Short Story!"Penebusan untuk jiwa
Redemption to the Quiet Soul Here"HAPPY READING
Anak kecil itu melangkah ke dalam ruangan di dominasi cat putih, di iringi oleh denting mesin EKG di sebelah wanita berbadan dua yang sedang berada di ujung tanduk kematian. Di lengkapi oleh oksigen yang membalut setengah wajahnya dan alat medis lainnya.
Langkah anak kecil itu begitu tenang, mengelus perut besar milik sang wanita.
"Pergi jika ingin. Bertahan jika sanggup. Dunia tidak seperti apa yang kau impikan"
Bak mantra, seketika wanita itu membuka matanya perlahan, menoleh pada anak kecil yang sedang memegang perutnya.
"Aku mewakilinya untuk meminta maaf. Jikalau kau harus pergi sekarang juga. Jangan khawatir, akan ku jaga seperti menjaga diriku sendiri. Aku berjanji"
Tiiiittt!
Mesin EKG itu berbunyi nyaring, menampilkan garis lurus di layar monitornya.
"Selamat jalan, terima kasih sudah hidup. Dan maaf"
--HOW TO BE A PERFECT--
Nareum mulai membuka matanya, menatap sekeliling dengan lamat. Matanya hanya menangkap sosok laki-laki yang sedari pagi menemaninya.
"Kakak mana?" tanyanya.
"Narin udah pulang, dia punya kerjaan. Kakak lu nitipin ke gua"
"Pengen pulaangggg!" rengek Nareum.
"Lu masih sakit, harus di rawat!" ketus Jaemin pada Nareum si keras kepala.
"Aku gak demam tuh"
Meraba keningnya.
"Sakit gak harus demam, bego!"
Cekklek!
Tiba-tiba suara pintu terbuka terdengar. Terlihat seorang wanita berpakaian serba putih membawakan sebuah nampan. Sepertinya itu makan malam.
"Permisi, pasien sudah saatnya untuk makan," ucapnya sembari tersenyum.
"Siniin, biar gua suap ni bocah," Jaemin langsung mengambil nampan berisi makanan itu tampah perintah.
"Baik, saya permisi"
Setelah perawat rumah sakit itu berbalik dan hilang di balik pintu, dan perang kembali di mulai.
"Aaaa!" seru Jaemin mengarahkan sesendok bubur ke hadapan Nareum, sambil memperagakan bagaimana cara membuka mulut. Persis sedang menyuapi bayi.
"Gak, gak enak!" ia menggelengkan kepala, sambil menutup mulut dengan kedua tangan.
"Ntar makin sakit goblok! Ayok makan, Aaaa!"
"Bubur itu tawar, gak enak! Gamau!" elak Nareum.
"Gak, ini enak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ HOW TO BE A PERFECT || Na Jaemin [END]
FanficJANGAN DIBACA! 🚫 "Teruntuk tempatku berteduh. Na Jaemin. Haruskah Kehadiran selalu diselingi oleh Kepergian?" "Untuk yang Ter-kasih, sampai bertemu di Keabadian" --THE WORLD OF NA JAEMIN-- #2 in filosofi @nna2xhuang #29Desember2021-Start #20Febru...