most wanted

225 32 0
                                    

Keduabelas bujang yang baru saja keluar dari UKS itu langsung menuju ke kantin, setibanya mereka di kantin tentu saja menjadi pusat perhatian bagi para penghuni kantin lainnya, siapa sih yang tak kenal dengan mereka geng perusuh namun kerusuhan mereka malah menjadi kesenangan bagi orang lain, mereka berbondong-bondong menuju kantin dengan gaya masing-masing,

Walaupun kelakuan mereka tak jelas tapi pesona mereka sangat terlihat.

Biar bagaimanapun mereka ada most wanted SMA TERBIASA MUDA, visual mereka memang tidak perlu di pertimbangkan.

"Ahh lihatlah, mereka datang"

"jantung gue jantung gue"

"keknya sebentar lagi gue bakal pingsan"

"omegot mleyot gue"

Itulah desas-desus yang terdengar ketika mereka datang.

"Njeng itu Chandra bau uangnya sampe sini" Kata seorang cewe

"Serasa ingin memiliki"

"Hamdan, Hamdan kenapa dia ga mau senyum si" Balas cewe di sampingnya.

"Si Runan tinggi banget si cocok kalo jalan sama gue" Bisik cewe lain lagi.

"Ajun senyumnya bikin gue diabetes "

"Dyo aa Dyo ga kalah ganteng dong" Heboh yang lainnya.

Dari sekian nama yang dipuja hanya Dyo yang menotice para betina itu.

Dia mengedipkan mata sambil menebar senyum.

"Anjer gue mleyot" heboh cewe yang di lewati Dyo.

"Mak jantung anak mu sudah tak aman, bisa amannya kalo sejantung sama Dyo" teriak gadis lainnya.

"goblok ga ada jantung mati Lo" sahut temannya.

Kemudian Adam merangkul leher Dyo seperti ingin mencekik, " Dasar buaya keriting ".

Tapi sesaat setelahnya Adam ikutan tebar pesona.

" Anjer, apa apaan lu, sok ngatain tapi ikutan tebar pesona, kek ganteng aja lu" hadrik Dyo.

"Liat tuh mantan lo aja senyum-senyum ke gue!"

"Heh gausah pada berisik!" Serobot Hamdan yang membuat dua anak itu kicep seketika.

Setelah itu mereka menuju tempat yang biasa mereka tempati, dan memakan makanan dengan baik.

.

.


.

Di hari yang terik, tapi teriknya matahari sudah mulai terganti dengan indahnya senja.

Terlihat segerombolan anak muda yang tak lain dan tak bukan adalah TERIASIN, sedang ada di jalur yang sama menuju tempat terindah mereka, yaitu ke markas mereka yang terkenal angker,  bukan hanya angker karena setannya tapi juga dengan penghuni baru tempat itu, sekilas memang terlihat anger, tapi mereka nga tau dalamnya bak istana.

Gedung tua bekas penjajahan mereka sulap menjadi tempat ternyaman buat mereka singgah dan berbagi keluh kesah.

"Yuhuuuu" Teriak mereka bersama.

Menyapa sebuah kebersamaan yang tentu hangat.

Tak lama setelah kebahagiaan mereka yang berteriak teriak di jalanan, terdengar suara motor sahut sahutan yang seperti menghampiri mereka.

TERIASIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang