17. Lelah

3.4K 531 88
                                    

Klik bintang dulu bestie! Happy reading <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klik bintang dulu bestie!
Happy reading <3

Lapangan basket sedang ramai dipenuhi oleh ratusan manusia. Pertandingan basket sedang berlangsung antara SMA Cakrawala dan SMA Cendrawasih. Arsen sebagai ketua tim berada di tengah-tengah lingkar tempat di mana bola basket akan dilambungkan ke atas sebagai tanda permainan akan dimulai.

Suara peluit dari wasit terdengar. Arsen dengan cepat mengambil bola basket lalu menggiringnya menuju ke wilayah lawan. Belum sampai semenit, cowok itu sudah bisa menyerang. Bahkan langsung mencetak gol untuk tim Cakrawala. Membuat riuhnya penonton semakin jelas terdengar di lapangan tersebut.

Banyak wanita yang memuji Arsen. Jelas saja, ia adalah ketua Thunderz sekaligus ketua tim basketball Cakrawala yang terkenal akan kehebatannya dalam setiap pertandingan basket.

"YAY SEMANGAT ARSEN! GO, ARSEN! GO, ARSEN! GO!" pekik Sonya si ketua ekskul cheerleaders yang baru saja menyelesaikan hukuman skorsnya kemarin.

"Iwh, genit banget sih si cabe!" ujar Aubrey menatap kesal ke tempat dimana para anggota cheers berada.

Rissa mengangguk semangat. "Tau tuh gak tau malu dasar cewek ganjen!" timpalnya karena merasa emosi setiap kali melihat Sonya dan teman-temannya.

"By, lo beneran gak mau nuntut tuh cewek apa? Dia bahkan gak sama sekali merasa bersalah dan minta maaf sama lo!" ucap Jasmine membuat Ruby menoleh.

"Ribet. Yang berlalu biarlah berlalu." ujar Ruby santai kemudian kembali menatap Arsen yang tengah bermain di lapangan membuat ketiga sahabatnya mendecak malas. Ruby memang terlalu baik kepada orang lain sampai-sampai hal itu membuatnya menyakiti diri sendiri.

"Regan, lo main yang bener dong!" omel Malik.

"Gue udah bener. Si Arsen aja yang halangi jalan gue!" ujar Regan pada Malik lalu matanya menatap nyalang pada Arsen.

"Jangan banyak omong. Main pake tangan bukan pake mulut." ujar Arsen membuat keduanya terdiam.

"Lo sengaja mau buat tim kita kalah?" tuding Saga karena Regan sedari tadi bermain dengan sangat buruk. Kacau.

Sejak awal permainan, Regan memang ssperti orang linglung, kehilangan arah, seperti pemain yang tak pernah berlatih sebelumnya. Dan hal itu membuat teman-temannya yang lain emosi. Arsen masih mencoba untuk bersabar melihat permainan cowok itu. Regan terlihat sangat egois, tak mau menghiraukan tim yang lain dan merusak strategi yang telah mereka buat sebelumnya. Jika hal itu terus dibiarkan tim mereka bisa saja kalah.

"Lo udah buat perjanjian sama anak Cendrawasih, ya? Jadi sengaja mau buat kita kalah?" ujar Andra. "Inget lo main buat SMA Cakrawala!"

"Udah, An. Ayo serang aja." Arsen menepuk bahu cowok dengan nomor punggung sembilan belas itu agar tidak menimbulkan keributan nantinya.

[✔️] Favorite CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang