18. Tidak Percaya Diri

3.2K 504 107
                                    

Yok di klik bintang dulu! Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yok di klik bintang dulu!
Selamat membaca!

Jika kalian berpikir setelah kejadian kemarin Ruby akan menjauhi Arsen dan move on, kalian salah besar. Karena nyatanya Ruby masih tetap mencari-cari keberadaan Arsen untuk meminta maaf. Ya, minta maaf sebab ia terkesan memaksakan perasaan dan berkata terlalu kasar kepada Arsen.

Bukankah seharusnya cowok itu yang meminta maaf kepada Ruby?

Menurut informasi yang Ruby dapat dari Bagas dan Ajun, Arsen sedang berada di lab IPA. Melaksanakan praktek sekaligus memberikan materi kepada adik kelas mereka yang akan melaksanakan perlombaan Science bulan depan. Sebenarnya Ajun menyarankan agar Ruby jangan mencari Arsen sekarang karena cowok itu sedang bersama Tamara. Tetapi jawaban Ruby membuat Ajun hanya bisa pasrah membiarkan cewek itu menghampiri sang ketua Thunderz.

"Emang kenapa kalo ada Tamara? Gak ada salahnya kan. Lagian gue kangen sama Arsen."

Ketika sampai di depan lab, Ruby terpaku menatap dua manusia yang sedang menerangkan sesuatu kepada adik-adik kelas. Arsen dan Tamara menggunakan jas putih lab, terlihat sangat cocok. Ruby tidak berani masuk. Rasa tidak percaya diri kembali menyerangnya setiap kali melihat Arsen dengan Tamara.

Mungkinkah suatu hari nanti Arsen akan membalas perasaannya? Tidak harus membalas, menganggap keberadaannya dan bisa selalu berdekatan dengannya pun Ruby sudah senang bukan kepalang.

"Ruby? Ngapain, kok gak masuk?" Suara lembut menyapa Ruby. Cowok tinggi dengan badan tegap itu menghampiri Ruby yang sedang menatapnya. Ruby terpesona karena wajah tampan cowok blasteran itu.

Cuma sebentar, kok.

"Enggak, ah. Takut ganggu mereka. Lo sendiri ngapain di sini, Malvin?" ujar Ruby.

Malvin Alfareez. Cowok blasteran Indonesia-Eropa dengan warna mata biru muda yang menawan. Tinggi, putih, dan bersih. Dia adalah anak kelas XII IPA 1. Diberkahi dengan kepintaran dan ketampanan membuatnya menjadi populer di SMA Cakrawala. Sebelas dua belas dengan Arsen. Dalam pemeringkatan pun, Arsen dan Malvin bisa disebut rival, tetapi mereka tak pernah beranggapan seperti itu.

Warga sekolah menyebutnya tiga serangkai, berisikan Arjuna, Arsen, dan Malvin. Tiga cowok yang selalu menguasai peringkat umum sekolah. Arsen dan Malvin sering bertukar tempat, tetapi Arjuna tetap di posisi nomor satu selama tiga tahun. Yang uniknya, Malvin selalu menolak jika diajak untuk mengikuti lomba ataupun olimpiade, dengan alasan ingin menikmati masa muda. Itulah sebab mengapa Tamara yang sering menjadi partner Arsen dan Arjuna.

"Karena ada Tamara, ya?" ujar Malvin. Bukan rahasia lagi jika Ruby menyukai Arsen. Jadi tentu saja Malvin tahu penyebab raut sedih yang terlukis di wajah Ruby.

Malvin tersenyum geli saat Ruby mengangguk lesu. "Tamara dulu pernah suka sama Arsen, tapi ditolak. Mungkin sekarang Tamara masih suka sama Arsen." ujar Malvin.

[✔️] Favorite CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang