Maaf ya 18++ nya di sensor dikit, mungkin karena tingkat kemesumanku berkurang, usia bertambah juga jadi pas menulisnya aku jadi malu sendiri 😂😂😂
Happy reading....
Ratasya hanya bisa memasang wajah jutek ketika ibunya menanyakan cucu. Jangankan cucu, perasaan Ratasya kepada suaminya saja tidak jelas, meski Chris memperlakukannya dengan baik tapi bagi Ratasya, Chris masih seperti orang asing baginya.
"Apa karena suamimu cacat?"
"Ma, bukan itu. "
"Asal kamu tahu aja, yang lumpuh itu kakinya, bukan kejantanan suamimu!"
"Mamaaa..."
Ratasya sebal mendengar ucapan ibunya yang selalu menyerempet pada hal yang berbau delapan belas plus-plus.
"Beneran sayang, dan Mama jamin kamu bakalan menyesal kenapa tidak dari dulu kalian bercinta!"
Ratasya mengacak acak rambutnya kesal. Shena sang Mama hanya tertawa geli melihat tingkah anaknya.
"Atta..."
Ratasya menatap wajah sang ibu.
"Tidak semua laki-laki sama seperti papamu, jadi kau jangan takut untuk jatuh cinta. Kamu berhak bahagia. Meski pernikahan ini sebuah paksaan bagimu. Cobalah kamu menikmatinya, menerimanya. Chris pria tampan yang nyaris sempurna."
Ratasya hanya menunduk, ya Chris memang sempurna lantas apa dirinya harus tiba-tiba membuka baju dan meminta lelaki itu untuk bereproduksi? Gila!
"Mama tahu, kami sebagai orang tua sudah salah untuk memaksakan pernikahan ini, tapi semua demi kelangsungan keluarga kita. Perusahaan mama dan papa."
"Aku gak tau apa Chris mencintaku, Ma!"
"Apa kamu mencintai Chris?"
"Entahlah, kami hidup masing-masing selama ini."
Shena hanya bisa menghela nafas.
"Bulan madu kalian."
"Apa?"
"Bulan madu, bikin cucu untuk mama."
"Issh mamaa..." Erang Ratasya kesal.
Ratasya pikir ucapan ibunya hanya candaan belaka, saat di meja makan, Shena membahasnya dan sial Orang tua Chris pun menyetujuinya. Chris hanya diam tidak merespon, Ratasya jadi berpikir kalau Chris sepertinya tidak suka. Ratasya jadi tidak enak melihat raut wajah suaminya.
"Kalau kamu keberatan, kita bisa menolaknya." Ucap Ratasya dan lelaki itu hanya menghela nafas.
"Pekerjaan biar Papa yang handle."
Daniel papanya Chris paham, karena sejak Arya kabur, beban perusahaan di tanggung oleh Chris. Hingga mau tak mau beban lelaki muda itu harus bertambah, meski memiliki kaki tangan yang handal tetap saja Chris pasti merasa tertekan dengan tanggung jawabnya di perusahaan.
"Papa, jika hal ini menyangkut soal cucu, kami sedang berusaha. Jadi papa tak usah khawatir."
Ratasya cukup terkejut dengan perkataan Chris, apa lelaki itu akan mulai mendekatinya agar bisa memberikan orangtua mereka cucu? Pemikiran Chris memang tidak bisa di tebak.
*****
Sesampai di rumah Chris melepas kemejanya dan menarik lengan Ratasya.
"Ada apa?"
"Ayo kita buat cucu."
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratasya (Tamat)
RomanceRatasya hanya bisa pasrah dengan pernikahannya, apa lagi dirinya tidak bisa membuktikan pada keluarganya kalau dia bisa membawa sesosok lelaki idaman yang kelak akan menjadi suaminya. jangankan sosok suami idaman, teman dekat lelaki saja dia tak pun...