Sepulang dari hotel, melepas semua rasa bersalah-nya, secara diam-diam telah bermain dengan Bella dalam kehangatan romansa di belakang Airin. Dapat fasilitas transportasi dari Bella, secara cerdas Mario mengajak Airin serta kedua anaknya ke tempat wisata bermain terdekat. Melihat wajah anak-anak yang gembira saat menginjak taman wisata, di depan loket, pintu masuk karnaval, menunggu antrean masuk ke dalam sana. Begitu antusias Mario, rasanya tak sabar untuk mendapatkan tiket ijin masuk ke dalam karnaval dalam sana.
Dengan sangat tertarik, tangan tak sabar ingin lepas dari genggaman Airin sebagai bunda mereka, Dino-Dani meneliti sekitar. Tempat yang banyak penuh dengan wahana permainan untuk kanak-kanak usia mereka, Dino-Dani rasanya ingin cepat-cepat meninggalkan bundanya di tempat, menaiki semua wahana yang ada di Karnaval bermain ini. Menginjak tanah Karnaval, Mario terlebih dahulu menyewa sebuah gubuk mewah untuk keluarga berkumpul.
Terlepas dari genggaman Airin, Dino langsung menggeser tubuh dekat ke arah Mario. "Paman, apakah kita harus duduk di sini bersama selamanya?" menekuk wajah Dino, ingin sekali rasanya keluar dari gubuk kecil ini. "Iya, paman?" tambah Dani di sebelah Airin, sama perasaannya seperti Dino.
Terkekeh Mario mendengar mereka berdua, terdengar sangat tak sabar menanti untuk merasakan setiap wahana yang ada di sini. "Jelas, paman mengajak kalian serta Bunda ke sini untuk bersenang-senang bersamanya, serta bersantai. Jadi jika kalian ingin menaiki wahana permainan di sini, naiklah, kan, paman sudah berikan tiket-nya pada kalian masing-masing untuk bermain." Terang Mario, begitu bersemangat.
"Yeay, asik ...." sorak Dino-Dani serentak gembira.
"Tapi paman sama Bunda juga ikut temani kami bermain, dong!" ajak Dino-Dani, pada kedua orang yang lebih tua dari mereka. Menarik lengan Mario dengan Airin, Dino berusaha mendirikan mereka untuk pergi dari tempat. "Kan, kalau ada Paman sama Bunda, kami pasti lebih nyaman."
Saat kedua kaki mengegah ke tanah, kembali lagi Mario bersandar di gubuk itu. "Mengapa?" mengerut dahi Mario saat menengok ke arah Airin tak mau ikut berdiri tadi untuk pergi bersamanya.
Menggeleng kepala Airin, saat di tanya Mario, kembali Airin fokus berbicara pada kedua anaknya. "Pokoknya Bunda tidak akan ikut, jika kalian tidak mau makan dulu!" ancam Airin, sinis menyoroti wajah kedua anaknya.
"Ya, sudah ... kalau Bunda tidak ingin ikut, biar aku, Dani, dan Paman Mario." Malas wajah Dino mendengar Airin, melempar wajah manja pada Mario, menggenggam tangan kasar tersebut dengan erat. "Ayok, paman kita bertiga saja."
"Paman tidak bisa berbuat banyak jika Bunda kalian sudah angkat bicara, jadi turuti dulu Bunda kalian baru kita bermain bersama. Lagi pula ... Paman kurang bersemangat jika menemani kalian tanpa Bunda di samping Paman." Nasihat Mario pada Dino-Dani, terlebih pada Dino, berharap mereka akan menurutinya.
"Baik, lah ...."
Menyerah Dino untuk meranjak dari gubuk ini, tanpa ada-nya kedua orang yang lebih tua darinya yang mau menemani. Pasrah Dino-Dani untuk lebih bersabar lagi, menuruti keinginan Bunda-nya yang tak mengerti perasaan mereka. Dengan secara lahap, Dino-Dani menyantap langsung hidangan yang di keluarkan dari dalam tas oleh Airin, membuat Airin menggelengkan kepala tak, menoleh ke arah Mario, menampilkan sebuah senyum dengan antusias pada Mario karena telah membantunya untuk membujuk kedua anak tersebut mengisi perutnya agar tak habisan energi saat selesai bermain nanti.
~~~
Mulai dari permainan ekstrem hingga permainan begitu santai, di Karnaval bermain, saat di sana. Kini membuat Dino-Dani yang memijak lantai kamar rumah, langsung merebahkan tubuh di atas ranjang yang lembut, mengistirahatkan tubuh yang terasa lelah di campur senang. Memandang wajah yang pulas tertidur dari mereka berdua, membuat Airin tersenyum dengan sendirinya sembari mengingat hal tadi saat di karnaval, tak habis pikir dirinya bisa pergi have fun bersama Mario, seperti sepasang suami-istri dengan anak mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/288762458-288-k576.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Seductive Mother
RomanceBeruntung-nya dirinya Mario menjadi seorang pembantu di rumah Arman. Karena dia bisa mengenal seorang wanita memiliki dua anak, sangat dia kagumi pesona kecantikannya serta tubuh indah jarang dia lihat dari wanita lain. Akan tetapi, sadar Mario hany...