"Ruby! Kebiasaan ya lo, kemana aja sih?" tanya Rissa memperhatikan Ruby yang kemudian duduk disamping Jasmine.
"Kaya gatau aja lo, Ris. Pasti nemuin si doi lah." timpal Aubrey.
"Jasmine! Bantuin gue, please!"
Jasmine menoleh ke arah Ruby. "Bantu apaan? Gue gabisa kalo bantuin pr fisika!"
"Bukan itu! Tapi bantuin gue deketin Arsen. Minta tolong ke Juan gitu, atau bagi nomor teleponnya si Arsen." jelas Ruby.
Jasmine menghela napas. "Kurang sering apa gue bantuin lo. Emang cowoknya aja yang dasarnya kulkas berjalan! Cari yang lain aja sih, By!"
Ruby menggebrak meja, membuat ketiga temannya itu terlonjak. "Gak! Pokoknya gue harus bisa dapetin tuh cowok es!" ucapnya dengan menggebu-gebu.
"Lagian lo kan udah punya LINE nya si Arsen, By?" tanya Rissa.
"Tau lo, chat lewat sana aja kan bisa?" Aubrey ikut bertanya.
"Asal lo tau aja, setiap menit gue chat dia tapi gak pernah dibales!" jawab Ruby emosi.
Aubrey dan Rissa terbahak. "Kasian amat lo, By. Nasib lo itu, udah terima aja." ujar Rissa.
Jasmine terkekeh. "Ya iyalah gak dibales kalo lo chatnya setiap menit! Risih juga dia, By. Lo juga tau sendiri kan dia sibuk orangnya."
"Udah deh, mending sekarang lo belajar aja. Abis ini ulangan pelajaran Pak Bekti." Aubrey memberikan buku paket sejarah di meja Ruby, namun gadis itu tak menghiraukan.
"Gue kurang apa sih emangnya? Kenapa Arsen gak pernah nanggepin gue?!!" keluh Ruby berapi-api.
"Kurang beruntung!" ujar Rissa sambil tertawa. Ruby mendengus.
"Astaga, By. Lo tuh gak kurang apa-apa. Cuma kan seperti yang lo tau Arsen emang secuek itu. Jangankan sama lo, sama temennya aja dia cuek bebek. Banyak juga kan cewek yang suka sama dia diperlakuin kaya gitu juga. Kaya si Sonya tuh, dulu dia kan pernah nembak Arsen tapi ditolak mentah-mentah padahal mereka temenan udah lama." jelas Jasmine.
"Tapi gue heran cowok seganteng Arsen, bisa-bisanya gak pernah keliatan deket sama cewek." ujar Aubrey.
"Jangan-jangan Arsen gay, makanya keliatan kaya anti cewek???" celetuk Rissa. Ketiga gadis lainnya terdiam dan menoleh kearah Rissa.
"MANA MUNGKIN ARSEN GAY, RIS!" Ruby berteriak membuat seisi kelas menoleh kearahnya. Ruby berdehem kemudian meminta maaf karena teriakan ambigunya itu.
"By, santai dong. Gausah teriak-teriak gitu!"
"Astaga, by, kebiasaan deh! Kalo Arsen kena gosip gitu gara-gara lo kan gak lucu." ucap Aubrey mengambil buku yang diberikan ke Ruby tadi.
"Ya maaf, gue kan refleks. Lagian lo sembarangan banget Ris kalo ngomong!"
"Sekarang kan banyak By, cowok ganteng yang gay." ucap Rissa membuat Ruby menatap tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Favorite Crime
Fanfic[Taennie Story] Mungkin terdengar klise, tapi inilah kisah Aletheia Ruby Jane yang mengejar cinta pria cuek bernama Arsenio Elio Putra. "Tapi gue sayang sama lo, Arsen..." "Mending lo berhenti, karena perasaan lo dan gue gak akan pernah sejajar." ⚠...