R8

1.6K 302 10
                                    

Happy reading....



Sejak para dewan diperusahaan tahu jika Chris sudah bisa berjalan normal, kesibukannya semakin meningkat. Awalnya Chris tidak mau memberitahu soal kesembuhannya namun Arya pasti berpikir kalau Chris memanfaatkan kecacatannya itu agar dikasihani oleh para koleganya alias mencari simpatik. Padahal Chris sudah merasa nyaman dengan kecacatannya itu.

Sekarang Arya memegang cabang di Palembang karena para investor di cabang  Bali dan Lombok menolak kepemimpinan di pegang oleh Arya, mereka trauma modal perusahaan di bawa kabur lagi oleh Arya.

Chris menatap ponselnya, chat dari Ratasya yang selalu membuat foto konyol yang dikirim ke padanya. Mulai dari foto yang memperlihatkan payudaranya yang berubah karakter dari mulus jadi polkadot sampai wajah bete dirinya yang kelelahan menunggu suaminya pulang.

Chris
Saya pasti pulang sayang, atau kamu mau jemput saya?

Ratasya
Memang boleh aku jemput kamu?

Chris
Tentu saja asal kamu tidak keberatan.

Perempuan itu cukup lama tidak membalas pesannya, sepertinya dia sedang berpikir.

Ratasya
Oke, aku jemput jam 8 sebagai kompensasinya kamu harus bawa aku kencan di restoran mahal!

Chris tertawa gemas, ya Tuhan banyak sekali modus perempuan ini. Kalau memang ingin makan malam berdua, istrinya tak usah merajuk seperti ini.

Chris
Siap Ratuku, Ratasya Amelia Putri Mahesa yang paling cantik.

Chris tersenyum miris, dirinya memang kurang peka, harusnya dia sendiri yang mengajak kencan. Bukan malah membuat istrinya merajuk seperti ini.

Chris pun meminta Frans kaki tangannya untuk membelikan dia bunga dan cokelat untuk nanti dia berikan kepada istrinya tercinta.

Tepat pukul 8 malam istrinya datang dengan menggunakan gun berwarna pastel, rambutnya di gerai untuk menutupi sebagian kiss Mark yang tak bisa di cover dengan make up. Ratasya tampak cantik membuat lelaki itu merasa sangat beruntung memiliki istri secantik dirinya.

"Chris."

"Sebentar!"

Lelaki itu pun memberikan sebuket bunga mawar berwarna pink dan sekotak cokelat. Ratasya tampak bahagia menerima kado cantik dari suaminya.

"Wow, kamu romantis sekali." Seru Ratasya lalu mengecup pipi suaminya.

"Makasih!"

"Macama!"

Mereka pun tertawa bersama.

Makan malam mewah yang indah, Ratasya benar-benar merasa bahagia. Alangkah sempurna hidupnya, menikah dengan lelaki tampan, romantis dan terlihat begitu mencintainya. Setiap gerak gerik Ratasya tak pernah luput dari pandangan lelaki itu.

"Aku ke toilet dulu " ijin Ratasya yang kebelet pipis. Chris pun hanya mengangguk.

Chris menikmati malam ini, istrinya benar-benar tampak bahagia, senyumnya tak pernah surut dari wajah perempuan itu. Sungguh Chris tidak mau menyakiti Ratasya, dia bersumpah akan terus membahagiakan istrinya.

"Chris!"

Lelaki itu menatap ke arah gadis yang menggunakan gaun berwarna merah.

"Melati?"

Gadis  itu langsung menghampiri Chris dengan raut bahagia.

"Apa kabar?"

"Baik."

Ratasya (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang