Tanya Luna memastikan kalau ia tidak salah dengar.
Riri mengangguk semangat mendengarnya. Dan itu membuat Kakak dan adiknya menatapnya bingung. "Kan bisa makan di kantin, nanti. Simple. Gak ribet pula." Ujar Bastian membuat Riri menggelengkan kepalanya tidak setuju.
"Riri mau share sama Rosa. Kan Rosa suka share bekalnya ke Riri. Riri maunya kita sama sama share bekal." Belanya membuat semuanya mengangguk paham.
"Oke. Kamu mau bawa apa?" Pertanyaan Luna sontak saja membuat atensi Riri beralih ke meja makan yang luas itu.
Matanya menatap dari ujung satu ke ujung lainnya. Memindai dari semua jenis menu yang terhidang di meja, makanan apa yang akan dibawanya ke sekolah.
"Riri mau burger aja Ma. Sama french fries ya." Ujarnya pada akhirnya.
Luna mengangguk menanggapi keinginan anak gadisnya. Meskipun burger tidak ada dalam menu pagi ini, tapi ia masih punya stok beef patty untuk buger pesanan Riri.
Untung saja hari masih tergolong pagi karena jam masih menunjukkan pukul 06:02 yang artinya masih ada waktu untuk menyiapkan pesanan Riri.
Riri mengekori sang Mama berjalan menuju dapur dengan riangnya. Ia senang karena ia akan membawa bekal ke sekolah. Dan ia bisa sharing makanannya dengan Rosa nanti.
Membayangkannya saja membuat suasana hati Riri semakin gembira. Ia terus melangkahkan kakinya sambil bersenandung kecil. Luna yang berjalan di depannya hanya terkekeh pelan mendapati tingkah putrinya itu.
Riri duduk di kursi pantry dan Luna dengan sigap mengeluarkan semua bahan dari lemari penyimpanan dan kulkas.
"Mau bawa berapa?" Tanyanya mulai memanggang beef patty nya dengan tangannya yang sibuk mempersiapkan sayuran untuk isian burgernya.
"2? Atau 3?" Bukannya menjawab, Riri malah mengajukan pertanyaan pada Luna membuat wanita itu turut berpikir mendengarnya.
"4 aja ya? Nanti Riri share sama Kak Gi sama Kak Ge." Putusnya membuat kening Riri berkerut. "Kak Ian?" Tanyanya karena Mamanya tidak menyebutkan nama Kakak sulungnya.
"Kak Ian nanti pulang jam 9 pagi. Jadi Kak Ian nggak makan siang di sekolah nanti." Terang Luna yang membuat Riri ber-oh ria.
Luna membawa semua bahan yang sudah ia siapkan ke meja pantry. Lalu mengambil kotak bekal makanan berukuran sedang di salah satu kabinet dapur.
"Mau dicampur? Apa dipisah?" Tanya Luna memberi pilihan pada Riri. Tapi gadis itu mengendikkan bahunya. "Terserah Mama." Ujarnya lugu.
Luna mengangguk lalu mulai menata makanannya ke dalam kotak bekal. Ia menaruh masing masing keempat beef patty itu ke dalam kantong plastik. Setelahnya ia memasukkan roti, sayuran yang juga sudah dimasukkan untuk masing masing seporsi lalu patty selanjutnya roti.
Ia juga menaruh beberapa slice keju ke dalam kotak bekal itu tak lupa dengan saus tomat dan mustard serta mayonaise.
"Pakai telur?" Tawarnya yang dibalas gelengan kepala oleh Riri. "Makasih!" Pekiknya kesenangan lalu turun dari pantry dan mengecup pipi sang Mama dengan girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Embarassing?
Teen Fiction"Kamu ngapain? Kok tiba-tiba peluk aku?" tanya Riri bingung. "Memangnya tidak boleh peluk pacar aku?" tanya pria dewasa itu santai. Namun Riri malah bingung mendengarnya. "Pacar itu apa?" tanyanya polos. "Kamu tidak tahu pacar?" tanya pria itu tidak...