Halo! Masih ada yang nunggu story ini gak sih? Haha
Sebelum baca biasakan
klik bintangnya dulu ya bestie <3Lelaki bertubuh tinggi tegap itu melangkah pasti menyusuri lorong rumah sakit yang terlihat sepi itu. Matanya melirik kesana kemari untuk memeriksa nomor yang tertera pada bagian pintunya. Ya, pada akhirnya Arsen memutuskan untuk menjenguk ibunya. Tadinya ia mengabaikan pesan dari sang adik yang memintanya untuk datang.
Namun setelah sampai rumah hatinya tidak bisa tenang, bohong jika ia tak khawatir dengan kondisi wanita yang sudah melahirkannya itu. Nyatanya ikatan antara anak dan ibu memanglah kuat, tak peduli apapun masalah yang terjadi diantara mereka. Arsen pun mengalah pada egonya. Ia takut terjadi sesuatu yang membuat akan menyesal di kemudian hari.
Setelah menyusuri lorong, ia akhirnya menemukan pintu bernomor 30 itu sesuai dengan informasi yang diberikan adik perempuannya. Saat ia hendak masuk dan membuka pintu, suguhan pemandangan yang bisa ia liat dari kaca pintu membuatnya terhenti. Arsen melihat ibunya sedang berbicara dengan seorang lelaki yang sepertinya tak asing baginya.
"Kamu itu CEO, tapi kenapa gak punya asisten. Carilah setidaknya seorang supir..."
"Lebih nyaman seperti ini."
Secara tiba-tiba ingatannya kembali terputar saat hari dimana sang ibu pergi meninggalkannya dan berpelukan dengan seorang pria. Arsen kecil melihatnya saat itu, dengan air matanya yang mengalir namun tak bisa melakukan apapun untuk menghentikan kepergian ibunya. Ya, dia pria yang sama yang di lihatnya 10 tahun yang lalu. Saat itu Arsen marah karena mengira pria itu adalah selingkuhan ibunya. Tetapi saat mendengar percakapan mereka lebih jauh. Ternyata dugaannya salah total.
"Kirana sampai kapan kamu akan terus merindukan anak-anakmu dan menua sendiri tanpa pasangan hidup?" tanya pria yang diketahui bernama Damian itu pada Kirana.
Kirana pun segera menjawab cibiran dari Damian. "Kamu yang harusnya mencari kekasih dan berumah tangga, Damian. Berapa lagi gadis yang akan kamu pacari setelah ini? Bahkan sudah menyentuh angka seratus sepertinya." Kirana terkekeh setelah melihat wajah Damian yang terlihat pasrah. Saat wanita itu hendak berbaring, tak sengaja matanya menoleh ke arah pintu dan mendapati Arsen yang sedang berdiri di sana memperhatikannya.
***
"Terima kasih sudah mau datang jenguk Mama, Arsen. Mama kangen sekali sama kamu. Tapi karena kamu ada disini, Mama jadi gak tahu mau bilang apa. Mama bahkan gak berani minta maaf sama kamu, nak..." ucap Kirana lirih menatap manik tajam putra satu-satunya itu.
"Minta maaf untuk apa?"
"Karena meninggalkan kalian. Kamu dan adikmu... Banyak hal yang Mama sesali. Mama seharusnya bisa berpikir dengan lebih jernih saat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Favorite Crime
Fiksi Penggemar[Taennie Story] Mungkin terdengar klise, tapi inilah kisah Aletheia Ruby Jane yang mengejar cinta pria cuek bernama Arsenio Elio Putra. "Tapi gue sayang sama lo, Arsen..." "Mending lo berhenti, karena perasaan lo dan gue gak akan pernah sejajar." ⚠...