kunjungan keraton

126 28 0
                                    

👩‍👦‍👦anak asu'h bu wiji👩‍👦‍👦


You
Misi seblak|

Jeouwuuu
|Hai sobat ruang guru??

Ru_Alabs
|Ngapain pagi buta di ruang guru?

Jeouwuu
|Godain pak sidik

Asy'ari
|-_-

Wa1
|@Bang.Adam eh itu laki gue anj

Jaines
|@wa1 belajar ngeharem lu?

Zayn-alll
|Mari subuh anak-anak
|Jangan berbacod ria mulu☺️🙏

Chan¹²
Mau otw adzan nih

You

@Junanda|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@Junanda|

Bang.Adam
|Anjay ngeharem berdua

You
@Bang.Adam kek pernah liat orang| ngeharem aje lu


Bang.Adam
|Lu contoh nyatanya

Tak ada balasan dari Dyo karena sekarang ia sedang sibuk menghindari perang bantal dengan Ajun, sang oknum yang terkena kejahilan seorang Dyo.

"Woy anjir bantal lu banyak ilernya!!" Koar Dyo.
Padahal bantal yang dipakai Ajun bersih dari hadas dan najis.

"gue kalo tidur mingkem, ga suka mangap kaya Jeo" sekali lagi Ajun melempar bantal sekaligus menistakan Jeo.

Bughh

Tepat sasaran

Muka Dyo menjadi pendaratan

"Oh my face!!"

"muka lu udah ga ganteng lagi" ujar Ajun kemudian masuk kamar mandi.

"Muka gue tetep premium!!" Teriak dyo yang hanya bisa melempar balik guling.

Dan mengenai pintu kamar mandi
"Lo tau ga gue tuh idaman cewe-cewe terbiasa muda"
Takk ada sahutan dari Ajun, hanya suara gemericik air.





.




.






.

**🏰 TeRiAsin

"Assalamu'alaikum?!!" Teriak Jaenal memasuki keraton TeRiAsin. Tangan kanannya menjinjing semangka dan satunya lagi minuman kaleng.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, " jawab Jeordi, Yogi, dan Ihan kompak, karena baru merekalah yang datang ke keraton.

"Kok sepi," Kata jae yang langsung duduk di samping Yogi.
"baru juga jam segini" sahut Yogi santai.

"Pasti masih pada ngebo tuh orang-orang" Tambah Jeordi mencomot minuman kaleng yang dibawa Jaenal.

"Assalamualaikum!" Salam Hito yang tiba tiba masuk menggunakan toa hingga suaranya menggelegar, di ikuti Adam, Runan, Wawan, Hamdan dan juga Chandra.

"Waalaikumsalam anak monyettt!!" Balas Ihan tersenyum lebar. Dia kemudian clingak clinguk, "Si Jujun mana dah? masi kelonan ama buaya pa ya?" Ihan sedikit heran biasanya dimana ada Runan di situ ada Ajun.

"Gue panggil ga nyahut tadi, Karena gue buru buru mau boker jadi gue tinggal" jawab Runan lalu ngacir ke kamar mandi.

"Kemaren dia kemana si?" Chandra sedikit tertarik membicarakan sosok Ajun. Tapi tak ada yang bisa menjawab keinginan tahuannya.


Ajun Pov

Parkiran TeRiAsin
"untuk kesekian kalinya gue bilang, jangan sampe ada yang tau masalah gue, gue ga mau ngebebanin mereka, kalo sampe ada yang tau, gue ga anggep lu sodara lagi, dan jadiin Runan adek gue, " cercos Ajun di telinga Dyo.

"Ck, iyeeee sejak kapan gue ember kek mulutnya Adam," Balas dyo sambil merapikan bajunya.

Ajun POV end


***

"misi seblackk!" Teriak Dyo di ambang pintu. Tak ada yang menjawab sampai oknum yang bicara benar-benar masuk.

"Yeuuu si jablay baru dateng," Komen Ihan, "Ngeharem mulu lo berdua" lanjutnya.

"iri bilang boss, pal pale pal pale!!" Dyo langsung duduk di sebelah Ihan dan ikut nyemil kacang entah punya siapa, sedangkan Ajun tanpa suara hanya duduk diam di samping Hamdan yang sedang melihat Kartun goblin di tv. Suasana hatinya sedang buruk ia jadi malas berbicara.

Melihat hal ini Ihan heran bukan main. Seorang Ajun yang tiap hari kerjanya rusuh dan ketawa kali ini terlihat berbeda, "apa gara gara di haremin Dyo dia jadi aneh?" Tanya nya di dalam hati.

"Udah pada makan?" Tanya Runan yang baru balik dari wc.

"Belom!" Kompak mereka, kecuali Ajun. Moodnya sangat buruk melihat keretakan keluarganya.

"Jun?" Runan melirik Ajun, memastikan apakah kawannya itu sudah makan.

"Em hah?" Jawabannya gelagapan karena kaget.

"Yaelah ngelamun mulu mentang-mentang semalem di kelonin dyo!" Serobot Ihan.

Sementara runan mengulangi pertanyaannya, "lo udah makan? "

"Apaan njir orang gue lagi mikirin Bedu tadi keselek tulang, " Alibi Ajun mengelabuhi Ihan dan begonya Ihan percaya, Karena Ia tau kalau Ajun sangat menyayangi Bedu nya, lalu ia menoleh pada Runan untuk menjawab pertanyaan Runan yang belum terjawab "Udah kog, "

"Lah kap-" Dyo yang tidak melihat Ajun sarapan hendak memastikan namun langsung di pelototi oleh Ajun sebagai sinyal kalau dia harus diam.

"Emang belum pada makan ya?" Tanya balik Ajun.

"Belom lah!!" Hito mewakili semua untuk menjawab.

Ajun berpikir sejenak "Pizza mau?" Mungkin dengan memberi kebahagiaan pada sahabat sahabatnya akan membangun sedikit moodnya.

"Mantebbbbb!!!" Seru Chandra. Tapi Hito tiba-tiba Teriak, "Ayam pedas manis aja woy!!"

Ajun melempar dompetnya pada Hito, "Beli aja yang kalian mau."

Happ!
Ditangkap oleh Runan.

Hito yang ancang-ancang meraih dompet Ajun hanya bisa pasrah lantaran Runan tingginya semampai mengalahkan tiang listrik.

"Tadi kan niatnya gue yang mau traktir.. " Kata Runan. Ajun hanya tersenyum pada Runan, terlihat sorot mata yang berbeda dari Ajun.

"Oke deh," Balas Runan dengan artian dia setuju yang mentraktir Ajun. Dia merasa ada yang lain dari Ajun tapi secepatnya Runan menepis pikiran itu. Barangkali Ajun lelah usai menghabiskan malam yang panjang dengan Dyo. Mereka pasti debat sepanjang malam.

#salam hangat Al & Vii

TERIASIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang