HAPPY READING
SMA Yeongsan, Seoul.
Masih di situasi jam istirahat, Nareum yang baru saja siap membersihkan coret-corettan meja sang Siswa baru yang brengsek itu. Kalau saja Yeji tidak menyuruhnya sebenarnya Nareum bisa saja menolak, tapi bagaimana pun Yeji ikut serta dalam perintah aneh itu.
Jika Yeji yang memerintahkannya Nareum berubah bak menjelma seperti anjing jinak.
"Makasih ya Mark, kamu udah repot-repot bantuin aku," ucapnya kepada sang Ketua Osis, Mark Lee.
"It's ok, Nar" balas Mark, "aku permisi"
Mark berlalu keluar dalam kelas, mungkin saja punya urusan penting.
Selain dikenal sebagai Ketua Osis SMA Yeongsan, Mark juga di kenal dengan kepribadian yang baik, rajin, dan ramah kepada semua siswa tanpa terkecuali Park Nareum yang menjadi sasaran bulan-bulanan siswa-siswa di sana-untuk di bully.
Pasti kalian heran kenapa Nareum tidak di bantu oleh guru-guru di sana. Nareum pernah mengadu pada guru BK, tapi hasilnya nihil, ia malah mendapat ejekkan dari sang guru, dengan mengata-ngatai sang Ayah.
'Kau memang pantas mendapat perlakuan itu, dasar anak koruptor!'
Sang Ayah Ketua Majelis Nasional Park Chanyeol di penjara di karenakan memakan uang rakyat dan berita itu meluas di penjuru Negeri hingga kini. Apalagi saat ayahnya terpilih menjadi Ketua Majelis Nasional banyak yang mendapat pro dan kontra sehingga membuat kasus Park Chanyeol tidak tenggelam sekalipun sudah 5 tahun berlalu.
Banyak yang membencinya, sehingga membuat petisi-petisi untuk hukum mati, tapi Nareum bersyukur Ayahnya hanya di fonis 20 tahun.
Bukan bersyukur dalam artian karena di penjara, melainkan Nareum tidak ingin Ayahnya di di hukum mati.
Sebagai seorang anak ia tidak ingin itu terjadi pada Sang ayah yang terlah menjaganya sedari kecil.
Nareum tidak mengambil hati jika ia selalu di olok, tapi dia akan marah ketika sang Ayah di sangkut-pautkan. Ia sangat menyayangi Ayahnya.
"Woi! Melamun mulu dari tadi, mau kerasukkan setan, lu?!" itu bukan Mark, melainkan sang Siswa Baru yang Brengsek-kata Nareum.
Nareum kaget, tapi tidak menunjukkan ekspresi berlebih.
"Udah siap bersihinnya?" tanya siswa baru, Na Jaemin.
"Hm," di balas dengan deheman singkat Nareum.
"Gak ada otak emang, udah di kasih mulut sama Tuhan malah gak di gunain dengan bener"
Lalu Na Jaemin langsung duduk di tempat Nareum-maksudnya yang pernah menjadi tempat gadis itu.
Nareum masih menatap si pria lamat-lamat.
"Ia tau, gua ganteng, gausah liat sampe segitunya juga" kata Jaemin tampa menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ HOW TO BE A PERFECT || Na Jaemin [END]
FanficJANGAN DIBACA! 🚫 "Teruntuk tempatku berteduh. Na Jaemin. Haruskah Kehadiran selalu diselingi oleh Kepergian?" "Untuk yang Ter-kasih, sampai bertemu di Keabadian" --THE WORLD OF NA JAEMIN-- #2 in filosofi @nna2xhuang #29Desember2021-Start #20Febru...