6. BOY?

169 186 34
                                    

source: Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

source: Pinterest


"SPM (Singkat, Padat, dan mamer)"

HAPPY READING


Setelah kejadian keributan di rumah Renjun, Mark dan Jaemin yang dulunya tidak mengenal satu sama lain dan bersikap bodoamat, sekarang seperti rival sejak berabad-abad lalu.

Mark yang dulunya berwibawa didepan mata Nareum kini menjelma menjadi seorang anak kecil yang keras kepala dan tidak mau mengalah dengan Jaemin, begitu juga sebaliknya. Rival sejati.

"Ini burger buat kamu!" Mark memberikan burger berisi keju kesukaan Nareum.

"Yaelah makanan apaan tuh, jangan di makan Nar, beracun. Bisa aja lu diracuni sama cowok Canada jadi-jadian kek dia ini," sindir Na Jaemin.

"Lah elu? Anak pindahan Amsterdam abal-abal. Oh gua tau sekarang kenapa lu pindah, pasti orang-orang di sana gak suka sama lu, trus lu di usir ditendang sampai ke Korea, kan looo, hayoo ngaku!" balas Mark tak kalah nyerocosnya.

Apa kalian melihatnya? Kedua bocah tengil selalu beradu mulut. Gendang telinga Nareum sepertinya bisa-bisa bengkak jika ini terus berlanjut.

Oh iya, hampir lupa. Semenjak perkelahian Jaemin dan Mark, Renjun melarang keras kedua rival itu untuk memasuki rumahnya. Atau Renjun sendirilah yang akan turun tangan untuk membunuh mereka satu persatu. Psikopat Renjun.


--o0o--



"Nar, ke perpus yuk, baca buku," ajak si Ketua Osis.

Keduanya pun beranjak menuju perpustakaan sekolah.

"Duduk berdampingan kayak gini enak banget deh," bisik Mark.

"Haha, iya sih tenang banget, gak bising"

Beberapa menit setelah hening, Mark lalu membuka suara.

"Nar, aku mau ngomong sesuatu sama kamu," tatapan Mark kini mulai serius.

"Iya, apa Mark, kamu mau bilang apa?"- Nareum.

"Nar, kamu mau gak jadi pac-"

"WOI!! GAK NGAJAK-NGAJAK!" ini antara tidak bisa mengontrol nada bicara atau memang otaknya kelupaan dikelas, bisa-bisanya berbicara dengan nada tinggi di perpustakaan dengan lancang. Siapa lagi kalau bukan Goblokboy kita. Na Jaemin.

Semua mata tertuju pada sumber keributan. Bukannya malah malu si doi malah PD. Sepertinya urat malu Jaemin sudah terputus sejak bayi, atau juga tidak mempunya urat malu.

"Jaem, jangan berisik anjir!" bisik Nareum sambil memukul kecil bahu pria bermarga Na itu.

"Yaelah biasa aja dong Nar, lagian lu pada gak ngajak gua ke perpus," ngambek si Goblokboy-Jaemin.

Tolong, saya bukan Goblokboy ya, gak begitu konsepnya, konsepnya Na Jaemin selalu benar, selalu bisa, selalu holkay, jangan lupa SPM (Singkat, Padat, dan Mamer).

Sudah jangan baca pernyataan langsung dari Jaemin tidak penting.

Anj*ng lu!

Nanti saya hapus di cerita baru tau rasa loh ya

"Loh? Sejak kapan lu demen ke perpus?" tanya Mark heran, bagaimana tidak oknum yang barusan datang itu hanya tidur dalam kelas seharian penuh.

"Barusan, oh iya, btw suka-suka Na Jaemin dong mau kemana aja!"

"Nar, ajarin gua dong!"

"Ajarin apa, Jaem?" tanya Nareum dengan serius.

"Ajari aku mencintaimu"

Plaakkk!


To Be Continue
.

.

.

EAAK! SA AE SI GOBLOKBOY KITA

CERITA KALI INI SINGKAT PADAT (MAMER) YA GUYSS

✔ HOW TO BE A PERFECT || Na Jaemin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang