21. Mencoba Jauh

4.4K 607 97
                                    

Jangan lupa klik bintangnya ya sebelum membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa klik bintangnya ya sebelum membaca

Happy reading <3

Selain menyukai Arsen, kesukaan Ruby yang lain adalah mengumpulkan kertas mahal para idol korea. Seperti saat ini, Ruby sedang merapikan koleksi photocard miliknya di taman sekolah. Mulai dari BTS, NCT, Blackpink, Girls Generation, dan masih banyak lagi.

"Lo mirip banget yang sama ini." ucap Malvin yang ternyata sedari tadi berada di belakang Ruby. Gadis itu tersentak karenanya.

"Ngagetin, deh. Btw, lo yang kesekian kalinya bilang gue mirip Jennie Blackpink." ucap Ruby terkekeh pelan. "Tapi lebih cantik Jennie kemana-mana sih."

Malvin kemudian duduk di samping Ruby. "Oh ini yang namanya Jennie Blackpink... Pantesan gak asing." Malvin memperhatikan foto-foto orang korea milik Ruby.

Ruby mengernyit. "Lo emangnya tau? Suka juga?" tanya Ruby.

"Awalnya sih gak tau, cuma adik gue penyuka garis keras dan suka banget sama Blackpink. Oh, iya, BTS juga. Pokoknya heboh banget dia kalo udah nyanyi lagu mereka. Emang keren, sih, dua grup itu." ucap Malvin sambil terkekeh membuat Ruby ikut tersenyum.

Malvin ini benar-benar definisi cowok idaman. Tampan, baik hati, berprestasi, dan bisa menghargai kesukaan orang lain. Karena bagi Ruby cowok semacam itu sudah mulai langka saat ini. Jika saja ia tak menyukai Arsen, mungkin ia akan jatuh cinta pada Malvin.

"Lo bisa kan, By?" tanya Malvin.

Ruby mengangguk. "Bisa, kok. Nanti langsung ketemu di tempatnya?"

Kemarin malam Malvin mengiriminya pesan. Lelaki itu minta ditemani membeli hadiah untuk adiknya yang baru saja memenangkan olimpiade nasional.

"Enggak lah, nanti gue jemput. Lo shareloc aja dimana rumah lo." jawab Malvin.

"Lo kenapa gak ngajak cewek atau gebetan lo aja?"

"Mana punya gue gebetan." Malvin tertawa.

"Yang bener aja, orang kayak lo gak punya gebetan? Lo kan cakep. Pasti banyak yang suka sama lo." ucap Ruby bercanda.

"Yeu, lo cakep tapi nggak ada cowok juga." balas Malvin menggoda Ruby.

Ruby tertawa. "Lah, bener, sih." ucapnya. "Ya udah, nanti gue shareloc rumah gue."

Sementara itu dari kejauhan, Arsen dengan kameranya berdiri dengan tenang di depan laboratorium biologi. Cowok itu sedang menunggu bel masuk kelas. Arsen mengatur kamera, memfokuskannya ke arah pohon besar di sebrang sana. Namun tiba-tiba ia mengarahkan kameranya pada Ruby yang berada di bawah pohon itu. Bahkan secara sadar Arsen mengambil foto Ruby. Itu pemandangan yang bagus bagi Arsen. Ruby sedang tersenyum, tertawa, bahkan cemberut lucu. Tapi semua hal itu bukan untuknya, melainkan untuk cowok lain.

[✔️] Favorite CrimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang