Happy reading.....
Ratasya mengenakan gaun sederhana berwarna pink berbunga, gadis itu terlihat manis dengan rambut di gerai. Dia menatap kembali pantulan wajahnya di cermin, hanya menggunakan lip gloss saja wajahnya sudah tampak cantik mempesona. Ratasya menatap ranjang suaminya yang sudah rapi, lelaki itu memang mandiri dan pekerja keras. Selalu bangun lebih awal daripada dirinya, menyiapkan dirinya sendiri meski dia tahu untuk mengenakan pakaian itu sulit apa lagi tanpa bantuan.
Ratasya merasa bersalah kepada suaminya, seharusnya dia yang melayani lelaki itu bukan malah memusuhinya dan berlaku seenaknya. Tapi dengan sabar lelaki itu selalu tersenyum dan memasang wajah lembutnya.
Apa sebenarnya Chris mencintainya hingga dia begitu sabar menghadapi tingkah menyebalkan Ratasya?
Ratasya menuruni tangga dan berjalan menuju ruang makan, disana suaminya telah duduk manis sambil menyesap kopinya.
"Sarapan." Ucap Chris sambil meminta Rahma untuk menyiapkan sarapan istrinya.
"Kau sudah rapih."
"Saya ada rapat lalu dilanjut makan siang."
"Dengan Mrs Fiona Caterina?"
Chris tampak terkejut, istrinya mengetahui nama koleganya yang satu ini. Fiona memang cantik dan pintar tapi Chris menganggapnya hanya kolega bisnis meski perempuan itu seperti tertarik padanya.
"Iya."
"Aku ikut."
"Apa?"
"Ya, aku ikut!" Ucap Ratasya tenang sambil mengunyah wafel stroberinya.
"Saya...."
"Aku istrimu."
"Baiklah."
Chris hanya bisa mengalah, mudah-mudahan saja istrinya ini tidak mengacaukan suasana rapat nanti.
"Kenapa kau tidak mengajak dia rapat di rumah ini?"
Ya, biasanya lelaki itu selalu mengundang koleganya rapat di ruang perpustakaan rumah ini.
"Saya tidak pernah mengundang wanita asing ke rumah saya."
Wajah Ratasya merona, uh kenapa ucapan lelaki ini seperti mengistimewakan dirinya? Chris seperti menghargai dia sebagai istrinya, semacam kalau tak ada wanita manapun yang boleh menginjakan kaki di rumah ini.
Ayolah Ratasya, Rahma atau pekerja wanita lainnya bebas masuk ke rumah ini. Tapi kan mereka hanya bekerja, asisten rumah tangga, bukan wanita.... Ya intinya hanya dirinyalah wanita istimewa yang bebas keluar masuk di rumah ini. Jelas istimewa lah karena dirinya itu istri dari seorang Christopher Agradi Mahesa.
Ratasya menghela nafas dan memukul kepalanya, dirinya memang bodoh.
"Kamu kenapa?" Tanya Chris heran dengan tingkah istrinya.
Apa ini efek dia terlalu banyak minum?
"Ah, tidak. Aku hanya lupa kalau aku harus ganti baju. Tidak mungkin aku mengikuti kamu dengan pakaian...."
"Tidak usah, kamu sudah cantik dengan pakaian itu."
Seketika wajah Ratasya kian merona. Ya Tuhan, lelaki ini kenapa akhir-akhir ini membuat jantungnya berdegup kencang!
*****
Rapat sudah berlalu dan kini Ratasya duduk di samping Chris untuk menyantap hidangan makan siang. Fiona nampak tidak suka dengan kehadiran Ratasya yang tidak pernah lepas berada di samping lelaki idamannya. Setelah dua tahun lebih Fiona bekerja sama dengan Chris, kenapa baru sekarang istrinya yang sok cantik itu muncul?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratasya (Tamat)
RomanceRatasya hanya bisa pasrah dengan pernikahannya, apa lagi dirinya tidak bisa membuktikan pada keluarganya kalau dia bisa membawa sesosok lelaki idaman yang kelak akan menjadi suaminya. jangankan sosok suami idaman, teman dekat lelaki saja dia tak pun...