22. Cemburu

4.4K 544 88
                                    

HELLO I'M BACK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HELLO I'M BACK!

Jangan lupa klik bintangnya ya sebelum membaca

Happy reading <3

"Ar, Ruby tuh." Andra dengan sengaja menyenggol lengan Arsen yang berada di sebelahnya.

Arsen menoleh dan melihat Ruby yang sedang berdiri di dekat lapangan. Rautnya terlihat gelisah dan juga menahan malu karena banyak anak basket yang memperhatikan dirinya. Karena mereka baru saja selesai latihan.

Dia dihukum?

"Dihukum ya? HAHAHA!" cemooh teman-teman Regan yang berada di sana.

Ruby terpaksa harus berdiri di dekat lapangan karena gadis itu tidak membawa buku pr mata pelajaran kimia miliknya, tertinggal di rumah.

"Gak panas apa lo di situ, By? Mending sini gabung sama kita!" sambung Regan sambil tertawa mengejek. Mereka menertawakan Ruby yang semakin merunduk. Gadis itu kepanasan. Kepala dan telinga sama panasnya.

Arsen masih menatap nya dengan tenang berbarengan dengan datangnya Malvin. Cowok itu terus menegur dan menanyakan Ruby walaupun tak dihiraukan, dan Ruby malah semakin menundukkan kepalanya.

"Eh, Ruby, ngapain disini?" tanya Malvin. "By, lo gak apa-apa?" ucap Malvin. "Wait, gue balik ke kelas dulu."

Cowok itu berlari kencang ke arah kelasnya untuk mengambil sesuatu, lalu dengan segera menghampiri Ruby kembali. Arsen memperhatikan semua itu. Malvin memberikan sebotol air mineral untuk Ruby. "Minum, gih. Gue yakin lo pasti haus."

"Makasih, Malvin. Tapi beneran deh, gak usah. Gue lagi di hukum Bu Aulia. Lupa bawa buku pr."

"Sedikit aja, By. Nanti lo dehidrasi gimana?" ucap Malvin masih berusaha membujuk Ruby.

Ruby hanya menggeleng. Gadis itu terlalu keras kepala, tetap kukuh dengan posisinya.

Saat Malvin mengedarkan pandangannya, ia melihat Arsen sedang menatapnya. Malvin tersenyum sekilas menyadari itu.

"Kenapa masih disini?" tanya Ruby ketika Malvin menaruh botol minumnya di pinggir lapangan.

"Mau nungguin lo."

"Buat?"

"Ya, nemenin lo disini, Ruby."

"Nggak usah. Nanti malah lo yang kena marah."

"Nggak apa-apa, By. Kan gue yang mau sendiri." ucapnya lalu Malvin berpindah posisi, berdiri di samping kanan Ruby. Melindungi perempuan itu dari tatapan para anak basket. Dan sekarang sorakan cemooh itu ditujukan untuk Malvin. Hal itu sukses membuat Ruby tersenyum kecil.

"Kenapa senyum gitu, By?"

Senyum Ruby malah semakin lebar dibuatnya. "Makasih banyak, yaaa, Malvin!" dibalas senyuman manis dan anggukan kepala oleh Malvin.

[✔️] Favorite CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang