Happy reading....
Arya terus berulah, Chris di buat pusing dengan kelakuan adiknya. Daniel dan Trinity sang ibu pun benar-benar merasa kesal dengan alasan Arya yang tidak masuk akal. Mereka di tuduh pilih kasih dan lebih menyayangi si cacat Chris. Jika memang kedua orang tuanya tidak sayang pada Arya, mungkin sekarang lelaki itu sudah mendekam di penjara atas kasus penggelapan sejumlah dana di perusahaan Bali dan Lombok.
Kecemburuan Arya benar-benar tidak beralasan, apa lagi dia menuntut Chris untuk menceraikan Ratasya. Alasannya jika Ratasya tidak bahagia menikah dengan Chris yang cacat. Yang benar saja!
Acara makan malam keluarga pun di kacaukan dengan kedatangan Arya yang dengan seenaknya bergabung dan tanpa dosa membahas pernikahan Ratasya yang tidak bahagia.
"Kamu tahu apa tentang pernikahan kami?" Tanya Ratasya dengan ketus kepada Arya yang selalu memojokkan pernikahannya.
"Aku tahu kalau kamu tidak bahagia."
Daniel, Trinity, Yoga papa tiri Ratasya dan Shena tampak kesal. Sedangkan Chris sudah enggan menghadapi tingkah adiknya itu.
"Omong kosong."
"Aku tak mengerti apa yang sedang kamu pertahankan itu."
"Maksud?"
"Harta atau apa? Karena kalau fisik sudah jelas kakakku seperti apa."
"Lalu bagaimana dengan orang yang seenaknya membuat kekacauan di hari pernikahannya? Harusnya kamu berterima kasih karena kakakmu sudah menyelamatkan muka keluarga ini. Bukan kabur tidak bertanggung jawab."
"Untuk apa aku menikahi orang yang tidak aku cintai?"
"Cukup Arya!" Bentak Daniel gerah. Lelaki tua itu langsung berdiri namun Trinity meminta suaminya duduk kembali untuk menghargai keluarga Ratasya.
"Maafkan anak kami!" Pinta Trinity.
"Untuk apa Ma? Mama tidak punya harga diri apa?" Ucap Arya tidak setuju.
"Sudah Arya!" Ucap Daniel geram.
"Si cacat ini kenapa diam saja?"
Chris yang memang menahan amarah semakin merasa kesal dan marah.
"Kenapa hidupmu selalu sempurna? Kenapa orang tuaku selalu sayang dan bangga kepadamu? Kau merebut semuanya dariku, papa, mama, perusahaan dan Ratasya!"
Chris mendengkus kesal, dia menatap tajam ke arah adiknya yang tidak tahu diri itu.
"Saya sudah mengalah, kenapa kamu tidak memanfaatkannya?"
"Mengalah? Apanya yang mengalah?"
"Saya cacat dan kamu tahu keterbatasan saya, kenapa ketika papa dan mama memberi kamu kepercayaan dan perusahaan kamu tidak memanfaatkannya dengan baik? Kenapa kamu malah menggelapkan uang perusahaan dan membuatnya nyaris bangkrut?"
"Tapi tidak bangkrut, kan? Perusahaan itu masih bertahan sampai sekarang!"
"Karena kamu lagi lagi memberi aku kesempatan untuk menyelamatkan perusahaan, sehingga papa semakin mempercayai saya. Apa itu salah saya? Apa dengan bamgkrutnya perusahaan Mahesa bisa membuat kamu puas dan tidak menyengsarakan keluarga kita?" Arya membuang muka.
"Untuk masalah Ratasya, saya tidak pernah merebutnya darimu. Kamu justru mencampakan dia, mencampakkan wanita yang sangat berharga dan itu kebodohan kamu!"
"Kenapa kamu menikahinya? Aku tahu alasan kamu sebagai penyelamat hanyalah tameng, itu kemauan terbesar kamu karena Ratasya anak orang kaya dan cantik."
"Papa yang meminta Chris untuk menikahi Ratasya, kakakmu tidak pernah berkata mau menggantikan posisi kamu."
Arya tampak terkejut namun dia menggeleng tidak percaya.
"Terserah kamu percaya atau tidak yang jelas saya sudah menjelaskan dan tentang Ratasya, saya tidak akan menceraikan dia. Bukan karena dia anak orang kaya dan cantik. Ya Ratasya memang cantik tapi saya sudah jatuh cinta padanya dan tak ada yang dapat memisahkan kami!" Ucapan Chris membuat perasaan Ratasya bahagia, suaminya benar-benar membela dirinya.
Tiba-tiba Arya mendekati Ratasya dan menarik tubuh perempuan itu lalu menciumnya membuat orang yang berada disana kaget. Dengan spontan Chris bangkit dari duduk nya dan menarik tubuh Arya lalu mengghajarnya. Semua orang tampak kaget melihat Chris bisa berdiri.
Arya tertawa senang, dia merasa ada kesempatan ketika melihat Chris berdiri dan menghajarnya.
"Kau tidak lumpuh!"
Dan Chris pun menghentikan aksinya. Dia lalu merapihkan pakaiannya dan menatap sengit kepada adiknya.
"Kau menipu kami!"
"Menipu? Hah!"
"Kau bisa berdiri!"
"Sejak kapan kamu bisa berdiri nak?" Tanya Trinity bahagia.
"Saya bisa berdiri sejak 2 tahun yang lalu, kenapa saya diam saja? Karena saya ingin memberi si berengsek ini kesempatan untuk berubah!"
"Bilang saja kau ingin terus di kasihani?"
"Dikasihani? Bukannya saya selalu di hina cacat tak berguna? Justru dengan kecacatan ini saya bisa tahu mana orang yang tulus dan tidak, termasuk isi hati kamu yang busuk!"
Arya tertawa, dia menganggap ucapan Chris sangat lucu. Ratasya yang merasa shock melihat suaminya terlihat gagah dan tampan hanya bisa menatap ke arah lelaki itu dengan rasa kagum sekaligus kecewa dan Arya memanfaatkan itu.
"Ratasya, bagaimana rasanya di tipu oleh suamimu yang pura-pura cacat? Dia pasti untung banyak karena memanfaatkan kecacatannya untuk menjeratmu!"
Plak!!!
Ratasya menampar Arya membuat lelaki itu terkejut dan hendak membalasnya namun dengan sigap Chris menghajar Arya.
"Jangan pernah berani memukul istriku!" Teriaknya.
Merasa masalah tidak akan selesai, Daniel dan Yoga pun memisahkan mereka, Daniel mengusir Arya karena telah membuat onar. Sungguh Daniel merasa kecewa dengan kelakuan Arya. Dia tak habis pikir bagaimana bisa dia memiliki anak yang memiliki pikiran Sempit dan berhati dengki.
Chris hanya bisa menghela nafas lelah, jari-jari tangannya tampak mulai membiru akibat sudah menghajar Arya.
"Saya takkan mengalah lagi Pa, saya akan menantang Arya untuk memajukan perusahaan dengan persaingan sehat. Pa, tolong bujuk Arya untuk bisa mengalahkan diri saya atau minimal berubah. Jika anak itu tidak berubah juga, saya menyerah Pa dan saya tidak mau menganggap Arya adik saya lagi." Ucap Arya yang hanya di balas dengan anggukan oleh Daniel.
"Untuk kekacauan ini saya minta maaf Papa Yoga dan Mama Shena."
"Tidak apa-apa, justru melihat kamu bisa berdiri dan membela anakku seperti itu. Aku sangat bahagia dan tenang. Anakku berada di tangan yang tepat." Ucap Shena membuat Chris merasa lega.
Chris menatap ke arah Ratasya dan perempuan itu hanya membuang muka, Chris tahu kalau istrinya merasa kecewa dan merasa di bohongi.
TBC
Maaf baru update, seharian aku kencan dulu dengan jagoanku..
Hope you like my stories... Thanks ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratasya (Tamat)
RomanceRatasya hanya bisa pasrah dengan pernikahannya, apa lagi dirinya tidak bisa membuktikan pada keluarganya kalau dia bisa membawa sesosok lelaki idaman yang kelak akan menjadi suaminya. jangankan sosok suami idaman, teman dekat lelaki saja dia tak pun...