(+21) Tiga orang bergairah, dalam seranjang!?

2.5K 5 0
                                    

Berpikir keras untuk mencari solusi mendapatkan uang nominal begitu besar dalam sehari untuk mengganti uang dari Bella, tak memungkinkan bagi Airin untuk menggantinya saat ini juga. Dalam diam, duduk di sebuah sofa, tatapan Airin begitu kosong. Sehingga tak menyadari bahwa kedua anak- nya sudah pergi berangkat sekolah bersama Mario, Airin terus berpikir keras, apakah harus menyetujui hal menjijikan tersebut, dari Bella, dalam pikiran Airin sedang kontra dengan sendiri- nya.

Masih menginginkan Mario terus berada si sisi- nya, akan menggantikan Arman, mendiang mantan suami- nya tersebut. Serta tak ingin, terjadi- nya, menyusahkan kedua anak- nya, jika di usir dari rumah ini, harus tinggal di jalanan. Bergegas Airin menuju kamar Bella, tanpa ijin Airin langsung membuka- nya.

'sreek!'
terdengar suara pintu bergeming dalam kesunyian, dari arah luar. Membuat Bella langsung menyorotkan kedua mata ke arah sumber suara.

Tersenyum sinis, bangkit duduk di tepi ranjang, melihat kedatangan Airin dengan wajah lesu- nya. "Bagaimana, apa kau bisa membayar- nya, Nona ... atau kamu ingin menyerahkan Mario seutuh- nya ke gue?"

Menggelengkan kepala Airin saat mendengar pertanyaan dari Bella, benar-benar tidak di ingin- kan olehnya sama sekali.

Terbuka ceria kedua bola mata Bella, ingin sekali dirinya, melihat Airin menggeleng dengan semangat pada diri- nya, kini sedikit lagi mewujudkan impian pria idaman- nya. "Baik, jika begitu, berarti tanda- nya loe setuju, dong, jika loe, gue, dan Mario. Kita bertiga berhubungan badan dalam satu ruangan, bersamaan. Masalah tempat kita lakukan di kamar ini ... karena sebelum kita mulai adegan malam nanti, gue akan titipkan anak gue ke orang?" Bangkit berdiri Bella, melenggang lebih dekat, beberapa senti di hadapan Airin.

"Yah, tentu gue menerima itu." pasrah Airin, singkat, jelas, padat, mqembalas pertanyaan dari Bella. "itu, pun ... kalau Mario mau menyetujui persyaratan menjijikan loe itu ...."

Terkekeh Bella mendengar kalimat akhir yang keluar dari mulut Airin, seperti menganggap remeh diri- nya. "Sebelum kamu berkata seperti itu, Mario sudah menyetujui- nya terlebih dahulu. Karena aku telah mengintimidasi pikiran- nya untuk membayar utang anak-anakmu pada- ku, kemarin. Kemudian dia meminta persetujuan dahulu dari- mu, dan kini kamu menyetujui- nya." Dusta Bella, tanpa rasa ragu untuk mengatakan hal tersebut.

"Bagaimana, apa loe masih keberatan untuk menerima ini semua?" Bella mengulurkan tangannya ke depan.

Dengan berat Airin menjabat tangan Bella secara terpaksa antusias, menerima pernyataan di berikan oleh Bella. Bahwa Airin siap menerima semua hal yang di anggap- nya menjijikan dari Bella, bagi- nya ini adalah jalan pintas untuk meringankan beban hidup- nya. Kembali Airin ke kamar- nya dengan bayang - bayang, tak luput dari pernyataan Bella.

~~~

Tepat di dalam kamar Bella, usai gelap gelap mulai sunyi, Mario dengan tenang sembari terus meneguk arak, di atas ranjang. Matanya memandangi kedua wanita di depan sana, duduk di bangku- nya masing - masing. Mencoba untuk menenangkan diri, supaya permainan berjalan mulus sempurna.  Menahan gairah yang memuncak, sempurna merasuki otak, memandangi penampilan Bella dengan Airin, sangat berpenampilan seksi, serta paras cantik,  membuat Mario tak hanya ingin memandangi mereka saja, dari atas ranjang.

Di atas kursi, Bella dengan Airin sama hal seperti Mario, menghangatkan tubuh dengan Arak tersedia di atas meja, tengah antara merek. Sembari masing- masing, menyeruput beberapa lintingan tembakau yang mereka nikmati asap- nya. Serasa 500ml minuman alkohol arak, membuat tubuh Bella sangat hangat, serta otak sudah mabuk, pandangan begitu buram namun jelas melihat wajah tampan Mario dari balik kabut asap rokok, ingin sekali dia menyentuh- nya.

"Boleh, kah, kita mulai sekarang para ladies- ku." Menyorot mata Mario ke arah dua wanita yang ada di kursi sana, tak sabar rasanya untuk memenuhi hasrat keinginannya.

Two Seductive MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang