Source: Pinterest
“Membenci dengan beralaskan cinta lebih menusuk dari pada mengaku benci tepat di hadapannya”
HAPPY READING
Masih di atap sekolah, cahaya matahari yang terik membuat kulit-kulit Nareum terasa panas. Angin sepoi yang menyapu bumi membuat udara sedikit sejuk dan horor, apalagi jika berhadapan dengan Yeji, Lia, Ryujin bukanlah hal menyenangkan, dan ... Ara, kenapa anak itu sekarang?
"Ra!" lirih Nareum yang gagal meraih sahabatnya itu.
"Surprise!" seru Yeji sambil melipat tangan di depan dada. Lalu tiba-tiba merangkul sahabatnya, Ara. Bukannya biasanya Ara tidak suka dekat-dekat dengan Yeji serta unek-uneknya itu? Kenapa sekarang malah akrab begini?
"Lu pasti kagetkan Ara sama kita?" tanya Ryujin sambil melangkah mengelilingi Nareum dengan perlahan.
"T-tapi kan Ara itu benci sama kalian?" seribu pertanyaan ingin dilayangkan oleh Nareum tapi hanya itu yang bisa terucap untuk sementara ini.
"Maaf Nar," lalu Ara melangkah mendekat. "Tapi sebaliknya, gua yang benci ama lu," jelasnya di sertai memegang kedua bahu Nareum.
"Tapi kenapa Ra? Kok kamu gini, kita sahabatan dari lama, kok kamu malah gini?" dengan mati-matian Nareum menahan air matanya untuk tidak jatuh.
Mendorong bahu Nareum hingga gadis itu mundur beberapa langkah. "Sayangnya lu banyak salah sama gua."
"Tapi salah apa Ra?"
"Lu tau kan gua suka sama Mark, kenapa masih lu deketin? Lu juga udah tau gua sejak dulu gua berusaha buat deket sama Mark, tapi lu dengan mudahnya deket-deket sama dia, gatel banget lu Nar," mendorong Nareum lagi, "lu lupa gua suka sama Mark, apa memang sengaja buat deketin dia biar gua gak bisa dapettin Mark?!"
"Ra, bukan gitu Ra!" Nareum mengelak dengan semua tuduhan yang dilayangkan oleh sahabatnya Ara. Lagian dia dan Mark tidak lebih dari teman, dan Nareum tidak memiliki niat untuk mendekatkan diri dengan pria itu.
"Tapi maaf Nar, gua bukan sahabat lu lagi," gadis bermarga Kim itu berbalik dari hadapannya.
"Ok, Ara udah, sekarang giliran gua," dengan lagak sombong Yeji berjalan menuju Nareum. "Gua cuman mau bilang kalo lu harus keluar dari drama yang bakal di adain 2 minggu lagi! Atau ... gua bakal bikin lu sengsara, hm?" gadis itu mengelus pucuk kepala Nareum.
"Arghh!" erang Nareum sambil memegang rambutnya yang sedang di jambak Yeji.
"Lu mau mati apa gimana?" ancamnya tampa melepas jambakkan di rambut Nareum. Lalu ia mendorong kuat tubuh Nareum hampir saja ia jatuh, tapi ia merasa seseorang menahan tubuhnya dari belakang.
"Kalo mau bersaing, main sehat aja apa susahnya sih ngab?" suara parau itu terdengar ditelinga Nareum, ia menoleh cepat dan mendapatkan Jaemin menahan tubuhnya yang hampir saja jatuh. Dan kembali berdiri seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ HOW TO BE A PERFECT || Na Jaemin [END]
FanficJANGAN DIBACA! 🚫 "Teruntuk tempatku berteduh. Na Jaemin. Haruskah Kehadiran selalu diselingi oleh Kepergian?" "Untuk yang Ter-kasih, sampai bertemu di Keabadian" --THE WORLD OF NA JAEMIN-- #2 in filosofi @nna2xhuang #29Desember2021-Start #20Febru...